Berita HITZ

22 Desember 2018

Kenalan yuk dengan Sejarah Aliran Psikologi. LENGKAP !


Pengertian, Ruang Lingkup dan Kegunaan Sejarah dan Aliran-aliran Psikologi



<script data-ad-client="ca-pub-7351021323858199" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
A.     
Pengertian Sejarah Aliran Psikologi
Sejarah secara bahasa adalah kejadian atau peristiwa, sedangkan menurut istilah adalah suatu peristiwa yang memiliki akar dalam realisasi diri dengan kebebasan dan keputusan daya rohani. Dilihat dari sejarah, psikologi sudah berkembang sejak berabad-abad yang lalu bahkan sebelum masehi (zaman yunani). Menurut asalnya psikologi beasal dari kata-kata Yunani psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa tetapi pengertian tersebut tidak tapat karena masih memiliki makan yang ambigu. Sehingga pengertian psikologi yang lebih tepat adalah ilmu pengetahuan yang meneliti serta memperlajari tentang perilaku atau aktifitas-aktifitas yang merupakan manifestasi kehidupan jiwa itu sendiri.
B.      Psikologi dalam lintas sejarah
Ø  Psikologi sebagai bagian dari filsafat, ketika itu psikologi memang sangat dipengaruhi oleh cara cara berpikir filsafat dan terpengaruh oleh filsafatnya sendiri. Hala tersebut dimungkinkan karena para ahli psikologi masa itu juga ahli-ahli filsafat atau para ahli filsafat sehingga psikologi dianggap sebagai bagiandari kedua ilmu tersebut
Ø  Psikologi sebagai aliran mandiri, psikologi di kukuhkan sebagai ilmu mandiri oleh Wilhelm Wundt dengan didirikannya laboratorium Psikologi di Leipzig pada tahun 1879. Sejak psikologi berdiri sendiri dengan menggunakan metode-metodenya sendiri dalam pembuktian dan penyelidikan, timbulah berbagai aliran psikologi yang bercorak khusus
C.      Aliran-aliran Psikologi
Ø  Aliran Behaviorisme, adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan John B.Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subjek tunggal psikologi. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap intospeksionisme(yang menganalisi jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektf) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif
Ø  Aliran Strukturalisme, aliran ini muncul karena kerja keras Wilhelm Wundt, psikolog jerman yang pertama mendirikan Laboratorium psikolog, karena laboratorium telah didirikan pertama dijerman, maka jerman dikenal dengan “ Bapak psikolog “.Menurutnya untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan harus mempelajari isi dan struktur jiwa seseorang. Metode yang digunakan adalah Intropeksi / mawas diri, obyeknya adalah “ kesadaran”
Ø  Aliran Fungsionalisme, tokoh-tokoh aliran ini diantaranya yang terkenal ialah Willian James, John Dewey, James Rowland, Angell haHarvey A, Carr, James Mc Kenn cattell, E.L Thorndike dan R.S.Woodworth. Menurut pandangan James, bahwa” suatu kebenaran tidak ada yang mutlak dan berlaku umum. Sedangkan menurut John Dewey, bahwa “ tak ada sesuatu yang tetap. Manusia senantiasa bergerak dan berubah. Jika mengalami kesulitan, segera berfikir untuk mengatasi kesulitan itu, oleh karena itu berfikir tidak lain sebagai alat ( instrumen ) untuk bertindak.
Ø  Aliran Psikoanalisis, awal lahirnya Aliran Psikoanalisis adalah ketika tahun 1880, Burer seorang dokter saraf australia berpendapat bahwa “ pengobatan terhadap gangguan kejiwaan dapat dilakukan dengan cara mengembalikan ingatan pasien pada pengalaman masa lalunya dengan metode hipnotis”. Menurut Charcot “ gejala kelumpuhan disebabkan oleh melemahnya sistem saraf sebagai akibat keturunan”. Sedangkan menurut Fread bahwa “ reproduksi ingatan melalui pembangkitan pengalaman baru melalui metode hipnotis tidaklah tepat, karena keadaan pasien tidak sadar, dan ketidak sadaran hanya akan mengembalikan jiwa pasien keperiode ketidak sadaran yang sama ketika dibangunkan kesadaran. Tentang ingatan masa lalu melalui hipnotis adalah mimpi bukan kenyataan .oleh sebab itu Freud menemukan “ metode psikoanalisis” yang bertitik tolak dari pandangan bahwa driver utama  bagi kebangkitan kembali sistem saraf adalah dorongan seksualitas manusia. Kebutuhan seksual merupakan prioritas utama yang menjadi motor penggerak dan akan mengembalikna pasien pada posisi semula.
Di alam tak sadar inilah tinggal tiga struktur mental yang diibaratkan gunung es dari kepribadian kita yaitu:
1.       Id atau Es , energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.
2.       Kh atau ego, pengawas realitas        
3.       Uber lcr atau super ego,  berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial yang diserap individu dari lingkungannya.
Ø  Aliran Humanisme, Bagi humanisme memandang bahwa, aliran behaviourisme dan psikoanalisis, telah merendahkan jati diri manusia yang dianggap robot yang mudah dikondisikan perilakunya. Aliran humanisme memandang bahwa “ manusia adalah mahluk yang mulia, yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spesiesnya.  Sedangkan menurut Abraham Maslaw dikenal sebagai “ Bapak spiritual” psikologi humanistik, berpendapat bahwa manusia dengan potensinya akan mampu mengembangkan bakat dan kemampuannya, pengembangan potensi dan aktualisasi diri dilakukan dengan cara mengalami kehidupan secara sistimatis, mulai yang terendah hingga yang tertinggi “.  
Ø  Aliran psikologi Gestalt, adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan.
Hal yang menjadi fokus dalam teori psikologi Gestalt adalah pengurangan dari usaha membagi sensasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dan berdiri sendiri-sendiri, menjadi sebuah kesatuan yang utuh. Metode kerjanya menganalisis unsur-unsur kejiwaan. Menurut aliran ini yang utama bukahlah element, tetapi keseluruhan kesadaran dan jiwa manusia tidak mungkin dialisis kedalam elemen-elemen. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan  atau totalitas keseluruhan adalah lebih dari sekedar penjumlahan unsur-unsurnya. Keseluruhan itu lebih ditanggapi dari bagian-bagiannya, dan bagian-bagian itu harus memperoleh makna dalam keseluruhan, artinya makana gestalt bergantung pada unsur-unsurnya dan sebaliknya arti unsur-unsur itu bergantung pada Gestalt.
D.      Ruang Lingkup
1.       Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia
2.       Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan psikologi hewan.
E.       Kegunaan Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi
Beberapa kegunaan dan keuntungan yg dapat kita peroleh dalam mempelajari sejarah yaitu :
1. Dapat mengetahui asal-usul ilmu pengetahuan
2. Kegunaan edukatif (memberi pelajaran)
3. Sejarah dapat berguna sebagai rekreatif
Dalam pandangan ini sejarah aliran psikologi menjelaskan berbagai macam aliran-aliran masa lalu yang menjadi pondasi psikologi modern saat ini, dengan hal itu dapat mengeksplorasi asal-usul psikologi dan perkembangannya serta mengetahui hakikat psikologi di masa kini. Pengaruh mulai dari para filosof contohnya Plato, Socrates dan Arislotees yang memikirkan tentang hal-hal yang paling mendasar dalam psikologi sekarang ini seperti, memori, pikiran, jiwa, persepsi dan perilaku. Keuntungan dan manfaat yang dapat diambil dalam mempelajari sejarah aliran psikologi ialah untuk menghilangkan kebingungan yang timbul dari keberagaman aliran psikologi, serta sebagai dasar dan pemerkaya pemahaman psikologi di masa kini.(Brennan, 2006). Sudah jelas dipaparkan diatas bahwa dalam rangka mencapai pemahaman psikologi yang lengkap dan komplit dengan belajar pada kekurangan dan kelemahan aliran dan metode masa lalu, maka sangat perlu untuk mempelajari mata kuliah sejarah dan aliran psikologi.

Tidak ada komentar: