SKINNER DAN
ALBERT BENDURA
<script data-ad-client="ca-pub-7351021323858199" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
A.
Biografi B.F Skinner
Burrhus
Frederic skinner (B.F. Skinner) lahir di Susquehanna, Pennsylvania, pada
tanggal 20 Maret 1904. Ia merupakan anak pertama dari pasangan William Skinner
dan Grace Mange Burrhus Skinner. Ayahnya adalah seorang pengacara dan seorang
politisi, sedangkan Ibunya adalah seorang Ibu rumah tangga. Skinner tumbuh
dalam suasana dan lingkungan yang nyaman, bahagia, dan dengan derajat ekonomi
keluarga menengah ke atas.
Pada tahun
pertama Skinner di perguruan tinggi, adiknya, Ebbie meninggal dunia. Sejak saat
itu kedua orang tuanya menginginkan Skinner menjadi anak rumahan “The Family
Boy” saja. Ketika Skinner tamat dari sekolah menengah, keluarganya pindah ke
Scranton, Pennsylvania. Skinner masuk ke Peguruan Tinggi Hamilton, sebuah
sekolah kesenian liberal di Clinton, New York. Setelah mendapatkan gelar
sarjana muda di Inggris, Skinner menyadari ambisinya untuk menjadi seorang
penulis yang kreatif. Namun, usahanya tidak produktif karena ia malah tidak
memiliki ide untuk disampaikan dan dituangkan dalam tulisan-tulisannya. Hingga
satu tahun itu disebut sebagai “Tahun Kegelapan” bagi Skinner.
Setelah
mendapatkan gelar PhD pada tahun 1931, Skinner menerima beasiswa dari Dewan
Penelitian Nasional untuk melanjutkan penelitian laboratoriumnya di Harvard.
Skinner pun menjadi pecaya diri dengan identitasnya sebagai seorang behavioris.
Di tahun 1960, Skinner telah berhasil mewujudkan fase terpenting dalam
rencananya.
Pada tahun,
1936, Skinner mulai mendapatkan posisi atau kedudukan pada pengajaran dan
penelitian di Universitas Minnesota. Kemudian menikah dengan Yvonne Blue.
Skinner mempunyai 2 orang anak, yaitu Julie yang lahir pada tahun 1938 dan
Deborah (Debbie) yang lahir pada tahun 1944. Dalam tahun-tahunnya di Minnesota,
Skinner menerbitkan buku pertamanya yang berjudul The Behavior of Organisms
(1938).
Pada tahun
1945, Skinner meninggalkan Minnesota untuk mengetuai/mengepalai sebuah
Departemen Psikologi di Universitas Indiana. Skinner menulis Wolden Two, sebuah
novel khayalan yang menggambarkan sebuah masyarakat sosial dengan permasalahan
dalam penyelesaian masalah yang berhubungan dengan perilaku ahli teknik.
Meskipun tidak diterbitkan hingga 1948, bukunya disajikan oleh penulis dengan
terapi langsung dalam bentuk emotional catharsis.
B.
Skinner Memandang Manusia
F. Skinner memegang pandangan deterministik atas sifat dasar
manusia, menurutnya manusia tidak bebas, tetapi dikontrol oleh dorongan dari
lingkungannya. Manusia dapat terlihat seolah-olah termotivasi oleh internal,
namun pada kenyataannya motivasi tersebut berada di luar individu. Manusia akan
mengontrol hidupnya dengan cara memanipulasi lingkungan mereka kemudian
membentuk perilaku mereka. Perilaku
manusia sangat kompleks, namun mereka berperilaku dengan mengikuti aturan hokum.
Teori
kepribadian Skinner condong pada kausalitas, perilaku disebabkan oleh sejarah
yang dialami oleh individu tersebut atas penguatan dan kemampuan bertahan
hidup. Sekalipun pada saat manusia memikirkan masa depan, pikiran tersebut
ditemukan oleh pengalaman masa lalu, pemikiran ini berada di luar kesadaran
seseorang.
Konsep Skinner
tentang Kehidupan Psikis Individu
Skinner
memiliki tiga asumsi dasar dalam membangun teorinya :
1. Behavior is lawful (perilaku memiliki
hukum tertentu)
2. Behavior cn be predicted (perilaku dapat
diramalkan)
3. Behavior can be controlled (perilaku
dapat dikontrol)
C.
Madzhab Behaviorisme dalam Perspektif B. F. Skinner
B.F. Skinner
berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model
instruksi langsung dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant
conditioning. Di mana seorang dapat mengontrol tingkah laku organisme melalui
pemberian reinforcement yang bijaksana dalam lingkungan relatif besar.
Dari semua
pendukung teori behaviorisme (tingkah laku), mungkin teori Skinner lah yang
paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar. Beberapa program
pembelajaran seperti teaching machine, mathematics, atau program-program lain
yang memakai konsep stimulus, respons, dan faktor penguat (reinforcement),
adalah contoh-contoh program yang memanfaatkan teori Skinner.
D.
Biografi Albert Bandura
Albert Bandura lahir pada tanggal 4 Desember 1925, di Mundare suatu
kota kecil di dataran utara Alberta Kanada. Ia tumbuh sebagai anak laki-laki
satu-satunya dari keluarga dengan lima kakak perempuan. Kedua orang tuanya
telah beremigrasi dari negara Eropa Timur saat mereka remaja. Ayahnya berasal
dari Polandia dan Ibunya berasal dari Ukraina Bandura didukung oleh kakak-kakak
perempuannya untuk menjadi mandiri dan dapat bergantung pada dirinya sendiri.
Dia mendapat gelar B.A. dari University of
British Columbia, kemudian M.A. pada tahun 1951, dan Ph.D. pada tahun
1952 dari University Lowa. Bandura menyelesaikan progam doktornya dalam bidang
psikologi klinik, setelah lulus ia bekerja di Standford University. Beliau
banyak terjun dalam pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku
manusia dan tertarik pada nilai eksperimen. Pada tahun 1964 Albert Bandura
dilantik sebagai profesor dan seterusnya menerima anugerah American Psychology
Association untuk Distinguished scientific contribution pada tahun 1980.
E.
Manusia dalam Pandangan Albert Bandura
Bandura melihat manusia memiliki kapasitas untuk menjadi banyak
hal, dan kebanyakan dari hal tersebut dipelajari melalui modeling. Apabila
pembelajaran manusia bersifat bergantung terhadap pengalaman langsung yang
bersifat percobaan dan kegagalan maka proses ini akan menjadi sangat lambat,
berat dan berbahaya. Untungnya manusia telah mengembangkan kapasitas kognitif
dengan pembelajaran melalui observasi yang memungkinkan mereka untuk membentukdan
merancang hidup mereka melalui kekuatan modeling.
Konsep kemanusiaan Bandura lebih bersifat optimistik daripada
pestimitik karena menyakini bahwa manusia mampu untuk mempelajari perilaku baru
selama hidupnya. Akan tetapi, perilaku disfungsi dapat bertahan karena efikasi
diri yang rendah atau karena dipersepsikan mendapat penguatan. Walaupun begitu,
perilaku tidak sehat ini tidak perlu berlanjut, karena kebanyakan manusia
mempunyai kapasitas untuk berubah dengan mengimitasi perilaku produktif dari
orang lain, dan menggunakan kemampuan kognitif mereka untuk memecahkan masalah.
Teori kognisi sosial Bandura tentu saja lebih menekankan pada faktor sosial
dariapada faktor biologis. Akan tetapi, Bandura menyadari bahwa faktor genetik
memiliki kontribusi pada variabel manusia dalam paradigma triadic reciprocal
causation. Akan tetapi bahkan dalam model ini kognisi lebih berpengaruh,
sehingga faktor biologis menjadi tidak terlalu penting. Disamping itu, faktor
sosial jelas lebih penting pada kedua variabel lainnya-lingkungan dan perilaku.
F.
Konsep Albert Bandura Tentang Kehidupan Psikis Individu
Menurut Bandura , meskipun prinsip belajar mampu untuk menjelaskan
perubahan dari tingkah laku tetapi prinsip tersebut juga harus memperhatikan
dua hal yang ditolak oleh pandagan behaviorisme Bandura berpendapat
bahwa,Manusia itu mampu berpikir dan mengatur dengan sendiri tingkah lakunya
sehingga manusia itu sendiri tidak menjadi objek semata dari pengaruh
lingkungan.
Banyak aspek dari dari fungsi kepribadian yang melibatkan interaksi
orang tersebut dengan orang lain. Teori kepribadian yang menandai menurut
Bandura yaitu tingkah laku itu diperoleh dan dipelihara.
1. Konsep
saling menentukan ( recirocal determinan) yaitu suatu pendekatan yang
menjelaskan tetntang tingkah laku manusia dalam bentuk interaksi timbal balik
yang terus menerus antara determinan kognitif, behavioral dan juga lingkungan.
2. Tanpa
Penguatan (beyond reinforcement).
Belajar melalui
observasi tanpa ada reinforcement yang terlibat, berarti tingkah laku
ditentukan oleh antisipasi konsekuensi, itu merupakan pokok teori belajar
sosial.
3. Berpikir
(cognition)
Bandura
mengemukakan manusia adalah suatu pribadi yang mampu mengatur dirinya sendiri,
pribadi yang mempengaruhi tingkah lakunya dengan mengatur lingkungan, pribadi
yang menciptakan dukungan kognitif, dan pribadi yang mengadakan konsekuensi
bagi tingkah lakunya sendiri.
G.
Madzhab Behaviorisme Albert Bandura
Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap
orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan
perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan
antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan.Kondisi lingkungan sekitar individu sangat
berpengaruh pada pola belajar sosial jenis ini. Contohnya, seorang yang
hidupnya dan dibesarkan di dalam lingkungan judi, maka dia cenderung untuk
memilih bermain judi, atau sebaliknya menganggap bahwa judi itu adalah tidak
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar