Berita HITZ

22 Desember 2018

Konsep Pemikiran Skinner dan Albert Bendura


SKINNER DAN ALBERT BENDURA




<script data-ad-client="ca-pub-7351021323858199" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
A.    
Biografi B.F Skinner

Burrhus Frederic skinner (B.F. Skinner) lahir di Susquehanna, Pennsylvania, pada tanggal 20 Maret 1904. Ia merupakan anak pertama dari pasangan William Skinner dan Grace Mange Burrhus Skinner. Ayahnya adalah seorang pengacara dan seorang politisi, sedangkan Ibunya adalah seorang Ibu rumah tangga. Skinner tumbuh dalam suasana dan lingkungan yang nyaman, bahagia, dan dengan derajat ekonomi keluarga menengah ke atas.
Pada tahun pertama Skinner di perguruan tinggi, adiknya, Ebbie meninggal dunia. Sejak saat itu kedua orang tuanya menginginkan Skinner menjadi anak rumahan “The Family Boy” saja. Ketika Skinner tamat dari sekolah menengah, keluarganya pindah ke Scranton, Pennsylvania. Skinner masuk ke Peguruan Tinggi Hamilton, sebuah sekolah kesenian liberal di Clinton, New York. Setelah mendapatkan gelar sarjana muda di Inggris, Skinner menyadari ambisinya untuk menjadi seorang penulis yang kreatif. Namun, usahanya tidak produktif karena ia malah tidak memiliki ide untuk disampaikan dan dituangkan dalam tulisan-tulisannya. Hingga satu tahun itu disebut sebagai “Tahun Kegelapan” bagi Skinner.
Setelah mendapatkan gelar PhD pada tahun 1931, Skinner menerima beasiswa dari Dewan Penelitian Nasional untuk melanjutkan penelitian laboratoriumnya di Harvard. Skinner pun menjadi pecaya diri dengan identitasnya sebagai seorang behavioris. Di tahun 1960, Skinner telah berhasil mewujudkan fase terpenting dalam rencananya.
Pada tahun, 1936, Skinner mulai mendapatkan posisi atau kedudukan pada pengajaran dan penelitian di Universitas Minnesota. Kemudian menikah dengan Yvonne Blue. Skinner mempunyai 2 orang anak, yaitu Julie yang lahir pada tahun 1938 dan Deborah (Debbie) yang lahir pada tahun 1944. Dalam tahun-tahunnya di Minnesota, Skinner menerbitkan buku pertamanya yang berjudul The Behavior of Organisms (1938).
Pada tahun 1945, Skinner meninggalkan Minnesota untuk mengetuai/mengepalai sebuah Departemen Psikologi di Universitas Indiana. Skinner menulis Wolden Two, sebuah novel khayalan yang menggambarkan sebuah masyarakat sosial dengan permasalahan dalam penyelesaian masalah yang berhubungan dengan perilaku ahli teknik. Meskipun tidak diterbitkan hingga 1948, bukunya disajikan oleh penulis dengan terapi langsung dalam bentuk emotional catharsis.

B.     Skinner Memandang Manusia
F. Skinner memegang pandangan deterministik atas sifat dasar manusia, menurutnya manusia tidak bebas, tetapi dikontrol oleh dorongan dari lingkungannya. Manusia dapat terlihat seolah-olah termotivasi oleh internal, namun pada kenyataannya motivasi tersebut berada di luar individu. Manusia akan mengontrol hidupnya dengan cara memanipulasi lingkungan mereka kemudian membentuk perilaku mereka.  Perilaku manusia sangat kompleks, namun mereka berperilaku dengan mengikuti aturan hokum.
Teori kepribadian Skinner condong pada kausalitas, perilaku disebabkan oleh sejarah yang dialami oleh individu tersebut atas penguatan dan kemampuan bertahan hidup. Sekalipun pada saat manusia memikirkan masa depan, pikiran tersebut ditemukan oleh pengalaman masa lalu, pemikiran ini berada di luar kesadaran seseorang.

Konsep Skinner tentang Kehidupan Psikis Individu
Skinner memiliki tiga asumsi dasar dalam membangun teorinya :
1.      Behavior is lawful (perilaku memiliki hukum tertentu)
2.      Behavior cn be predicted (perilaku dapat diramalkan)
3.      Behavior can be controlled (perilaku dapat dikontrol)

C.    Madzhab Behaviorisme dalam Perspektif B. F. Skinner

B.F. Skinner berkebangsaan Amerika dikenal sebagai tokoh behavioris dengan pendekatan model instruksi langsung dan meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning. Di mana seorang dapat mengontrol tingkah laku organisme melalui pemberian reinforcement yang bijaksana dalam lingkungan relatif besar.
Dari semua pendukung teori behaviorisme (tingkah laku), mungkin teori Skinner lah yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan teori belajar. Beberapa program pembelajaran seperti teaching machine, mathematics, atau program-program lain yang memakai konsep stimulus, respons, dan faktor penguat (reinforcement), adalah contoh-contoh program yang memanfaatkan teori Skinner.

D.    Biografi Albert Bandura
Albert Bandura lahir pada tanggal 4 Desember 1925, di Mundare suatu kota kecil di dataran utara Alberta Kanada. Ia tumbuh sebagai anak laki-laki satu-satunya dari keluarga dengan lima kakak perempuan. Kedua orang tuanya telah beremigrasi dari negara Eropa Timur saat mereka remaja. Ayahnya berasal dari Polandia dan Ibunya berasal dari Ukraina Bandura didukung oleh kakak-kakak perempuannya untuk menjadi mandiri dan dapat bergantung pada dirinya sendiri. Dia mendapat gelar B.A. dari University of  British Columbia, kemudian M.A. pada tahun 1951, dan Ph.D. pada tahun 1952 dari University Lowa. Bandura menyelesaikan progam doktornya dalam bidang psikologi klinik, setelah lulus ia bekerja di Standford University. Beliau banyak terjun dalam pendekatan teori pembelajaran untuk meneliti tingkah laku manusia dan tertarik pada nilai eksperimen. Pada tahun 1964 Albert Bandura dilantik sebagai profesor dan seterusnya menerima anugerah American Psychology Association untuk Distinguished scientific contribution pada tahun 1980.

E.     Manusia dalam Pandangan Albert Bandura
Bandura melihat manusia memiliki kapasitas untuk menjadi banyak hal, dan kebanyakan dari hal tersebut dipelajari melalui modeling. Apabila pembelajaran manusia bersifat bergantung terhadap pengalaman langsung yang bersifat percobaan dan kegagalan maka proses ini akan menjadi sangat lambat, berat dan berbahaya. Untungnya manusia telah mengembangkan kapasitas kognitif dengan pembelajaran melalui observasi yang memungkinkan mereka untuk membentukdan merancang hidup mereka melalui kekuatan modeling.
Konsep kemanusiaan Bandura lebih bersifat optimistik daripada pestimitik karena menyakini bahwa manusia mampu untuk mempelajari perilaku baru selama hidupnya. Akan tetapi, perilaku disfungsi dapat bertahan karena efikasi diri yang rendah atau karena dipersepsikan mendapat penguatan. Walaupun begitu, perilaku tidak sehat ini tidak perlu berlanjut, karena kebanyakan manusia mempunyai kapasitas untuk berubah dengan mengimitasi perilaku produktif dari orang lain, dan menggunakan kemampuan kognitif mereka untuk memecahkan masalah. Teori kognisi sosial Bandura tentu saja lebih menekankan pada faktor sosial dariapada faktor biologis. Akan tetapi, Bandura menyadari bahwa faktor genetik memiliki kontribusi pada variabel manusia dalam paradigma triadic reciprocal causation. Akan tetapi bahkan dalam model ini kognisi lebih berpengaruh, sehingga faktor biologis menjadi tidak terlalu penting. Disamping itu, faktor sosial jelas lebih penting pada kedua variabel lainnya-lingkungan dan perilaku.

F.     Konsep Albert Bandura Tentang Kehidupan Psikis Individu
Menurut Bandura , meskipun prinsip belajar mampu untuk menjelaskan perubahan dari tingkah laku tetapi prinsip tersebut juga harus memperhatikan dua hal yang ditolak oleh pandagan behaviorisme Bandura berpendapat bahwa,Manusia itu mampu berpikir dan mengatur dengan sendiri tingkah lakunya sehingga manusia itu sendiri tidak menjadi objek semata dari pengaruh lingkungan.
Banyak aspek dari dari fungsi kepribadian yang melibatkan interaksi orang tersebut dengan orang lain. Teori kepribadian yang menandai menurut Bandura yaitu tingkah laku itu diperoleh dan dipelihara.
1. Konsep saling menentukan ( recirocal determinan) yaitu suatu pendekatan yang menjelaskan tetntang tingkah laku manusia dalam bentuk interaksi timbal balik yang terus menerus antara determinan kognitif, behavioral dan juga lingkungan.
2. Tanpa Penguatan (beyond reinforcement).
Belajar melalui observasi tanpa ada reinforcement yang terlibat, berarti tingkah laku ditentukan oleh antisipasi konsekuensi, itu merupakan pokok teori belajar sosial.
3. Berpikir (cognition)
Bandura mengemukakan manusia adalah suatu pribadi yang mampu mengatur dirinya sendiri, pribadi yang mempengaruhi tingkah lakunya dengan mengatur lingkungan, pribadi yang menciptakan dukungan kognitif, dan pribadi yang mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri.


G.    Madzhab Behaviorisme Albert Bandura

Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan.Kondisi  lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar sosial jenis ini. Contohnya, seorang yang hidupnya dan dibesarkan di dalam lingkungan judi, maka dia cenderung untuk memilih bermain judi, atau sebaliknya menganggap bahwa judi itu adalah tidak baik.

Tidak ada komentar: