Berita HITZ

22 Desember 2018

Psikologi Behavior Menurut Pemikiran John B. Watson


PSIKOLOGI BEHAVIOR WATSON





A.    Biografi John B.Watson (1878-1958
John B.Watson dilahirkan disebuah peternakan dekat Green Ville, South Carolina, dimana pendidikan awalnya diberikan disebuah sekolah  yang hanya memiliki satu ruang. Ibunya adalah seorang perempuan yang sangat religious, dan ayahnya justru sebaliknya. Ayah Watson sering minum-minuman keras, melakukan kekerasan, dan hubungan asmara diluar nikah. Ketika Watson berusia 13 tahun, ayahnya pergi mennggalakan mereka dengan wanita lain, tak pernag kembali dan Watson membencinya sumur hidup. Beberapa tahun kemudian, ketika Watson sudah kaya dan terkenal, ayahnya pergi ke newyork untuk menemuinya, tetapi Watson menolak untuk menemuinya.

B.     Manusia dalam Pandangan Watson
Manusia dianggap memberikan respon secara pasif terhadap stimulus – stimulus dari luar. Kepribadian manusia sebagai suatu system yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai peraturannya dan mengganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.Kepribadian yang sehat menurut behavioristik:
·         Memberikan respon terhadap factor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
·         Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman.
·         Sangat dipengaruhi oleh factor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
·         Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang obyektif.

C.     Aliran Behavioristik
Aliran ini menganggap manusia sebagai mesin layaknya alat pengatur panas. Maksudnya manusia sebagai sistem konflik yang bertingkah laku menurut cara yang sesuai hukum. aliran ini juga menganggap manusia tidak memiliki sikap diri sendiri.
Ini di prakarsai oleh John B Watson (1879-19580 yang lama di universitas  John Hopkins. Watson menolak bahwa pikiran sebagai subjek psikologi dan bersikeras bahwa psokilogi dibatasi pada studi tentang perilaku dari kegiatan-kegiatan manusia dan binatang yang dapat di observasi. 
Aliran perilaku mempunyai 3 ciri penting : 
·         Menekankan pada respon-respon yang dikondisikan sebagai elemen-elemen atau bangunan perilaku
·         Menekankan pada perilaku yang dipelajari daripada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme kecenderungan menolak perilaku bawaan
Difokuskan pada perilaku binatang. Tidak ada perbedaan esensial antara perilaku manusia dan perilaku binatang dan bahwa kita dapat belajar banyak tentang perilaku kita sendiri dari studi tentang apa yang dilakukan binatang

D.      Konsep Watson tentang Kehidupan Psikis Individu
Aliran behaviorisme melahirkan pendekatan yang sangat kontradiktif dengan aliran yang mendahuluinya, yaitu aliran psikoanalisa, yang memandang bahwa manusia sangat dipengaruhi oleh insting tak sadar dan dorongan-dorongan nafsu rendah. Aliran ini tidak mengakui konsepsi ketidaksadaran/kesadaran yang menjadiu inti dari psikoanalisa, namun lebih memandang aspek stimulasi lingkungan yang bisa membentuk perilaku manusia dengan sesuka hati lingkungan eksternal itu. Penjelasan terbentuknya perilaku manusia beranjak dari penelitian yang bersifat obyektif-empirik dan rasional melalui tingkah lakku yang secara nyata dapat diamati dan diukur. Aliran ini menolak pendekatan psikoanalisa yang bersifat subyektif, karena dianggap terlalu hipotesis dan intuitif tanpa dukungan temuan yang bersifat empiris. Sementara itu, asumsi-asumsi dalam psikologi behavioristik melalui eksperimen- eksperimen dengan hewan sebagai subyek penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pola dasar perilaku manusia dan proses perubahannya.

E.      Madzhab Behaviourisme Watson
Behaviorism (Atau behaviorisme), Juga disebut perspektif pembelajaran (Di mana setiap tindakan fisik adalah perilaku), merupakan filsafat psikologi yang didasarkan pada proposisi bahwa semua hal yang dilakukan organisme termasuk; bertindak, berpikir dan merasa - dapat dan harus dianggap sebagai perilaku. Sekolah pemikiran behavioris berpendapat bahwa perilaku demikian dapat dijelaskan secara ilmiah tanpa harus ditinjau baik untuk peristiwa fisiologis internal atau konstruksi hipotetis seperti pikiran. Behaviorisme terdiri dari posisi bahwa semua teori harus memiliki korelasi observasional tetapi tidak ada perbedaan filosofis antara proses publik yang dapat diamati (seperti tindakan) dan proses pribadi yang dapat diamati (seperti pikiran dan perasaan).


Tidak ada komentar: