Berita HITZ

29 November 2021

사라 (Hidup)

Terkadang ada hari dimana, hari yang kita jalani saat ini tidak berjalan sesuai keinginan. Bahkan dengan kejadian yang kita alami juga tidak sesuai dengan apa yang ada dipikiran.  Semua ini diluar rencana, semuanya terjadi begitu saja.

Termasuk perasaan atau mood yang kita alami di waktu tertentu. Ada berbagai penyebab, kenapa seringkali perasaan kita mudah sekali berubah begitu cepat. Tetapi yang akan aku bahas kali ini adalah bukan penyebabnya tapi tentang perasaan itu sendiri.

Aku pernah mengalami banyak kejadian menarik yang pernah terjadi dalam hidupku. Aku pernah merasa bahagia sekali dalam satu waktu itu. Bahkan semua hal yang terjadi, apapun yang aku lakukan seolah berjalan dengan baik, seolah semua orang bahagia. Dunia seakan terlihat indah sekali dimataku. 

Anehnya, aku juga sering mengalami perubahan perasaan yang sangat sedih, terkadang sampai sedih sekali hingga ingin menangis. Terkadang juga sampai ingin mengkahiri hidup. Perasaan seolah-olah hidup adalah sebuah petaka. 

Selain itu, aku juga pernah merasakan kedua duanya. Aku merasa bahagia ketika pagi sampai menjelang siang tetapi semuanya berubah ketika siang menjelang sore atau satu menit aku bahagia beberapa jam aku sedih atau sebaliknya. 

Aku selalu bertanya, "aku kenapa? Kenapa aku seperti ini?"  

Aku yakin, bukan hanya aku yang mengalami ini kan? Mungkin, diantara kalian juga merasakan hal yang sama.

Ah, apakah memang begini rasanya menjadi manusia? Apakah begini rasanya hidup di dunia? Ah, begini rasanya ...

Bukankah saat ini aku berbicara seolah-olah aku bukan manusia? Seolah-olah aku tidak pernah hidup hahaha

Bahkan kamu sendiripun tidak tahu perasaanmu. Perasaan ketika aku sering membenci diriku dan menyayangi diriku sendiri disaat bersamaan. 

Aku hanya berpikir dan berpikir saja. Aku hanya sedikit lelah. Kehidupan terkadang membuatku lelah dan takut. 

Tiba-tiba saja ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan, kamu tahu, tanganku .. telapak tanganku ini,  jarang sekali hangat. Entah kenapa telapak tanganku sering sekali dingin, dingin sekali. 

Mungkinkah suatu saat akan berubah? Entahlah. Aku hanya .. ingin .. menjalani hidupku dengan baik. 

Menjalani kehidupanku selayaknya manusia pada umumnya. Berjalan tepat di kedua kakiku dan penuh kebebasan.

Meskipun aku tak berharap banyak, tapi aku hanya ingin tetap hidup berapakalipun aku mengatakan "aku ingin mati" tapi pada dasarnya aku masih ingin tetap hidup. Aku hanya ingin hidup seperti manusia lain.



23 November 2021

Filosofi Kopi Pahit


Berbicara tentang kopi, mungkin orang-orang lebih menyukai rasa yang manis dan legit. Sebenarnya aku juga suka rasa itu, hanya saja terkadang rasanya terlalu manis di lidahku. Sehingga aku lebih menyukai kopi yang pahit. 

Aku selalu mengatakan kepada orang-orang "semakin pahit sebuah kopi, semakin aku menyukainya." Aku bahkan pernah meminum 5 teko kopi (ah aku lupa nama kerennya) orang tuaku bahkan orang lain mengatakan rasanya "tidak enak". Orang yang menatapku saat menikmati kopi juga berpikir rasanya "enak" tapi setelah ia mencobanya rasanya sungguh diluar ekspektasi dan dia menganggapku pembohong. 

Aku suka kopi pahit tapi bukan berarti aku benar-benar menyukainya. Aku hanya menyukai sensasi dan aromanya. Kenapa? Aku merasa pahitnya kopi bukan apa-apa. Sehingga terkadang aku bisa merasakan rasa manis dari kopi yang kuminum. Aku berpikir, "ah kopinya enak, sayang kehidupan ternyata tidak seenak ini."

Aku hanya menghilangkan penat dan beban dalam hidupku. Dengan kopi ini aku merasa bahwa hidupku akan lebih baik. Meskipun tidak benar-benar begitu. 

Aku tidak tahu filosofi apa lagi yang perlu ku tulis? Bahkan sepertinya tulisan ini bukan filosofi. Memangnya siapa yang peduli?


18 November 2021

Namaku Bulan

Halo kenalin namaku bulan.

Aku memang tidak memiliki cahaya sendiri, aku bersinar karena adanya matahari yang menyinari aku.

Selain itu, aku juga tidak pernah terlihat ataupun datang ketika matahari bercahaya. Aku hanya datang ketika langit gelap dan bumi dalam keadaan tenang. 

Orang-orang mungkin jarang menghiraukan adanya aku, sang bulan. Tapi ketika aku datang dan orang melihatku biasanya mereka akan menyukai kehadiranku. 

Apalagi ketika aku tampil mempesona dalam bentuk gerhana. Orang-orang akan datang dan mengagumi aku. Kenapa? Karena aku memang jarang menampakkan pesonaku makannya orang-orang akan berbondong-bondong melihat dan mengagumi aku. 

Sebenarnya, terkadang menjadi bulan tak seindah ataupun semenyenangkan itu. Aku sering sekali merasa sedih terkadang aku kesal dan marah. Kenapa aku harus menjadi bulan? Kenapa aku tidak jadi matahari? Kenapa aku tidak memiliki cahayaku sendiri? Sesekali aku merasa tidak berdaya karena apabila matahari tidak ada aku tidak bisa bercahaya. Aku kesal sekali ketika itu terjadi. Tapi, aku kemudian berpikir mungkin memang sebenarnya aku ditakdirkan untuk sebagai pelengkap keindahan langit. 

Aku berpikir, ah begini rasanya bisa membantu menjadi tumpuan satelit bumi, ah begini rasanya bisa melihat orang terlelap dikegelapan malam, aku bersyukur bisa melihat ketenangan bumi. Hal-hal yang tidak bisa matahari rasakan. Aku juga tidak pernah mendapat keluhan dari para manusia yang mengeluhkan panasnya cahayaku. Aku benar-benar bersyukur tentang itu semua. 

Terkadang tidak semua hal yang ada harus sama seperti halnya matahari, menjadi pusat perhatian para manusia, dikelilingi planet bahkan bulan seperti aku. 

Kehadiranku memang tidak terasa, orang-orang seringkali melupakan keberadaan aku, tetapi ketika aku tidak ada langit gelap dan bintang bahkan alam sekalipun bukan apa-apa.

Aku percaya, seperti pepatah orang yang berkata "kamu akan terlihat spesial dimata orang yang tepat"

Begitupun dengan aku, aku percaya hanya orang tertentu yang akan mengagumiku, mengamati ku, bahkan mereka akan menjelajahi aku dan menancapkan benderanya di daratanku kemudian memperkenalkan aku kepada seluruh dunia bahwa bulan itu ada, itulah dia seorang astronot. Mereka adalah orang yang mengagumiku. Mereka yang tahu bagaimana aku bercahaya. Bukankah aku hanya perlu menunggu? Menunggu orang untuk mencintaiku.


***

Jika kamu ingin lebih mengenalku, aku sudah menceritakannya. Jika kamu bingung, cukup kenalilah aku sebagai bulan. 






17 November 2021

Cegah kekerasan pacaran mahasiswa UIN Walisongo Semarang melakukan sosialisasi dan diskusi bersama para pelajar.

Cegah Kekerasan pacaran mahasiswa UIN Walisongo Semarang melakukan sosialisasi dan diskusi bersama para pelajar.

Pada zaman sekarang pergaulan pada anak - anak semakin beragam dan bebas. Beragam dalam arti yang memiliki banyak Teman dari berbagai kalangan. Dari teman - teman ini ada beberapa dari mereka memiliki dan menjalani hubungan yang spesial.  Tidak jarang mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan yang spesial kepada teman - teman dan keluarga. 

Pacaran merupakan sebuah proses perkenalan antara dua individu. Ini merupakan proses pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Dalam pacaran, ada aktivitas yang disebut dengan kecan atau berkencan. Aktivitas ini berupa kegiatan yang telah direncana, maupun tak terencana oleh individu.

Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang terjadi selama hubungan tersebut berjalan. Banyak dari pasangan yang mengatakan bahwa hubungan yang di jalani memiliki dampak terhadap satu sama lain. Dampak - dampak tersebut seperti memiliki teman curhat, teman jalan, teman makan, sampai - sampai berdampak pada nilai akademik atau prestasi yang diperoleh. Seperti yang diutarakan oleh salah satu pelajar bernama Sasa, "Saya dan dia selalu belajar bareng dan mengerjakan tugas bareng kalau dia bisa pasti diajari akunya". Jadi pacaran juga memiliki dampak yang positif. Namun tidak jarang ada beberapa pasangan yang mengalami perbedaan yang membuat mereka memiliki konflik dalam hubungan. Walaupun sebenarnya konflik dalam hubungan itu wajar. Namun dalam beberapa pasangan ada yang mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari pasangan. Perlakuan - perlakuan seperti larangan - larangan dari pasangan, kemudian perilaku kasar, kata - kata yang tidak pantas, semua itu dapat berdampak buruk bagi hubungan. 

Beberapa akhir - akhir ini terdapat kasus kekerasan dalam pacaran. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat, dan lainnya antar pasangan. Untuk mencegah itu mahasiswa KKN UIN Walisongo berkesempatan untuk berdiskusi dan melakukan penyuluhan kepada pelajar. Hal - hal yang disampaikan meliputi , kekerasan dalam pacaran (KDP) merupakan suatu bentuk perilaku pidana, kemudian korban yang mengalami kekerasan dalam pacaran akan mendapatkan perlindungan hukum dan mendapat bantuan konseling dan medis dari pihak terkait yang telah bekerjasama dengan Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan. Kemudian menghimpun kepada para pelajar untuk tetap waspada dan menjaga diri sendiri. 

"Tidak karena kita memiliki hubungan dan menjalankannya maka pasangan kita berhak semena-mena terhadap kita, harus tetap waspada menjaga jarak sewajarnya. Sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, karena kalau sudah kejadian pasti akan berbeda ceritanya (Caca, 12 Nov 2021)".

Penulis : Tasya Safitri

12 November 2021

Pemanfaatan Limbah sampah sebagai Ekobrik

Pemanfaatan Limbah sampah sebagai Ekobrik

BATANG-Pengelolaan sampah sudah menjadi permasalahan umum yang sampai ini sulit untuk terselesaikan. Dilansir dari TRIBUNJATENG.COM saat ini kabupaten Batang hanya memiliki satu penampungan sampah yang berada di Dukuh Randukuning, Desa Tegalsari. Peningkatan jumlah sampah yang kian memuncak mengakibatkan  adanya penumpukan volume sampah. Sehingga TPA tersebut menjadi penuh dan membutuhkan penampungan sampah yang baru.

Oleh karena itu, untuk membantu mengurangi sampah plastik di kabupaten Batang, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Batang menggerakan masyarakat untuk mengelola sampah menjadi lebih bermanfaat dengan menargetkan setiap kecamatan harus memiliki taman ekobrik.

Seperti yang terdapat di kelurahan Proyonanggan selatan yang mempercantik kawasannya dengan memanfaatkan ekobrik sebagai bahan utama pembuatannya.


Dalam proses pembuatan ekobrik tidaklah sulit, cukup dengan sampah plastik anorganik yang sudah dibersikan, gunting, batang kayu sebagai pemadat dan media botol plastik sebagai wadah. Botol plastik itu sendiri bisa dengan beragam ukuran dan warna yang bervariasi, yang perlu dilakukan adalah menyamakan ukuran dan botol plastik tersebut agar pengaplikasian ekobrik dapat bernilai, Bukan hanya sederhana tetapi juga bernilai estetika.


Sejak penemuannya, ecobrick telah mulai menjadi global dan telah diadopsi oleh berbagai organisasi lingkungan. Dengan Ecobrick, berbagai organisasi telah berhasil membangun struktur seperti patung, gapura, taman, dan lain sebagainya.


Penggunaan Ekobrik yang berlaku juga merupakan cara mendidik masyarakat tentang penggunaan sampah plastik agar lebih mencintai lingkungan.

Pemberlakuan Wajib Vaksin Covid19 di Lingkungan Publik, bagaimana tanggapan pengunjung?

 

Vaksin Covid-19 sudah di depan mata. Bagi kita yang memenuhi syarat untuk vaksinasi, jangan sia-siakan kesempatan karena dengan vaksinasi Covid-19, daya tahan tubuh kita menjadi lebih kuat, sehingga membentuk kekebalan komunitas yang diharapkan akan segera mengakhiri pandemi.

Perlu diketahui bahwa vaksin menyelamatkan antara dua hingga tiga juta jiwa setiap tahun. Itulah mengapa, vaksinasi Covid-19 menjadi salah satu cara efektif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, sekaligus sebagai langkah pencegahan penyakit.

Mengapa Wajib Vaksin?

Tidak semua orang bisa divaksinasi. Orang-orang yang memiliki penyakit berat, alergi, Dan lanjut usia umumnya tidak disarankan Untuk vaksin karena memiliki potensi komplikasi. Dengan mengikuti vaksinasi Covid-19, kita bukan hanya menyelamatkan diri sendiri, namun juga melindungi mereka yang rentan.

Seiring dengan menurunnya jumlah orang yang terpapar virus tersebut, secara otomatis pemerintah pun menurunkan level peraturan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sehingga banyak ruang publik yang mulai dibuka kembali untuk umum misalnya seperti restoran, hotel, tempat wisata, termasuk pusat perbelanjaan. Meski begitu, protokol kesehatan yang ketat tetap diterapkan seperti wajib vaksin minimal satu kali, dibuktikan dengan aplikasi Peduli Lindungi, kemudian wajib mencuci tangan dan menggunakan masker. Selain itu, kapasitas mall hanya 25% untuk mencegah terjadinya kerumunan. Pengunjung yang diperbolehkan masuk juga dibatasi dari rentang usia dua belas hingga tujuh puluh tahun saja serta tidak boleh makan di lokasi kecuali untuk dibawa pulang.

Kebijakan tersebut ternyata mendapat apresiasi dari banyak pihak termasuk masyarakat umum khususnya orang-orang yang ingin mengunjungi pusat perbelanjaan.

“Protokol kesehatan yang diberlakukan membuat saya dan keluarga merasa aman untuk keluar rumah. Selain itu juga bisa saling menjaga satu sama lain, mencegah supaya orang-orang tidak tertular COVID,” ungkap salah seorang pengunjung.

Syarat wajib vaksin dan adanya penerapan protokol kesehatan yang baik membuat sebagian besar masyarakat merasa aman dan terlindungi. Mereka sebenarnya merasa tidak keberatan dengan adanya kebijakan tersebut asalkan pemerintah memberi kemudahan untuk mendapatkan vaksin terutama untuk dosis pertama.

Satu hal yang perlu diingat, tidak ada vaksin yang memberikan perlindungan 100%. Tetap ada kemungkinan tertular penyakit, namun efeknya tidak akan seberat jika tidak divaksin. Intinya, vaksin Covid-19 akan membentuk kekebalan tubuh, sehingga tubuh kita siap apabila terpapar virus corona.

Pemberian vaksinasi juga akan mempercepat kekebalan kelompok (herd immunity). Ketika sudah banyak masyarakat yang divaksinasi, maka terbentuklah keadaan yang disebut dengan herd immunity yaitu suatu kondisi ketika penduduk di suatu daerah sudah kebal atau memiliki imun yang kuat terhadap suatu virus penyebab penyakit. Herd immunity tercapai dengan cara melindungi orang dari virus, yaitu dengan cara vaksinasi. Pemerintah telah menetapkan target 70% masyarakat Indonesia  mendapatkan vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan kelompok.



Penulis : Cynthia Septiandinny

08 November 2021

Dunia yang Berisik

Apakah dunia memang seberisik ini? 

Apakah dunia sesibuk ini?

Atau apakah sebenarnya hanya duniaku yang terlalu kosong?

Semakin waktu berjalan, hari yang kulewati terlihat semakin indah. Namun, ketika aku membuka pintuku, aku hanya merasa kosong dan hampa. Tak ada siapapun, hanya aku sendiri. 

Dunia yang berisik dan penuh dengan kesibukkan seolah lenyap dari pandanganku. Meskipun, kini semuanya berpindah di dalam otakku. 

Saat itu terjadi rasanya, jiwaku ingin berteriak keras dan meronta. Aku ingin menyudahi semuanya. Aku lelah. 

Sejak dari awal aku hanyalah sebuah bayangan seorang manusia. Aku yang terlalu diam, aku yang terlalu tak acuh dengan sekitarku dan aku yang mencoba untuk bersinar. Aku lelah dengan semua itu.

Aku lelah untuk berusaha terlalu keras, aku lelah ketika aku mencoba untuk menikmati dan berbahagia. Apapun yang ku lakukan semua itu hanya seperti hembusan angin. 

Dunia ini terlalu berisik untuk aku yang terlalu diam.

Dunia ini terlalu sibuk untuk bisa kunikmati. 

Meskipun terkadang aku merindukannya. Tetapi, duniaku tetaplah berbeda dan aku menyukainya.




03 November 2021

A day in My life : Come back home

Halo temen-temen👋

Gimana kabarnya? Semoga bahagia dan mendapatkan hari yang baik yaa hari ini. 

Hmm, kayaknya aku perlu bikin banner baru buat konten baru aku bertajuk 'A Day In My Life'. Nanti deh aku pikir lagi. Aku sibuk soalnya wkwkwk

Jadi hari ini tuh aku pulang ke kota asal aku setelah masa KKN kelompok yang sangat panjang. Hampir sebulan ya kayaknya?

***

Aku mulai pagiku yang cerah dengan rebahan. Of course, because rebahan is my passion wkwkw. Cuman aku tetep bangun pagi sih, sekitar setengah enam pagi buat beberes barang-barang yang mesti aku bawa pulang. 

Sedikit cerita, sebenernya aku kepengen pulang hari ini tuh pake motor. Kenapa? Karena aku ngerasa naik motor sendiri tuh lebih praktis, fleksibel dan ngga terlalu banyak mengeluarkan ongkos. Yaa tapi sayang, orangtua tidak memperbolehkan. Jadi yaa sudahlah ☹️

Hasil akhirnya aku naik kereta dan aku lupa apakah aku bisa bayar ongkos ojolnya berhubung uang aku sisa 30K 😭

Oh iya lanjut lagi, pagi ini aku juga bersihin kamar aku. Mulai dari ngeluarin barang-barang, nyapu lantai, ngepel lantai, masukin barang lagi, nata barang yang perlu aku masukin ke lemari, nata tas yang buat aku pergi nanti. Cukup sibuk tapi ngga sibuk banget sih. Mulai jam setengah enam selesai sekitar setengah delapan. Cepet kan?

Sampai akhirnya, aku memutuskan buat menulis blog ini. Kenapa? Karena for the first time, aku sedih banget karena harus pulang ke kota asal aku. Aku ngerasa nyaman sama kehidupan KKN aku yang semenyenangkan itu. Temen-temen tim aku, suasana basecamp, kesibukan kegiatan KKN, kemacetan jalan, jajanan sekolah yang enak, es teh, perut yang laper karena berangkat pagi, badan yang capek dan mata ngantuk akibat pulang malem. Semuanya menyenangkan. Baru pertama kali, aku ngerasa, suasana pertemanan itu semenyenangkan itu. 

Kalo boleh jujur, apa yaa .. aku emang ngga terlalu banyak terlibat secara sosial sih. Aku emang lebih banyak diem, kalem, cuek, ngga peduli dsb mungkin temen-temen aku bisa menilai. Meskipun dengan beberapa temen deket aku mungkin udah sedikit tahu beberapa sifat yang ngga aku tunjukkin ke temen baru yaa. Sekedar informasi, aku emang sangat kesulitan dalam memulai suatu hubungan, lambat dalam beradaptasi, bingung dalam membangun komunikasi individu maupun kelompok dsb.  Tetapi, bukan berarti aku ngga berusaha yaa atau terlalu tidak peduli juga ngga.  Mungkin di lain waktu aku akan cerita lebih detail. 

Meskipun begitu, temen-temen aku tetep peduli, tetep merangkul satu sama lain, tetep mengayomi, ngga memandang negatif atau pun hal buruk satu sama lainnya. Sebaik itu temen-temen aku.  Mereka bisa buat aku tersenyum, ketawa bahkan buat hal-hal yang seharusnya ngga lucu jadi lucu. 

Ada banyak juga pengalaman baru yang bisa aku dapetin selama KKN dengan tim aku. Semua orang di tim aku sangat bekerja keras buat menjalankan program kerja KKN. Mereka semua melakukan yang terbaik dan saling bekerja sama. Hebatnya, semua kegiatan kita lakukan dengan suasana yang ngga serius atau tegang. Gimana yaa jelasinnya? 

Aku pasti akan merindukan hal-hal kayak gitu. Suatu hal yang belum tentu aku bisa menemukannya lagi ☹️ 

Lanjut, setelah buntu nulis blog akhirnya aku memutuskan buat scrolling tiktok. Fyp, aku ada banyak konten yang lumayan berfaedah dan mengandung konten halu yang bikin senyum-senyum sendiri.  Sampai adzan dzuhur tiba, setelah ibadah, aku mulai kelaperan, beruntungnya aku masih punya indomie goreng yang bisa aku makan😋 yummy.

Aku masaklah indomie itu dan setelah mateng aku makan deh sambil nontonin 'daily vlog' dari youtube. Ngga tau kenapa, aku seneng banget nontonin konten itu disamping konten beauty yaa. Menurut aku seru aja, liat kehidupan orang yang aesthetic dan membayangkan kalo aku seperti mereka. Hmm apakah aku juga perlu buat konten yang sama?

Kebetulan daily vlog yang aku tonton lebih cenderung ke tutorial masak dan bekal makan siang, hal itu buat aku semakin lapar dan teringat kalo aku makan indomie goreng aja. Meskipun gitu, aku tetep bersyukur karena bentar lagi aku pulang ke rumah.

Habis makan aku lanjut scrolling tik tok lagi, tapi kali ini hati aku ngga tenang. Kenapa? Karena bentar lagi aku harus ke stasiun.

Bentar, aku selesai makan sekitar setengah dua sedangkan kereta berangkat pukul 16.45. jarak dari kosan ke stasiun 15 menit.

Sebenernya apa sih yang bikin aku ngga tenang ?

Jujur, aku deg-degan, cemas, khawatir, takut dan segala perasaan lain. Aku takut susah cari ojol, aku takut kena macet, aku takut ketinggalan kereta, aku takut salah masuk kereta, takut salah masuk gerbong, takut salah duduk, takut keblabasan dan segala pikiran negatif lain. Aku ngerasa anxious dengan keadaan yang selalu aku alamin setiap aku pergi sendiri, ke tempat publik dan ke tempat yang belum pernah aku kunjungin. Pikiran aku semakin kalut setiap mendekati pergi.

Aku ngga tau sih apakah perasaan kayak gitu wajar atau ngga, tapi menurutku, itu ngga wajar. Aku terlalu lebay dan terlalu mengkhawatirkan segala hal yang belum terjadi. 

Ngga sabar nunggu waktu, aku putusin buat mandi dan siap-siap. Aku planning buat pesen ojol pukul 15.30 pas. Aku selalu berpikir bahwa daripada aku terus khawatir kalo hanya duduk diem di kosan lebih baik kalo aku berangkat lebih awal dan nunggu lama di stasiun. Itu buat aku jadi lebih tenang.

Singkat cerita, aku dapet ojol yang kebetulan dia cukup ramah ditambah jadwal kereta aku yang masih lama, semakin membuat dia sharing banyak hal tentang dunia per-ojolan. Obrolan santai itu buat aku jadi lebih tenang dan ngga panik dengan kondisi saat itu. Meskipun waktu itu jadwal kereta aku masih satu jam lagi.

Sampai akhirnya aku tiba di stasiun pukul empat sore. Masih ada banyak waktu buat aku bisa masuk ke dalam kereta. 

Jadi, karena kondisi aku cukup tenang, aku jalan cukup santai, aku seret koper aku buat masuk ke dalam stasiun. Aku juga sempet ditawarin porter buat bawain koper meskipun aku tolak dengan halus. 

Oh iya soal abang ojol tadi, apakah aku bisa bayar ongkos? Bisa, aku juga bisa kasih kelebihan buat abangnya yang udah sharing ke aku dan buat aku jadi lebih tenang selama perjalanan. So, ngga ada yang perlu di khawatirin.

Setelah check in, aku duduk di ruang tunggu. 

Ngga nyampe belasan menit, ada pengumuman buat penumpang kereta agar memasuki kereta. Nah, berhubung masih sepi aku jalan aja masuk ke dalam kereta. Ditambah karena aku bawa koper berarti aku harus masukin ke bagasi atas kan. Jadi kalo banyak penumpang kan takutnya malah jadi gimana-gimana. Belum kalo aku panik kan semakin tambah-tambah. 

Sampai akhirnya aku bisa bener-bener duduk dengan baik dan tenang, sambil pasang earphone buat dengerin musik.  Hatiku damai rasanya😌

Yaa meskipun aku tetep sedih sih karena aku berpisah dengan temen-temen KKN aku huhu😭 juga keseruan waktu di Semarang. Kangen juga sama jalan-jalan sama partner aku, breakfast bareng, dinner bareng,  all of us do together.

Bentar aku mau agak dramatis dulu, jadikan aku duduknya bukan arah laju depan tapi aku duduknya arah belakang laju kereta. Dramatisnya tuh, seakan-akan aku ditarik buat balik gitu. Paham ngga? Ngga yaa, ya udah. 

Wah kira-kira apakah aku bisa kembali lagi? Apakah nanti kita ketemu lagi? Apakah kebersamaan ini hanya akan bertahan selama KKN aja? Who knows.

Hastag populer KKN 45 versi aku :

#ehem

#ehem esteh

#ehem bakso

#ehem flyer

#cilor-maklor

#kutanyamalam

#gimans🤫

Ada lagi kah?









17 Oktober 2021

A Day In My Life : Menanam Mangrove

Halo, terimakasih udah bekerja keras hari ini yaa. Aku bangga banget sama kamu. 

Hmm, seperti yang telah tertera di judul. Aku mau cerita tentang hari ini nih. Sejujurnya aku ngga tahu sih kenapa aku kepengen banget nulis tentang cerita hari ini. Tapi, ya udahlah yaa. 

As you know as, ada banyak banget kejadian yang udah terjadi selama beberapa hari ini, i mean 2 weeks? 

Tapi dari banyak hal aku cerita hari ini aja. Eh, perasaan aku muter-muter yaa jelasinnya. Biarinlah, terserah. Namanya juga cerita. 

Oh iya, ceritanya hari ini kan aku ke pantai yaa mau nanem mangrove. Tapi sebenarnya bukan inisiatif aku sih hehe. Jadi ini tuh salah satu bagian dari program kelompok KKN dari tim aku. Wah terimakasih banget buat tim aku yang udah merencanakan agenda ini. 



Di pagi yang cerah, aku bangun pagi, sekitar subuh hari? Aku mulai hari dengan cukup melelahkan karena hari sebelumnya aku pergi ke luar kota, jadi aku cukup ngantuk dan capek. 

Aku lanjut aktifitas buat siapin makan pagi, mandi pagi, dan lain-lain. Singkat cerita, aku berangkat dari kosan pukul 06.45 pagi. I know itu pagi banget. Padahal janjian jam 08.00 pagi😭

Wait, jujur yaa aku ngga bisa tenang gitu kalo duduk diem di kosan atau datengnya telat atau mepet jam acara. Aku kayak deg-degan gitu. Aku juga ngga bisa kalo buat orang nunggu aku. Aku juga terlalu banyak mengantisipasi banyak hal, kayak macetnya jalanan pagi, kesasar atau hal tak terduga lainnya. Maka dari itu, aku tipe orang yang rajin hahahahahahahaha ngga juga sih. Yaa begitulah.  

Eh lanjut .. lanjut ....

Udah kan, singkat cerita lagi, setelah nunggu temen-temen aku yang lain dan tim bapak-bapak dan mas-mas yang ahli di bidang mangrove yaa wkwkw  berangkatlah kita ke pantai. Aku lupa nama pantainya apa. 

Bentar aku kasih gambarnya yaa ..


Itu dia jalanan menuju ke pantainya. Aku ngga tau sih, jalanannya mau dibangun model gimana. Tapi yaa beruntungnya motor dan diri ini udah terlatih buat nyetir di medan ini guys. Berkat kemacetan parah yang melanda diri ini setiap hari, pagi dan malam 😁

Udah tuh, setelah perjalanan pendek aku dan tim berhenti buat parkirin kendaraan dan sampailah kita pada langkah pertama menuju acara. 

Jujur yaa, aku ngga memprediksi kalo jalanan atau pantainya kayak gitu, karena sayang banget pantainya kotor, banyak sampah udah gitu aku bener-bener ngga bisa bayangin banyak anak-anak disana pada berenang dan nyelem disana. Aku takut banget mereka kena penyakit kulit. 

Oh iya, aku juga mau cerita, tanahnya yang dipantai itu aneh banget, kayak gimana yaa lembek? Ih gimana jelasinnya.  Kesan pertamanya aduh, sumpah menjijikan gitu😶 tapi yaa lama-lama kebiasa sih jadi yaa okaylah. 

Perjalanan kaki yang cukup panjang sampai aku berakhir di tempat petaka itu. Jadi aku dan tim harus nyebrang gitu buat sampe ke tempat mangrove-nya, nyebrangnya pake perahu. Nah, disinilah guys petakanya. Uhm, bukan apa-apa sih sebenernya, tapi yaa aku paling takut kalo harus naik perahu gitu. Aku udah ngehindarin banget buat naik perahu dengan memilih buat jalan kaki tapi aku tetep harus naik perahu ternyata.

Kalo ditanya kenapa alasannya? Karena aku takut kecebur ke air. Sesepele itu. FYI, aku juga paling ngga suka sama wisata air kalo liat aja ngga masalah tapi kalo harus ngikutin atau nyemplung sampe tenggelam kayak di kolam renang aku ngga bisa. Aku ngerasa trauma aja sama yang namanya wisata air. Termasuk naik perahu, mau sedangkal apapun itu kolam, aku tetep takut. Alhasil baru naik dan duduk aja aku udah gemeter+nahan air mata. Aku kira aku bisa nahan ketakutan aku kan, tapi ternyata aku ngga bisa, aku tetep takut sampai akhirnya perahunya gerak, aku nangis sambil merem. Untungnya aku pakai topi dan masker jadi aku harap sih ngga keliatan. Ditambah perahunya kayak goyang-goyang aku langsung cengkram kuat lengen temen aku. Ya Allah maaf yaa, aku reflek aja, sampe kadang takut bikin tulang temen patah gara-gara naik perahu doank😭

Udah kan akhirnya drama perahu yang aku alamin berakhir terus aku ngejauh dari gerombolan temen aku buat ngusap air mata aku, gara-gara syok sama perahu tadi, hahahahahaha lucu banget asli. Kok bisa gitu yaa aku?

Eh lanjut lagi, terus kita lanjutin perjalanan buat nanem mangrovenya. Cuman kita nunggu lagi sih karena temen-temen aku belum semuanya dateng, alhasil aku main-main sendiri di tepi laut sambil liat kerang, ikan kecil, terus pasir sambil rasain genangan airnya. Oh iya, kebetulan airnya agak bersih daripada tadi. Makannya aku ngga takut-takut. 

Setelah temen-temen aku terkumpul, acaranya dimulai deh. Sebelumnya kita berdoa dan dapet tutorial cara nanemnya gitu. Ternyata gampang banget sih.

Kayak bibit ditancepin sekitar 10cm terus di tali mati sama kayu penyangganya. Kebetulan aku pilihnya di bagian yang bertanah ngga nyemplung, gara-gara ngga bawa ganti. Padahal kalo nyemplung seru kali yaa


Aku kasih tahu kegilaan aku yaa, jadi setiap nanem aku ngomong sama tanemannya biar dia sehat dan tumbuh dengan baik. Taneman kan makhluk hidup jadi aku yakin Allah dan tumbuhan tahu apa yang aku harapkan. Gitu. 

Aku bener-bener ngga percaya sih aku bisa punya pengalaman ini bahkan aku sempet tersentuh gara-gara takjub sama fenomena alam dsb yang berhubungan dengan kekuasaan Allah. Makannya kadang ada sisi-sisi kehidupan yang buat aku bersyukur aja sih. 

Aku yang awalnya kayak merasa jijik waktu pertama kali ngelangkah di pantai itu sampai aku bisa menikmati dan ngga jijik waktu nanem bener-bener pengalaman keren aja sih. Meskipun sederhana tapi bener-bener berkesan banget. Aku ngga bisa jelasin detail perasaan aku tapi yaa begitu deh. Aku bahagia bisa lakuin hal sederhana kayak gini. Kecuali naik perahu.

Selain itu, pemandangan di pantai ini bagus banget, aesthetict meskipun ngga semua pemandangan bisa kelihatan sama tapi aku harap kamu paham maksud aku yaa.



Okey sekian cerita aku hari ini. Sebagai akhir kata, aku mau ucapin terimakasih secara tulus kepada seluruh tim KKN 45 yang sudah bekerja keras sampai saat ini.  Aku bisa dapet pengalaman menarik disini karena kalian semua.

Noted :
©Seluruh foto ini diambil dari hasil dokumentasi kegiatan tim KKN 45 dan bukan diambil secara pribadi. 






23 September 2021

사람 (Orang)

Terkadang aku lelah buat hidup, tapi ... Semakin dewasa aku semakin mengerti,

"Oh ternyata begini yaa hidup"

"Ah jadi begini rasanya menjadi dewasa"

"Jadi seperti ini rasanya ...."

Hidup itu ternyata seperti grafik atau nilai saham? Tapi mungkin satu hal,

Apakah kamu bisa merasa sedih ketika bahagia?

Atau

Apakah kamu bisa merasa bahagia ketika sedih?

Mana diantaranya yang bisa kamu lakukan?

Aku, aku hanya tahu bahwa aku tidak bisa bahagia ketika sedih datang. Aku hanya berusaha mencari tapi ngga bener-bener merasakan. Apakah itu menghindar?

Anehnya, semakin dewasa aku juga mudah mengatakan,

"aku ingin mati aja" 

"seandainya aku mati"

Kata-katanya lucu bukan? Aku tahu bukan seharusnya aku bilang gitu tapi ... Ketika keadaan terus menekan dan terus menekan bukankah tanpa sadar kata-kata itu yang muncul di pikiran?

Ah, anehnya aku ngga bener-bener mati juga dan bukan berarti aku ingin mati juga. 

Ada beberapa hal yang terjadi belakangan ini, aku bener-bener ngga bisa berpikir dengan apa yang sedang terjadi. Rasanya aku seperti berjalan di padang pasir, kadang juga ada ilalang, kadang di bukit hijau. Sendiri, ngga ada siapapun.

Aku hanya berjalan tanpa arah dan tujuan, asalkan aku bisa berjalan dengan baik itu sudah hal yang bagus. 

Aku pikir, sekarang aku sedang memasuki fase baru lagi. Ah, sedih maksudnya.

Aku hanya lelah dengan apa yang aku lakuin sekarang, aku ingin istirahat tapi aku ngga tahu harus seperti apa.

Aku memang istirahat, aku memang tidur, aku memang melakukan suatu hal tapi rasanya aku ngga bener-bener melakukannya. 

Aku lelah tapi aku ngga tau apa yang bener-bener buat aku lelah. Hanya ...

Aku bahkan ngga bisa menjalani hidup untuk "hari ini" aku merasakan kalo hidupku ini berjalan diantara "masalalu" dan "masadepan" itulah alasan kenapa aku ngga bener-bener bisa menjalani hidup "hari ini". Aku hanya ngga bisa berhenti memikirkan itu.

Aku hanya berlari dan mencari kebahagian dari dunia yang lain. Tanpa bisa menemukan kebahagian dan apa yang ingin aku lakukan. 

Aku hanya lelah menjalani hidup tanpa tahu kapan ini berakhir.

"Jika semua mengandalkanku dan bertumpu ke padaku. Lalu aku bagaimana? Bagaimana cara aku bisa menjalani hidupku sendiri?"

"Itu karena kamu terlalu lama sendiri sehingga kamu tidak menyadarinya" (hye hyeong-Love Alarm S2)

"Benar sekali, sampai rasanya aku takut untuk menjalani hidup bersama orang lain karena yang bisa ku pikirkan sekarang  bahwa aku menganggap 'oranglain itu' adalah beban. Jika menjalani hidupku sendiri saja sudah berat, bagaimana bisa aku semakin menyakiti diriku dengan adanya 'orang lain'?"

Aku ... Bener-bener lelah. Aku ingin istirahat. Meskipun, aku masih ngga tahu apa yang bener-bener ingin aku lakukan.

Satu hal, saat ini aku sedang ngga baik-baik aja.



07 September 2021

Review Album Butter

Review Album Butter 

생일 축하해,

Happy Birthday To Me🥳


Jadi hari ini aku ulang tahun guys 👋🥳

Umur aku udah 21 tahun. Tenang, aku masih muda kok. Jadi aku tuh makin cantik, makin manis, makin cakep lah, dan kamu tahu ngga aku tuh kalo ngaca habis bangun tidur bilang "wah aku cantik banget yaa." Like Kim Seok Jin said. Love My Self guys 😁

Ehem, ehem, jadi berhubung ulang tahun, kamu ngga mau ucapin apa gitu wkwkwwk😁.

Hmm, mau cerita ..

Aku dapet beberapa kado salah satunya dari Kakak Aku. Yes, kakak aku itu sering banget kasih kado ke aku. Cuman udah dua tahun ini dia kasih special give sama aku, yang menurut aku, she's know what i like tho.

Seperti di judul, my sister giving me an album by BTS its butter. Im verry happy when i get it. So thank you my sister 🥳

Okey, today i wanna giving you review butter album, but i'm very apologize because idk berapa harganya, aku di kasih hadiah jadi yaa mungkin aku kasih kisaran aja yaa. 

This is my butter album creamy version!


Kakak aku beli di shopee, katanya dia udah liat banyak review di youtube tapi sayangnya di setiap toko yang dia cek ngga dapet posternya gitu. Nah, kakak aku ini maunya dapet posternya. Terus dia cari-cari sendiri sampailah dia beli di salah satu toko. 

Honesty, aku ngga tahu tokonya apa, harganya berapa, dan segala macamnya. Tapi mungkin aku akan kasih rekomendasi tokonya yang trusted, toko ini juga banyak open jastip dan ada akun instagramnya. 

1. Kpop.sale

2. Kpopconnection

3. Itskshops (Instagram only)

Sisanya aku update, karena aku lupa beberapa toko lain, berhubung juga shopee aku hapus. 

Kisaran harga ada sampai 300/400/500K tergantung kamu mau apa atau dapetnya apa. Soalnya kan ada tuh yang dapet give dari weverse waktu awal PO jadi lebih mahal karena kalo ngga salah ada bonus PC.

Nah, kebetulan karena kakak aku ini ngga begitu paham tentang album KPOP dia pokoknya beli yang ada posternya. Kakak aku juga bingung bedanya creamy dan peachy tapi karena yang peachy abis, kakak aku beli yang creamy. Begitulah ceritanya.

Aku bener-bener excited banget karena waktu itu dia kasih kado ini pagi dan dibungkus kertas batik. Aku mikirnya mungkin baju or something. Tapi yaa yaudah gitu, soalnya dia kasih kotak kecil, cuman firasat aku kayak "ah masa album, kan mahal?" Terus aku buka kan.

Dan saat itu juga aku teriak saking senengnya, because itu akan jadi second album aku, yang pertama aku punya Map Of The Soul vesion 4 itu juga beli di ulang tahun aku tapi patungan karena mahal. Cuman emang dia yang nawarin buat patungan wkwkwk 

Meskipun kakak aku 'baik' tapi aku juga sering 'lucknut' mianhae eonnie

Eh lupa, aku sempet nangis saking seneng dan ngga nyangka kakak aku sepeka itu😭 

Terus udah kan aku buka, sampe ke printilannya+posternya yang guedhe poll.

Oh iya aku juga dapet PC-nya Taehyung. Tahu ngga, kebetulan pula, Yeontan (tahu kan, anjingnya Taehyung) dia ulang tahunnya sama kayak aku. Jadi otakku ini berpikir "wah bisa gitu yaa, ulang tahunnya yeontan mirip aku terus aku malah dapet Taehyung majikannya Yeontan wkwkwkwk"

Speechles.

Oh iya, oh ya, fotonya ..

Foto lengkap printilannya

Bentar ..


Itu dia isi albumnya 🥳

Kalo posternya ngga aku photo. 

Jadi isinya ada ;

1. CD Butter

2. Photobook (yang gambar Jimin)

3. Lyric card  (Butter&PTD)

4. Stiker (kertas putih)

5. Stand photo (yang photo full member)

6. Photo full member di pantai

7. Photocard Taehyung

8. Notes dari Suga (aku ngga tahu artinya dia nulis apa)

9. Weverse scan barcode (buat dapet stempel di weverse shop)

10. Poster.

Udah deh itu aja. Aku ngga dapet yang gift dari weverse itu karena emang kakak aku ngga tahu dan ngga beli itu juga.

Jujur aku bersyukur banget karena kakak aku udah kasih hadiah special banget apalagi harganya juga ngga murah, khusus buat aku yang 'lucknut' ini. Makasih banyak buat kakak aku💜

Dia yang tahu persis kebucinan aku dengan Bangtan, dia yang dengerin omongan aku tentang Bangtan, bualan dan haluan juga tentang Bangtan. All of Bangtan, shes know me but not at all hehe.

I think enough for today. Thank you guys, love you💜




30 Agustus 2021

Day 6 PPL RSJ

Hayo loh, Day 6 bukan Day six yaa. Eh gimana sih. Ya begitulah.

Hmm mau prolog dulu ah. Di episode kemaren kan hari jumat yaa. Jadi masih ada hari sabtu dan minggu, itu aku ngapain aja coba?

Seru banget sih ngabisin waktu bareng temen-temen aku di asrama, ya meskipun gabut juga. Mungkin aku akan cerita sekilas aja di episode lain. 


Berhubung hari ke enam adalah hari senin dan di hari itu aku dan tim cuman nunggu penarikan dan nunggu kedatengan dosen aku, maka kita berangkat jam berapa yaa waktu itu, pokoknya agak siangan karena hari senen itu kita lumayan nyantai sambil minta tanda tangan dari para pembimbing lapangan dsb. 

Di hari ke enam, sayangnya aku cuman bisa liat pasien dari kejauhan. Waktu itu mereka duduk sambil dengerin aturan games, jujur aku kurang paham game nya apa. Tapi dari yang aku lihat para pasien jumlahnya sangat berkurang drastis guys. Aku ngga tau sih, apakah mereka udah pulang atau emang ngga diizinin buat ke rehabilitasi. Satu yang aku tahu, mas B masih disana. Sedangkan mas F dari informasi yang aku dapetin mas F udah pulang katanya. 

Selepas selesai pertanda tanganan di rehabilitasi, aku dan tim memutuskan buat ke instalasi rawat jalan. Disana aku dan tim kembali sibuk dengan pertanda tanganan para psikolog sebagai bukti bahwa kami mengikuti kegiatan magang dengan baik. Setelah selesai kita turun ke lantai satu untuk terusin perjalanan ke ruang diklat. 

Kebetulan yang ngga disangka aku dan tim aku ketemu dengan mas I si pencari dokter Y. Rupanya mas I beneran udah pulang, waktu ketemu dia, aku langsung nyapa mas I, mas I ternyata inget sama aku dan kita pun ngobrol sebentar, aku bahkan sempat jabat tangan mas I meskipun sebenernya itu kesalahan (mas I ngga ngajak jabat tangan cuman tangannya itu yang kayak ngajak jabat tangan, akunya salah paham) terus aku juga ngga sadar kalo ternyata disebelah mas I ada ibunya. Sumpah waktu itu aku antara seneng karena mas I keluar tapi disisi lain aku juga kayak mangadir (manusia ngga tau diri). Berhubung waktu kita terbatas jadi aku ngga bisa tanya lebih lanjut karena kebetulan ibunya mas I kayak enggan gitu.

Setelah selesai aku dan tim aku pergi ke ruang diklat.  Jadi setelah sekalian jemput dosen aku, acara pun juga langsung di mulai. Btw itu acara penarikan yaa. 

Ngga lama setelah dzuhur kita balik ke asrama, lalu sorenya sekitar pukul 05.30 pm kita pulang ke Asrama.

Begitulah cerita singkat aku di hari ke enam ini guys. Aku harap sih, waktu itu mas B bisa liat aku dan paham kalo kita ngga ketemu lagi, oh iya jadi mas B ini punya minus mata jadi semoga aja dia bisa tahu kalo waktu itu aku dateng dan natap dia dari kejauhan buat salam perpisahan. Semoga mas B cepet sembuh dan ngga akan ketemu lagi dengan aku dan RSJ. Doa yang terbaik buat mas B juga kawan-kawan.

Aku kira cukup sampai disini, cerita perjalanan sekaligus sharing pengalaman aku selama magang di RSJ. Aku harap ada banyak hal yang bisa kalian pelajari dalam tulisan aku ini. Meskipun ngga sempurna, semoga apa yang aku tulis dapat bermanfaat dan menjadi kenang-kenangan buat aku maupun tim aku.

Terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam membantu terlaksananya praktik magang di RSJ ini. Sekaligus aku ucapkan terimakasih sebesar-besarnya untuk temen-temen satu tim aku karena dari kalian semua aku bisa mendapatkan pengalaman hebat.


27 Agustus 2021

Day 5 PPL RSJ

Hai .. hai ..

Day 5 adalah hari terakhir aku buat interaksi sama pasien yang ada di RSJ, karena berhubung corona jadi jatah offline kita cuman boleh seminggu yang dulunya itu cuman dikasih jatah 3 hari. Bayangkan!

Baiklah, kira-kira apa sih yang aku lakuin di hari terakhir ini? Hmm ..

Sama seperti hari biasanya guys, aku dan tim otw jam 07.00 pagi. Habis itu kita lanjut sarapan di kantin RSJ.

Eh aku ceritain dikit yaa soal kisah dikantinya. Soalnya, aduh sumpah bu kantinnya baik banget. Jadi bu kantinnya bilang kita boleh nambah nasi sesuai keinginan kita, terus juga waktu itu kita kan emang rada telat gitu loh jadi jam 08.00 pagi itu pintu gerbang kantin mulai ditutup seharusnya. Yaa kita kan ngga tau yaa kalo ada aturan gitu, jadi kita makannya santai dan sangat menikmati karena wah sumpah aku suka ayam manisnya, enak poll. Sayangnya porsi aku sedikit mintanya :(

Terus udah kan, ngga lama nih bu kantinnya bilang kalo gerbangya ditutup. Buru-burulah kita. Temen-temen aku ada beberapa yang belum abis, aku, teh angetnya yang belum abis, panas euy. Habis itu bu Kantinnya bilangin ke satpamnya kalo pintu gerbangnya jangan ditutup dulu karena masih ada tim aku yang makan. Akhirnya udah kan kita makan lagi tapi agak dicepetin karena nanti pasienya keburu dateng duluan. Oh iya, bu Kantinya juga ramah banget, dia kayak tanyain kehidupan kita gimana selama di RSJ dsb. Sempet ngobrol-ngobrol gitu. Sayangnya yaa, baru dua kali kita kesana karena kan baru tahu yaa. Jadi amat disayangkan karena kita ngga kesana lagi :( tapi udah pamitan kok.

Eh sampai mana ini ceritanya?

Ayo fokus!

Okey, seperti biasa sih guys kita habis makan langsung ke rehabilitasi tapi di sini aku ada cerita unik nih. Bener-bener unik.

Jadi kita lagi duduk-duduk nih sambil ngobrol dan emang ngga lama pasien pada dateng. Mulai dari grombolan pasien laki-laki terus perempuan dari berbagai ruangan. Ada banyak pasien baru guys kali ini. Pasien lamanya udah ngga tau kemana, entah udah pulang atau ngga boleh keluar karena masih ngga stabil atau gimanalah ceritanya.

Aku sedih sih guys, karena ternyata di hari jumat aku udah ngga ketemu mas R padahal aku belum pamitan baik-baik. Belum ucapin perpisahan gitu. Cuman habis itu aku mikir, harusnya aku bahagia karena mas R udah pulang karena dia kan udah sehat dan seharusnya aku berdoa semoga kita ngga ketemu lagi.

Terus ya udah kan, setelah berdoa yang baik-baik buat mas R. Aku cari mas-mas lain yang aku kenal, ternyata waktu itu aku juga ngga liat mas I. Ngga lama mas B datengin aku, dia nyapa aku, aku balas sapa dan ngobrol sambil tanya "kok mas I, ngga keliatan?" Karena mereka satu bangsal. Mas B jawab katanya mas I udah pulang. Aku syok dan ngga percayakan, soalnya mas I baru 4 hari, terus katanya ada halusinasinya juga, kok pulangnya malah cepet, agak aneh gitu. Tapi ya udah aku mikir positif aja.

Oh iya guys ada yang mau aku tambahin, jadi dari hasil pengamatan aku kondisi kesehatan mental pasien setiap harinya belum tentu sama kayak hari sebelumnya, jadi bisa berubah-ubah. Kayak beberapa pasien yang aku kenal sebelumnya waktu kemaren-kemaren dia bagus, wajahnya agak berseri, ada semangatnya terus kayak ada ketertarikan gitu sama kegiatan di rehabilitasi. Tapi giliaran hari ini pasien itu malah jadi lebih diem, semakin narik diri, semangatnya kayak agak menghilang gitu. 

Jadi ada satu pasien baru, awal pertama liat dateng di rehabilitasi sumpah dia bener-bener masih kayak lagi ada banyak tekanan gitu. Jadi dari jalannya dia lambat, terus kayak nganut aja gitu mau dibawa kemana, pokoknya kayak ngga ada semangat sama sekali bener-bener kalo seandainya dia pegang gelas yaa begitu terus baru kalo di ingetin dia gerak.

Kemudian aku tanyalah sama pembimbing aku, buat pastiin apakah bener yang aku pikirin itu? ternyata bener guys jadi yaa emang begitu pasien RSJ. 

Ada lagi kan ceritanya, jadi ada salah satu pasien laki-laki. Aku baru pertama kali liat dia ke rehabilitasi juga, jadi bisa dibilang dia pasien baru gitu. Tingkah lakunya bener-bener unik banget banget. Perawakannya tinggi, badannya bersih, rambutnya botak dia orangnya aktif banget. 

Jujur waktu aku dan tim aku liat dia kesan pertamanya satu, kita takut guys. Karena meskipun dia kelihatan sehat, dia ceria, dia aktif, diajak bicara juga nyambung, terus inget juga identitasnya. Tapi beda gitu loh tingkahnya, kayak masih ada sesuatu yang bikin dia kurang sehat kayaknya kurang kooperatif deh.

Aku lupa sih namanya, dia itu mirip kayak seorang bintang pelawak gitu, jadi aku sebut aja U. Nah mungkin mas U ini liat temen-temennya ada yang ngobrol sama kita, terus penasaran mungkin yaa, ngedeket lah dia.

FYI, hari itu kebanyakan pasien pada main basket atau permainan bola lainnya. Singkatnya, tiba-tiba mas U ini jalan dari arah samping, kebetulan aku dan tim aku lagi ngobrol dan berdiri, ngga lama ternyata mas U dateng dan tertujunya ke aku gitu, waktu aku tahu dia nuju ke aku, otomatis kita tatap-tatapan lah ya. Berhubung aku rada takut (cuman aku berpikir positif, karena aku yakin dia udah sehat) ternyata dia bilang "mbak.. mbak.." sambil ngelempar bola kasti tanpa aba-aba. Aku kaget kan sambil parno, karena aku ngga jago tangkep bola, apalagi bola kasti kecil. Selain itu aku takutnya dia ngelemparnya ngga pas terus kena kepala aku. Makannya aku takut. Udah kan lemparlah bola itu ke aku, beruntungnya waktu itu aku bisa nangkep bolanya, bersyukur aku. Ngga lama dia ngedeket ke Tim aku, ternyata dia tertarik sama salah satu temen aku. Disitu temen aku diajak dia main bola guys. Pasien ini bilang "ayo mbak main" sambil tiba-tiba ngelempar bola. Sebenernya ngga ada yang salah sih guys, jadi dia pun ngelemparnya bagus bener-bener sesuai sama targetnya juga ngga kenceng atau nyakitin, alus gitu. 

Kebetulan temen aku ini agak takut-takut sama dia, jadi dia kurang begitu tertarik main sama dia, temen aku coba bujuk Mas U buat pindahin target mulai dari pasien lain, bahkan temen-temen yang lain. Tapi mas U ini udah naksir sama temen aku ini jadi temen aku terpaksa main sama dia, disisi lain aku takutnya kalo dia ngamuk gitu kalo ngga diturutin. Meskipun nyatanya yaa enggak ngamuk.

Mas U ini juga pernah ngajak kenalan sama mbak A tapi karena mbak A ngomongnya pelan banget, mas U ngga denger kalo misal mas U ngedektin buat dengerin suara mbak A kan ngga mungkin. Jadi mas U ngga nanya lagi, bahkan mas U sempet godain mbak A tapi mbak A jutek jadi ya udah deh.

Akhirnya mas U main sama temen aku, padahal temen aku wajahnya udah ngga suka banget sama dia, karena risih kan.

Udah tuh, setelah lama nunggu instruktur rehabilitasi teriak 'saatnya kumpul'.

Akan tetapi, di hari jumat ini banyak pasien yang kurang kooperatif guys. Jadi instrukturnya semakin teriak-teriak dengan nada tegas gitu loh. Jadi pasien yang laki-laki barisnya susah diatur sedangkan yang perempuan ngga mau kepanasan. Ada juga itu pasien perempuan badannya cukup berisi, kulitnya agak gelap, rambutnya pendek keriting, badannya ada beberapa aksesories warna-warni, namanya mbak E. Suaranya menggelegar banget, dia bilang dengan suara kerasnya "Ya Allah kena panas lagi." Tapi pakai bahasa jawa ngomongnya. Dia banyak sambat gitu loh, sama suaranya masyaallah mengerikan. Ngga tau kenapa, jumat itu vibe nya beda banget ngga kayak biasanya. Jadi aku pun juga rada takut.

Sedangkan kalo yang laki-laki mas U guys yang ngga kooperatif, dia diminta buat baris malah nyengir-nyengir sendiri sambil bilang "ngga pak, saya disini aja." Tapi pakai bahasa jawa, sopan. Walaupun gitu mas U tetep dipaksa buat bariskan, cuman masih aja ngeyel sampai instrukturnya minta dia buat mimpin acara bareng temen-temen yang ngga kooperatif.

Mas U dengan muka nyengirnya malah SKSD sama pasien paruh baya yang udah anteng, terus dengan PDnya nge geret pasien paruh baya itu buat maju ke depan. Mas U nya malah balik ke belakang lagi. Pasien paruh baya itu bingung donk, orang dia ngga disuruh apa-apa kok malah digeret ke depan. Akhirnya instrukturnya terpaksa galak ke mas U buat disuruh maju bareng sama pasien paruh baya itu. Habis itu, mas U maju sambil nyengir dan sambat. Pas maju, mas U ini masih ngomel-ngomel. Instrukturnya akhirnya tegas sama mas U buat bediri dengan rapi juga tenang sambil mimpin gerakan. Eh malah mas U nih malah mau ambil bola basket dan mau di lemparin ke temen-temen. Ricuhlah acara hari itu gara-gara mas U. 

Akhirnya penjaga yang di baris belakang bujuk mas U buat balik ke bangsal, penjaganya bilang "Mas U udah ayo balik aja ke bangsal daripada disini ganggu yang lain. Tak temenin ke sananya."

Dengan semangat 45 mas U langsung mengiyakan. Setelah mas U pergi suasana jadi lebih kondusif dan tenang. 

Dimulailah acaranya, tapi kali ini bukan senam yang pertama tapi kayak sit up, push up dsb gitu dulu. Baru dilanjut senam pagi.

Habis olahraga, pasien beranjak ke kegiatan lain yaitu siraman rohani. Jadi pasien diajak buat baca surat, baca doa, baca asmaul husna dsb.

Kebetulan waktu itu aku sama salah satu temen aku ada kepentingan jadi ngga bisa ikutin acara dari awal pengajian kan. Sampai di tengah acara aku duduk di barisan perempuan. Ada tuh pasien perempuan, rambutnya pendek sepundak, rambutnya warna kemerahan bekas cat rambut. Dia tenang sebenernya, tapi selama pengajian dia malah masukin tangannya ke dalam celana terus menggaruk organ vitalnya. Aku yang liat dia kayak begitu rasanya pingin kabur karena aku jadi mual gitu loh, belum lagi habis garuk organ vital abis itu pegang kertas doanya. Jadi aku melihatnya semakin jijik.

Cuman disitu aku berusaha alihin pandangan aku dari dia, meskipun susah guys karena dia ada di depan aku. 

Ada lagi pasien cewe dia pakai atasan mukena buat dateng ke rehabilitasi, awalnya dia habis dari kamar mandi terus dia duduk di samping aku. Dia yang ngajak ngobrol aku duluan, tanya identitas aku. Aku giliran tanya sama mbaknya, aku lupa namanya guys. Intinya dia cerita kalo, dia masuk RSJ karena suaminya ngeluh kalo mbaknya ngga pernah tidur.

Tapi dari sudut pandang mbaknya, dia ngerasa cukup tidur. Jadi sebenernya dia itu suka banget hadirin webinar internasional gitu loh guys semacem course online gitu tapi namanya juga internasional jadi waktunya pun juga mesti tengah malam. Nah si suaminya ngira kalo dia ngga tidur, jadilah dia dimasukkin ke RSJ.

Setelah selesai acara para pasien pada antri ngambil snack yang ada di kardus gitu, sambil antri buat di centongin minuman kacang hijau. 

Ngga lama, aku liat temen-temen aku ini diajak ngobrol sama pemateri pengajian tadi yang ternyata adalah alumni kampus aku. Udahlah kita ngobrol panjang sampai foto-foto. 

Tapi disela ngobrol aku liat pasien mbak E ngedeketin pasien laki-laki yang kayaknya usianya lebih muda dari mbak E. Mbak E duduk disamping masnya. Terus ngobrol lah mereka, kenalan dsb. Sayangnya Mas yang diajak ngobrol mbak E kayak kurang tertarik gitu sama mbak E, padahal mbak E udah ketawa sambil ngaku kalo mas yang disebelahnya suaminya. Aku yang liat jadi mengsedih sama masnya karena suara mbak E yang menggelegar belum lagi masnya itu ngga tertarik sama obrolan mbak E jadi ya begitu. Mengsedih memang.

Jam udah lewat pukul 11.00 siang para pasien mulai gelisah karena seharusnya mereka udah pulang ke bangsal masing-masing. Cuman karena ada kendala akhirnya jadwal kebangsal jadi molor setengah jam. Pasien mulai ada yang ngerusak tali rafia yang di iket di pilar tembok, mulai menunjukkan kemarahan dan ngga sabar. Sampai akhirnya saat suasana hampir ricuh, pasien akhirnya diperbolehkan pulang ke bangsal sesuai antrian. 

Disitulah aku dan mas B berpisah, jadi waktu dia dipanggil buat ke bangsal dia lambain tangannya ke aku bahkan sebelum acara pengajian dimulai mas B datengin aku dan kayaknya dia mau ngajak ngobrol tapi sayangnya aku masih ada urusan jadi aku ngga bisa ngobrol sama mas B. Disisi lain aku bahkan belum bilang ke mas B kalo aku ngga bisa ketemu mas B lagi. Jadi yaa begitu deh.

Begitulah guys kisahnya di hari ke lima. Aku kira udah cukup yaa ceritanya hari ini. Sampai jumpa dipostingan selanjutnya. 




26 Agustus 2021

Day 4 Praktik RSJ part 2

Di part 2 aku akan ceritain hasil wawancara aku dengan para pasien di hari ke 4 yaitu hari kamis. Ya kan?


Sebagai pembukaan aku akan ceritain dulu nih beberapa kejadian yang menarik perhatian aku. 

Jadi waktu pasien masih baru dateng ke tempat rehabilitasi ada beberapa pasien yang dateng deketin aku dan tim aku yang lagi duduk-duduk.  Mereka nyapa kita, salah satunya ada yang malu-malu buat ngajak kenalan. Sampai akhirnya kita ngobrol dan bercanda juga. Salah satu diantara mereka bilang ke kita buat cariin dokter Y (nanti aku akan jelasin detailnya) kita yang ngga ngerti apa-apa bingung donk waktu dimintain tolong cariin dokter Y jadi buat nyenengin pasien itu kita manggut-manggut aja, sok iya, padahal ngga ngerti dokter Y siapa.

***

Ingetkan kalo aku ketemu dua pasien dan wawancarai dua pasien yang lagi sibuk warnain gambar. Aku akan mulai dari mereka.

WARNING!

Berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam kode etik psikologi. Bahwa nama dari pasien akan di rahasiakan dan akan digantikan dengan menggunakan huruf abjad. 

Berhubung dalam menggali data pasien dibutuhkan banyak waktu dan pertanyaan maka tulisan ini hanya akan menggambarkan inti permasalahannya saja.

1. 

Mas I umurnya sekitar 22 tahun. Secara fisik mas I ini punya fisik yang bagus, badannya berisi, tinggi, putih, rambut hitam agak keriting kalo aku suka julukinnya body dan wajah anak orang kaya tapi yaa aku batin sendiri ngga aku ungkapin. Oh tapi bentuk matanya cekung dan 'mendolo' i mean bulet?. 

Mas I ini lulusan SMK dia pernah kerja di suatu perusahaan tapi sayangnya mas I di PHK karena pandemi. Semenjak itu kayaknya mas I belum bekerja lagi. 

Mas I juga dulunya pernah naksir sama cewe. Dia sempet jalan bareng sama si cewe itu, pernah makan bareng cuman kayaknya cewe ini ngga tahu kalo mas I suka sama dia. Aku lupa endingnya gimana tapi kayaknya cinta mas I tertolak gitu.

Tapi sebenernya bukan itu problem utama yang membuat mas I masuk RSJ tapi adiksi mas I sama game yang ada di HP. Aku lupa gamenya apa gitu. Jadi mas I ini bisa adiksi game karena tergiur dengan turnamen yang bisa hasilin uang gedhe kalo juara. Makannya mas I latian main game setiap hari sampai lupa waktu. Nah, orang tua dan saudara-saudara mas I sebel liat perilaku mas I yang ngga bisa lepas dari hp. Jadi setiap hp nya di rebut mas I bakal marah-marah dan ngamuk-ngamuk karena keseringan begitu keluaraga mas I jengkel sampe mukul wajah mas I biar mas I sadar kalo perilaku mas I udah ngga baik. Walaupun udah begitu rupanya mas I ngga sadar-sadar malah ngamuk-ngamuk. Jadi dia diseret masuk RSJ sama ayahnya. Katanya sih mas I sering diiket sampai ada luka di siku yang udah mengering gitu waktu ditunjukin ke aku. Kayaknya sih sekitar 4 harian deh mas I diiket. Oh iya, selama di iket mas I sama sekali ngga sadar, jadi bener-bener pikirannya ilang. Jadi sebenernya dia tau kalo diiket terus perilakunya yang ngamuk-ngamuk itu dari temen-temen sebangsalnya atau cerita-cerita dari orang lain.  Sampai akhirnya dia mulai sadar waktu temennya  nyuapin makan mas I. Kata mas I awalnya mas I bingung kok dia bisa diiket, bisa ada di bangsal dsb. 

Kalo ngga salah juga gara-gara adiksi mas I sama game. Jari-jari mas I jadi gerak sendiri (kayak udah hapal sama kursor game dan mas I ngga bisa kontrol itu karena itu udah kena saraf atau apa gitu. Jadi mau ngga mau mas I harus minum obat buat ngembalin fungsi saraf nya yang rusak.

Tapi yaa guys, waktu aku wawancarai mas I, jari-jarinya ngga gerak-gerak gitu. Mungkin udah sembuh kali yaa. Soalnya mas I uda di RSJ selama 4 harian kata pembimbing aku. 

Eh aku belum cerita yaa soal dokter Y. Mas I lah yang  minta kita buat cariin dokter Y. Mas I bilang kalo dia ketemu dokter Y sekali waktu dokter Y lagi ngambil darah mas I. Semenjak itu mas I udah ngga pernah ketemu lagi sama dokter Y. Menurut mas I dokter Y itu cantik banget sampai buat mas I klepek-klepek. Aku penasaran kan siapa dan yang mana sih dokter Y? Awalnya aku tanya temen sekamarnya, temennya bilang kalo setiap pasien dokternya beda-beda jadi dia ngga tahu tentang dokter Y yang dimaksud mas I. Aku tanyalah sama pembimbing aku, terus beliau jawab dan ngasih tau mas I kalo di RSJ ngga ada dokter yang namannya dokter Y. Bener aja, waktu aja ngelewatin ruangannya ada tulisan nama-nama dokternya, tapi aku sama sekali ngga nemuin dokter yang namanya Y.

Lanjut, mas I juga cerita kalo dia sering dikatain "anak setan" sama tetangga disekitar rumah. Padahal menurut mas I, dia ngga salah apa-apa. Menurut mas I, dia itu kayak anak yang beda dari saudara yang lain yang pendidikannya bagus, keluarganya terpandang, terus mas I merasa minder karena dia ngga bisa kasih contoh yang baik ke adik-adiknya. Mas I justru masuk ke RSJ dan jadi contoh kakak yang gagal. FYI mas I cerita bagian ini dengan wajah yang sedih banget sambil nangis. Jujur aku ikutan sedih sih denger ceritanya. Emosinya sampai kebawa juga ke aku.

Pembimbing aku yang liat mas I nangis, beliau tanya sama mas I "kenapa?" Tapi mas I cuman diem dan nunduk. Terus aku cerita sama pembimbing aku dari awal sampai akhir. Pembimbing aku bilang ke mas I "Masuk RSJ itu bukan suatu hal yang buruk, kamu jangan judge diri kamu kayak gitu. Kamu masuk RSJ itu karena kamu kesulitan buat memecahkan masalah kamu makannya disini kamu dibantu biar kamu bisa mecahin masalah kamu. Kamu cuman kurang dalam itu aja. Jadi kamu jangan ngerasa sedih karena kamu pasti pulang dan baik-baik aja." Mas I cuman diem aja sambil warnain gambarnya. Pembimbing aku kemudian jelasin ke aku, beliau bilang, kalo mas I itu dia masih ada halusinasi makanya dia cari dokter Y, dan persepsi anak setan merupakan bentuk persepsi dirinya terhadap diri sendiri. Waktu denger aku kaget banget, ngga nyangka "masa iya mas I kayak gitu?" Soalnya ceritanya nyata banget. Pembimbing aku nambahin, kalo aku ngga boleh percaya 100% ucapan pasien karena bisa jadi dia halusinasi aja.

Berhubung aku ngga liat rekam medis dari pasien I aku juga ngga bisa mastiin apakah fakta itu bener atau ngga. Karena setau aku masalah utama mas I adalah adiksi game tadi.

2.

Mas B usia 27 tahun. Secara fisik mas B itu kulitnya kecoklatan agak legam gitu. Rambutnya rapih, orangnya malu-malu apalagi waktu pertama kali kenalan mas B sampai diseret sama mas I dan pak T buat kenalan sama aku dan tim aku. Lucu dia. Hmm aku lupa dia udah berapa lama di RSJ mungkin 2 mingguan. 

Cerita awalnya, mas B ini dia kerja diperantauan, kerjanya bagus, kariernya ningkat pesat. Gajinya bisa buat beli motor yang sampai sekarang masih dipajang dirumahnya buat kenang-kenangan kalo mas B pernah kerja. 

Awalnya mas B ini punya kenalan temen kerja gitu. Tapi semenjak karir mas B nanjak temen kerjanya ini iri sama kesuksesan mas B. Mas B bilang gara-gara temennya mas B ini yang buat mas B bisa liat yang ghaib-ghaib. Kata mas B dia kena santet sama temennya yang iri tadi.  Semenjak itu mas B jadi ngga bisa tidur, ngga bisa fokus kerja karena ketakutan. Hal-hal itu bener-bener ganggu ketenangan mas B sampai akhirnya mas B mutusin buat resign dari kerjaan dia saking ngga kuatnya diguna-guna. 

Setelah resign mas B pulang ke rumah asalnya. Mas B berharap gangguan itu hilang dari pandangan mas B. Gangguan yang dialami mas B ini secara visual jadi mas B bisa liat cewe cantiik banget tapi mas B heran dan justru ketakutan gitu. Mas B berusaha buat ngilangin gangguan itu dengan mukul-mukul cewe itu, sampai teriak ketakutan. Sampai akhirnya karena gangguan itu ngga ilang, keluarga mas mutusin masukin mas B ke RSJ. Mas B sendiri juga suka ngamuk-ngamuk bahkan mas B diiket hampir 4 kali. Again mas B ngga inget kejadiannya. 

Sekarang kondisi mas B sangat baik, kayaknya dia udah ngga liat halusinasinya lagi. Dia aktif ikutin kegiatan rehabilitasi dengan baik. 

Semenjak ngobrol waktu itu, aku sama mas B jadi akrab gitu. Sampai waktu rombongan mas B di panggil buat masuk ke bangsal mas B lambain tangan ke aku sebagai salam perpisahan.  

Ahh sedih banget, jadi kangen gimana kabarnya sekarang?

3. 

Aku juga ngobrol sama pasien cewek namannya mbak A umurnya 24/25 tahun. Dia cantik banget banget banget. Tapi sayangnya suaranya pelan banget, jadi harus bener-bener deket kalo mau denger dia bicara apa. Oh iya, meskipun cantik mbak A jutek banget, dia kayaknya ngga suka kalo diajak ngobrol panjang. Tapi waktu itu aku coba tanya-tanya,  kalo aku ngga salah denger dia udah 2 minggu di RSJ. Katanya dia suka ngamuk-ngamuk. Mbak A ini kalo bosen aku perhatiin dia suka jedotin punggungnya gitu sambil jarinya gerak-gerak. Waktu ditanya kenapa, mbak A bilang "ngga apa-apa". Dia juga suka minta sama tim aku buat bantuin dia nelpon keluarganya buat jemput dia atau bantuin dia buat keluar dari RSJ. Dia ngga bicara banyak juga alesannya kenapa. Mbak A ini pasif banget bahkan waktu senam dia ngga gerak. Dari mukanya dia kayak nahan marah gitu. Sejujurnya aku takut kalo tiba-tiba mbak A ngamuk karena aku orangnya dasarnya budeg ditambah mbak A ngomongnya pelan bahkan disuasana hening sekalipun suaranya ngga kedengeran. Tapi setiap dateng ke rehabilitasi mbak A selalu deketin tim aku dan duduk bareng tim aku juga sampai suatu ketika dia digodain sama mas-mas dari pasien lain tapi mbak A nya ngerespon dengan jutek. Mas itu pun putus asa karena dia pun ngga denger mbak A ngomong apa.

Sebenernya ada pertanyaan penting yang udah aku tanyain ke mbak A tapi aku ngga denger mbak A ngomong apa. Kalo aku minta dia buat ulangin terus pasti gedeg kan?.

So, yeah begitulah ceritanya. 

Sampai jumpa di episode berikutnya.

Day 4 Praktik RSJ Part 1

Alohaa👋

Bentar, tiba-tiba aku lupa sama ceritanya di hari ke empat. Apa yaa ?


Pagi yang cerah, kayak biasanya aku dan tim berangkat ke RSJ pukul 07.00 pagi. Semenjak ikut kegiatan rehab kita udah jarang ke gedung instalasi rawat jalan. Kalo boleh jujur sih, aku lebih suka interaksi dan ngikutin kegiatan di rehabilitasi daripada di instalasi rawat jalan karena diinstalasi rawat jalan gabut banget.

Sampai di RSJ aku dan tim mutusin buat makan pagi di salah satu warung (kantin) RSJ. Makan apa yaa waktu itu, aku pesen soto, cuman sotonya ada tauge sama kubisnya, udah lagi bening. Dari segi rasa menurut aku soto Boyolali dan Pekalongan juara pokoknya (promosi).

Habis makan pagi, kita langsung ke tempat rehabilitasi sekitar setengah 8 lebih, dan disisi lain kita juga nyambi kelas online. Sebenernya kita bentrok gitu loh, karena kan seharusnya kita cuman offline dan ambil data pasien aja, ngga sambil kelas online tapi karena kurang komunikasi jadilah begitu. Sebelumnya kita udah konfirm dengan pihak RSJ terkait masalah ini tapi ternyata yaa seperti yang aku bilang. Antara diklat dengan psikolognya ngga make sense.

Cuman yaa setidaknya kita ngga gabut buat nunggu pasien dateng ke rehabilitasi karena pasien kan dateng sekitar jam 08.30/09.00 pagi. 

Ngga lama, kelas online kita berakhir, kita pun putusin buat duduk-duduk sambil ngobrol dan ngga lama pasien pun dateng.

Oh iya, jumlah pasien dan pasiennya itu bisa beda setiap hari. Jadi misal, pasien A kemaren dateng, besok ngga dateng atau pasien yang kemaren ngga dateng, sekarang dateng. Jadi bisa gonta-ganti. Gitupun sama jumlahnya kadang banyak kadang sedikit.

Nunggu beberapa menit, akhirnya para pasien dateng guys rame-rame. Ada beberapa pasien baru yang baru keliatan. Waktu itu ada satu pasien yang menarik perhatian aku, aku juga cukup penasaran kenapa pasien itu bisa ada di RSJ.

Aku juga sempet ngobrol dengan beberapa pasien baru, salah satunya keliatan malu-malu. Selain itu, aku ketemu lagi sama si subjek aku, mas R kita juga ngobrol dan dihari itu mas R nyanyi guys.

Lanjut, seperti biasa setelah pasien kumpul terus para pasien ini ngikutin senam aerobik dengan penuh semangat. Bener deh, ngga bohong kebanyakan pada semangat. 

Aku dan tim pun juga ngikutin senam. Kata dosen pembibing aku manfaat senam selain biar menyehatkan badan ternyata juga bisa membantu pasien untuk mengobati penyakit kejiwaannya. Jadi kalo dibangsal itu mereka bakal diem, mungkin ngalamun, ngga banyak gitu aktivitas yang mereka lakuin. Sedangkan kalo di rehabilitasi dengan ngikutin senam, pasien dituntut buat gerakin badan jadi semua jaringan tubuh termasuk hormon di tubuh itu lebih lancar ke otak itu juga yang bisa bantu pasien supaya cepet sembuh. 

Hmm, ngga ada yang berubah sih, gerakannya sama dan penuh semangat. Seru banget deh. Habis senam, pasien duduk-duduk sambil minum air putih karena kan capek yaa habis senam jadi haus ya kan?

Sama kayak kemaren, setelah istirahat beberapa menit, pasien pun gotong royong buat gelar tiker buat agenda selanjutnya. 

Setelah kumpul dan duduk-duduk, pembimbing aku tawarin ke kita buat mimpin relaksasi dengan menghembuskan napas beberapa kali, supaya jiwa kita jadi lebih rileks dan tenang. Waktu itu karena nyaliku ciut, akhirnya salah satu temen aku mengajukan diri buat mimpin relaksasi. Pasien pun juga ngikutin instruksi dengan baik. Mereka bilang, mereka jauh lebih baik dengan relaksasi itu. 

Habis relaksasi, pasien kemudian diminta buat mewarnai gambar sebuah bunga (mahkotanya aja) dengan warna-warna yang sesuai dengan perasaan mereka. Selain itu mereka juga diminta menuliskan 'perasaan mereka' apakah bahagia, sedih, marah dsb.

 Jadi setiap orang dapet 1 lembar kertas HVS yang udah ada cetakan bunga dan 2 pack pensil warna. Dengan diiringi instrumen musik pelan dan kedengarannya syahdu juga menenangkan. 

Waktu acara dimulai aku mulai beraniin diri buat keliling dan ketemulah aku sama pasien yang tadi buat aku penasaran. Ada mas I dan mas B mereka satu bangsal yang sama. Aku samperin mereka dan duduk didepan mereka. Awalnya aku ragu buat memulai percakapan karena takut 'ganggu' cuman kalo aku duduk diem tanpa dapet informasi kayaknya sayang aja gitu. Disitulah akhirnya aku coba sapa mereka dan mereka pun sambut aku dengan baik. Mereka cukup antusias waktu aku coba gali cerita mereka. Ternyata begitulah kisah mereka yang membuat titik balik aku dalam memandang masalah, bahwa permasalahan orang lain sama besarnya atau bahkan lebih besar dari aku. Disitu aku bersyukur, bahwa aku masih hidup dan sehat.

Selesai mewarnai, setiap pasien diminta buat mempresentasikan hasil warnanya dan juga gambaran dari perasaan mereka. Aku denger setiap ucapan mereka, ada yang jelasin setiap pilihan warna yang mereka pilih, ada yang merasa bahwa gambar bunganya beserta warnanya itu seperti lambang UGM dsb kebanyan dari mereka memilih warna cerah dengan perasaan senang dan bahagia.

Sampai giliran mas F maju buat mempresentasikan warnanya,  aku merasa sedih banget setelah denger ceritanya. Bahkan aku nangis karena dibalik sosoknya yang selisih 1/2 tahun dari aku ternyata ada begitu macam kisah memilukan yang pernah dia alami tapi herannya dia masih tersenyum, dia ketawa, dia juga bantuin dan ngehibur pasien lain. Aku ngga bisa bayangin gitu, seberapa sakit perutnya yang pernah dapet tendangan sampe buat ulu hati mas F pecah. Termasuk cerita yang mas I ceritain sampai dia nangis. Cerita mas B yang cukup memilukan dan semua masalah yang pernah aku denger dari mereka. Semua itu yang buat aku ngerasa kayak "wah aku bersyukur banget atas semua masalah aku"

***

Selesai acara, aku berkesempatan buat ngobrol dengan pembimbing aku. Dia seorang psikolog senior wanita, dia juga yang mengelola rehabilitasi ini. Jadi selagi aku berkesempatan ngobrol dengan pembimbing aku, ku manfaatin sebaik-baiknya. 

Aku bilang " bu kenapa yaa setiap saya dengerin masalah orang tuh sampai kepala saya penuh terus pusing seolah-olah energi saya habis. Saya heran aja gitu kenapa kok saya bisa gitu?"

Terus, pembimbing aku jawab, "itu artinya kamu udah punya empati yang tinggi. Ngga apa-apa terusin aja. Nanti lama-lama juga terbiasa. Memang seperti itu menjadi psikolog."

"Bu kalo seandainya jadi psikolog terus dia kalo ada masalah gimana, padahal dia kan udah tahu tekniknya tapi gimana cara dia ngobatin masalahnya?"

"Makannya mbak, sebetulnya kalo jadi psikolog itu kita dituntut buat seolah-olah kita ngga punya masalah dihadapan klien. Padahal kalo dipikir punya masalah itu wajar bahkan sekelas psikolog aja juga punya masalah, semua orang punya masalah. Cuman ya gitu, sebagai manusia kita kembalikan semua kepada Allah karena Allah yang ngatur hidup kita."

Lanjut Pembimbing aku bilang gini, "dulu waktu saya ngelamar kerjaan saya ditanya, 'udah nikah apa belum'. Terus saya jawab 'belum'. Terus HRD- nya bilang, 'lah kamu kalo mau jadi psikolog ya nikah dulu. Terus nanti kalo ada klien dateng karena masalah pernikahan dan sebagainya kamu ngga paham malah 'sok iya aja'.' pembimbing aku terusin pembicaraan lagi, " Sekarang itu banyak loh mbak psikolog yang muda-muda pada ngga mau nikah. Kenapa? Karena mereka udah tahu, oh kalo punya suami begini-begini-begini disisi lain mereka merasa punya uang, mereka jadi lebih individulis sehingga kebanyaka mereka lebih senang hidup sendiri. Makannya nikah itu penting."

"Emang nikah itu sepenting itu ya bu?" Aku tanyalah pertanyaan itu karena sejujurnya aku kurang begitu minat sama pernikahan bahkan plan nikah aku aja sekitar umur 27 tahun dan maksimal 35 tahun makannya aku ngerasa aku perlu tau lebih alasannya. 

Tapi buat saat ini, aku lupa jawaban ibunya apa. So kita akhirin aja yaa sampai disini da daa ..👋




25 Agustus 2021

Day 3 Praktik RSJ part 2

Selamat datang  di part 2 yaa

Seperti yang udah pernah aku bilang di part sebelumnya, aku akan ceritain hasil wawancara aku dari beberapa pasien nih.


 

Jujur dari lubuk hati aku, awal pertama kali aku liat pasien dateng ke rehabilitasi aku takut guys. Yaa manusiawi lah yaa, karena stigma kita kayak udah ke doktrin kalau ODGJ itu suka ngamuk-ngamuk atau mukul-mukul orang lain apa lagi kalo liat matanya.  Kalian gitu ngga? 

Jadi waktu pembimbing kita mempersilahkan wawancara itu kayak bingung gitu. Soalnya kayak aku pun ngga tahu mana pasien yang komunikatif atau kooperatif yang istilahnya itu kondisinya 'jauh lebih baik' dari pasien lain jadi waktu diwawancara enak gitu. Sampai akhirnya aku sama salah satu temen aku datengin dua pasien yang waktu itu lagi duduk-duduk di bawah pohon. Satu pasien masih muda dan satu pasiennya lagi sekitar paruh baya. Mereka kayak lagi ngobrol sambil bercanda gitu. Setelah lama mikir akhirnya aku dan temen aku ini datengin mereka dan ngobrol sama mereka.

WARNING!

Berdasarkan ketentuan yang tertuang dalam kode etik psikologi. Bahwa nama dari pasien akan di rahasiakan dan akan digantikan dengan menggunakan huruf abjad. 

Berhubung dalam menggali data pasien dibutuhkan banyak waktu dan pertanyaan maka tulisan ini hanya akan menggambarkan inti permasalahannya saja.

1. 

Mas F umurnya sekitar 22 tahun. Secara fisik dia tinggi, agak kurus, penampilannya pun rapih dan menarik, cuman satu kekurangannya, yaitu perutnya yang kelihatan buncit. Selain itu, ngga ada sama sekali gejala yang menunjukkan kalo dia ini terkena gangguan jiwa.

Aku pun beraniin diri buat nyapa dan duduk di depan mas  F dan Pak B. aku sapalah mereka, "selamat pagi mas, gimana kabarnya?' dengan senyuman hangat mereka bales buat nyapa kami. Dia orangnya ramah guys dia juga komunikatif.

Terus aku tanyalah identitasnya, kemudian mas F jawab  dan  ternyata dia inget identitasnya. lanjutlah aku tanya " mas F udah berapa lama disini? kenapa mas F bisa ada disini?"

Singkatnya, mas F ini ternyata dibawa oleh Ayahnya ke RSJ karena ayahnya ini ngira kalo dia itu suka mabuk-mabukan. Padahal menurut mas F, dia hanya meminum air putih yang dibacain doa-doa. Kejadian seperti itu berulang kali. Tetapi dari hasil wawancara  dengan mas F ini ternyata juga udah pernah meminum miras oplosan sejak kelas 2 SD atas dasar pemikirannya sendiri. 

Oh iya, mas F ini merupakan subjeknya temen aku jadi ngga semua data aku peroleh sendiri dari mas F karena waktu kita ngobrol udah diburu-buru buat ikut senam pagi.

Lanjut, Ayah mas F sendiri bekerja di luar kota sedangkan ibunya sudah meninggal dan diganti dengan ibu tiri. Sayangnya mas F ini ngga cocok sama ibu tirinya sehingga lebih memilih buat tinggal bareng saudaranya. Nah menurut cerita dari ayahnya, mas F ini udah keseringan mabuk air putih yang konon cuma dibacain 'wiridan'. Ayahnya mas F ini pun tahu karena ada yang beritahu kalo ternyata perilaku mas F ini aneh. Jadi mungkin waktu Ayahnya mas F ini pulang kerja dan lihat mas F yang mabuk air putih dan suka ngomong-ngomong ngga jelas, ayah mas F ini jadi jengkel sama mas F dan malah berujung dengan kekerasan pada anak. Waktu wawancara mas F ini sampai nunjukin bekas luka dari kekerasan yang mas F alami dari ayahnya, mulai dari luka di bahu yang sekarang udah kering dan juga fakta perut buncitnya yang ternyata karena ulu hatinya yang pecah akibat kekerasan tadi. Mas F sendiri cerita kalo sebenernya dia ngga tahu kenapa bisa dimasukkan ke RSJ karena mas F ngerasa perilaku dia ngga ada yang salah. Mas F merasa kalo ayahnyalah yang justru kerasukan setan karena udah melakukan kekerasan dan menyeret dia ke RSJ maka dari itu saat masuk UGD mas F ini  ngamuk-ngamuk. 

Selama bertemu dengan mas F ini dari hasil observasi mas F ini terlihat normal, cara dia berpikir juga biasa aja, bahkan dia pun sadar dengan apa yang dia lakuin termasuk mabuk air putih tadi pun dia sadar. Secara garis besar sebenarnya mas F ini orangnya penurut dan ngga neko-neko. Tapi ngga ada yang tahu juga kebenarannya.

2. 

Pak B umurnya sekitar 60-an. Sebenernya informasi yang aku dapetin kurang lengkap karena emang Pak B itu udah lanjut usia jadi untuk wawancara pun juga sulit. Kalo ngga salah pak B ini udah sering masuk RSJ. Aku kurang tahu pak B ini sakit apa dan gimana ceritanya pak B bisa masuk ke RSJ karena waktu ditanya pak B ini omongannya banyak ngelanturnya dan gak jelas. Namun, pak B ini cukup kooperatif karena dia selalu mengikuti kegiatan dengan baik meskipun yaa sesekali perlu dibujuk. Oh iya, pak B ini suka sendirian, pernah dikasih bola buat main, tapi pak B suka main sendiri. Pak B orangnya ramah juga murah senyum tapi cenderung pemalu.

3. 

Mas R umur 33 tahun. Secara fisik mas R ini tinggi, rambutnya warna hitam kemerahan, kulitnya sedikit gelap, matanya tajam berwarna gelap. Mas R ini adalah subjek aku. Jadi aku bisa kasih banyak ceritanya. Hmm, jadi waktu aku wawancarain ternyata mas R ini udah lama di di RSJ sekitar 2/3 mingguan. Nah kebetulan di hari jumatnya mas R ini udah bisa pulang. Kalo ngga salah waktu itu aku ketemu mas R di hari Rabu. Jadi karena mas R ini secara komunikasi udah bagus, fungsinya sebagai manusia udah bagus mas R suka deketin temen-temennya termasuk aku dan tim aku. Which is, waktu kita perkenalan di hari pertama rehabilitasi mas R ini suka juga ledekin kita gitu kebetulan waktu itu juga ada pak T yang kondisinya kesehatan mentalnya mirip jadi kita sepet ngobrol dan bercandaan. 

Oh iya lanjut lagi, mas R ini punya suara yang bagus. Dia berani nyanyi waktu sebelum acara senam dimulai. Terus dia juga agamis guys, pernah jadi muadzin, bahkan mas R ini ngajarin aku buat hapalin doa 'cara mendapat ilham yang baik' dia nuntun aku buat lafalin bareng-bareng. Sumpah dia bikin aku jadi kenal mental karena aku masih banyak kekurangannya.

Namun ternyata mas R ini masuk ke RSJ karena permintaan dari ibunya. 

Hah kok bisa?

Ini menurut penuturan mas R, jadi ibunya mas R ini seperti dihasut sama tetangganya buat masukin mas R ke RSJ karena tetangganya itu bilang mas R ini ngga sehat.  Jadila mas R masuk ke RSJ. Tapi setelah aku tanya lebih dalam ternyata mas R ini pernah merasakan momen dimana dia merasa linglung (bingung dan ngga sadar) bukan karena alkohol/obat-obatan tapi memang dia tiba-tiba rasain sensasi itu sampai dia pernah jatuh ke bak sampah terus gedor-gedor rumah orang. Mas R juga cerita kalo dulu dia pernah ngalamin hubungan yang ngga disetujuin sama ayahnya tapi ngga jelas alasannya.

Terus dari hasil rekam medisnya mas R ini selama satu minggu pertama masuk RSJ mas R sering ngamuk-ngamuk, teriak-teriak, gaduh gelisah sampai ngancam ibunya. Aku ngga tahu sih mas R ini inget atau ngga kejadian itu.

Setelah itu, aku tanyalah sama pembimbing lapangan aku, "sebenernya mas R ini sakit apa?" Terus pembimbing lapangan aku bilang kalo mas R ini menderita skizofrenia organik yang disebabkan karena adanya epilepsi. Jadi karena mas R ini ngga rajin minum obat akhirnya 'mungkin' jadi semakin parah.

Aku ngga nyangka sih kalo ternyata mas R ini punya epilepsi dan skizo karena dari cara dia bicara pun yaaa ngga ngehayal atau gimana, realistis aja gitu.  Aku kira awalnya mas R punya gangguan mood tapi ya bukan ternyata. 

Kabar baiknya, waktu hari kamis ternyata itu pertemuan terakhir kita, uniknya mas R ini suka ngedekitn dan bilang "mbak ngga mau ngajak ngobrol aku?" Karena aku dan tim juga disisi lain sibuk ngobrol dengan pasien lain. Cuman karena mas R ini menawarkan diri yaa aku tanggapin. Lucu aja sih, tapi yaa aku bingung yang mau aku obrolin apa karena aku ngga jago kalo harus membuat obrolan :(. Eh lupa kan. Mas R ini pulang di hari kamis sore, aku tahu info ini dari temen aku yang dateng ke bangsalnya di jumat pagi. Sebenernya sedih sih karena ngga bisa ketemu di jumat paginya. Tapi aku bersyukur dan berharap semoga dia ngga pernah dateng dan ketemu aku lagi di RSJ.

4. Pak T, aku lupa umurnya. Mungkin usianya menginjak 30-an akhir/ 40-an awal. Secara fisik pak T ini punya badan yang sedikit gemuk, kulitnya putih bersih, orangnya suka nyapa, seneng banget bergaul sama temen-temen yang lain, suka juga membuka topik obrolan, orangnya juga periang banget, pokoknya pak T ini orang yamg paling positive vibe banget. 

Pak T ini ternyata udah bolak balik masuk RSJ guys. Aku lupa sih dia dimasukkin ke RSJ sama siapa, apa sama istirnya yaa?

Oh iya, pak T ini orangnya terbuka banget dia suka cerita panjang jadi waktu wawancarain pak T ngga ribet justru sangat mudah. 

Awalnya pak T ini punya proyek kerja bangun rumah lantai 3 namun sayangnya kejadian buruk menimpa pak T. Pak T jatuh dari lantai 3 yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan mental pak T.  Semenjak insiden itu pak T jadi memiliki halusinasi berupa auditori. Pak T sering mendengar suara orang yang menyuruh pak T buat berpergian jauh yang secara ngga sadar pak T akhirnya lakuin itu. Pak T juga sempat di penjara karena melakukan tindakan kriminal yang diakibatkan karena halusinasi yang menyuruhnya buat mukulin orang tanpa suatu sebab. Pak T juga cerita kalo dia pernah kesetrum listrik tegangan tinggi tapi dia sama sekali ngga kerasa.

Kalo kata pembimbing lapangan aku aku pak T ini dulunya suka nangis sendiri. 

Bahkan waktu temen aku wawancarain pak T sampai nangis sesenggukan. Aku lupa sih kenapa. Selain itu pak T ini cerita kalo istrinya itu bener-bener hebat, karena mau menerima kondisi pak T yang sakit jiwa. Berhubung pak T udah lama di RSJ pak T jadi kangen banget sama keluarga kecilnya.

Sekilas cerita, aku lupa cerita lengkapnya tapi salah satu subjek temen aku ini bilang kalo pasiennya masuk RSJ karena salah satu jarinya digigit tikus gedhe sampe berdarah. Yaa ada cerita yang begitu, waktu pertama kali denger cerita ini dari temen aku, kita semua ngakak sih karena kalo dipikir emang ngga realistis banget. Tapi yaa begitulah, itulah seni-nya mendengarkan cerita pasien ODGJ.

So aku akhiri dulu cerita aku di part 2 day 3. Dihari berikutnya, aku akan ceritain kejadian menarik lainnya. See you 💜