Berita HITZ

Tampilkan postingan dengan label The Mystery Book Of Personality. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label The Mystery Book Of Personality. Tampilkan semua postingan

14 Juni 2022

Takut

Kamu tahu apa yang aku rasain sekarang? 

Sebagai manusia, aku tidak punya pilihan apapun. Bukan itu maksudku. Aku tahu jika aku adalah manusia seutuhnya, seharusnya aku punya pilihan kan? pilihan untuk mau aku bawa kemana arah hidupku?

Tapi sayangnya, saat ini dan semakin waktu berjalan, entah kenapa akan lebih baik jika aku membuang pilihan-pilihanku. Rasanya aku udah muak dengan yang namanya mimpi dan harapan. Meskipun tidak menutup kemungkinan masih ada, Hanya saja, kadang aku terlalu lelah hanya untuk berandai-andai.

Dulu aku berpikir malam itu menakutkan tapi sekarang, aku berharap pagi tidak pernah datang. Setiap malam tubuhku meringkuk ketakutan "apa yang akan terjadi besok? rintangan apa yang harus aku hadapi? pilihan apa yang harus aku buat? apa yang harus aku lakukan? aku benci dengan pikiranku? Bisakah hentikan waktuku? aku ingin bisa sedikit bernapas dan menikmati waktuku.

Ketika aku mulai terbangun, menatap genting kaca rumah, aku berpikir, apakah sudah pagi? apakah matahari akan terbit? apa yang harus aku lakukan? aku takut.

Lalu ketika suara adzan mulai berkumandang aku berpikir, apa yang akan aku hadapi hari ini? ada masalah apa? apa yang akan terjadi besok? aku harap aku bisa menjalani hari-hariku dengan baik.

Ketika aku kembali terbaring dan kembali menatap genting kaca, aku melihat semburat cahaya matahari lalu aku berpikir, "kenapa pagi cepat sekali datang? aku lelah? aku ingin tidur sedikit lebih lama.

Bodohnya aku berharap Tuhan akan mengabulkan doaku yang tidak masuk akal, sangat tidak masuk akal bukan?

Aku benar-benar tidak tahu hidup akan seberat ini. dari kecil aku merasa aku bukan seperti anak-anak lain. Sebagai remaja aku seperti kehilangan rasa senang dan sekarang aku harus menelan pil pahit lagi bahwa menjadi dewasa ternyata jauh lebih buruk dari yang kubayangkan.

Sedikit demi sedikit aku mulai kehilangan banyak hal dalam diriku. Padahal aku pikir  sudah cukup aku kehilangan masa-masa yang lalu. tapi kali ini aku juga harus kehilangan diriku. Aku hanya lelah.

 

02 Juni 2022

Aku kira aku baik baik saja ternyata tidak

Ya aku pikir, aku sudah baik-baik saja setelah melalui hal-hal baru dan memulai semuanya dari awal.

Entah apakah aku hanya terus saja membohongi diri atau memang aku yang seorang pemalas.

Aku pikir aku sudah berjalan dengan baik, aku pikir aku sudah bisa bersiap untuk berlari, namun yang terjadi adalah lagi-lagi aku tersandung dan terjatuh. Jujur saat ini aku terluka, lukaku kembali berdarah.

Hari ini tepat sekali diumumkan terkait dengan pendaftaran munaqosah dan bagi yang mendaftar di akhir bulan nanti,maka dia tidak akan dikenakan pembayaran UKT semester depan.

Jujur aku sedih banget, aku ngerasa kayak hancur lagi, tapi mau aku pikir beribu kali pun, setiap hari aku sudah berproses. Tapi kenapa rasanya hatiku masih terasa sesak? Rasanya aku masih ngga terima dengan apa yang terjadi.

Updated :

Di sebuah drama yang aku tonton ada kalimat yang memberiku jawaban. "Kalo kamu merasa sesak paksalah diri kamu untuk bernapas, teruslah bernapas sampai paru-paru kamu berubah jadi insang."

Fyi, waktu itu tokoh cewenya habis putus cinta terus dia rebahan di dasar kolam yang ngga ada airnya tapi anehnya dia ngerasa sesek terus si calon pacarnya itu bilang kayak gitu.

Dan emang kenyataannya emang kayak gitu, mau gimana pun selagi aku masih hidup ya harus napas, even se sesek apa pun dunia aku. Aku harus bisa napas.

*** 

Aku pikir sedikit lagi, aku bisa meringankan beban kedua orang tuaku yang ngga perlu bayar UKT aku lagi. Aku pikir aku bisa melakukannya, aku pikir aku bisa sedikit merubah keadaanku.tapi kenapa? kenapa lagi-lagi aku harus jatuh tersandung. 

Jantungku deg-degan kencang, napasku sesak, tanganku gemetar, pikiranku melayang seolah langitku runtuh. Apa aku kurang berjuang? Apa aku kurang berusaha keras? Aku harus gimana?

30 April 2022

Sejujurnya Aku Takut Untuk Jatuh Cinta

Cinta .. beberapa kali aku sempat membahas tentang arti cinta bagiku.

Tetapi, kali ini aku akan berusaha untuk lebih jujur terhadap diriku dan juga orang-orang yang saat ini sedang membaca tulisan ini.

Sebenarnya aku adalah tipe orang yang mudah sekali untuk menyukai. Bahkan hanya dengan menatapnya, mendengar suaranya atau bahkan hanya dengan membaca tulisannya. Aku selalu berpikir, "apa orang ini menyukaiku? apa dia menganggapku spesial?"

Aku sangat benci dengan apa yang aku pikirkan ketika pertama kali bertemu pandang dengan orang itu yang bahkan aku tidak pernah berbincang dengannya. Aku benci ketika pikiranku berimajinasi tak karuan, menebak-nebak bagaimana dia akan memandangku sebagai seorang perempuan. Meskipun dari hati dan pikiranku beribu-ribu kali mengatakan "jangan berpikir macam-macam, semua itu hanya imajinasi. Apa yang dia lakukan itu adalah perilaku manusia pada umumnya. Dia hanya temanmu." 

Aku sangat sadar dengan segala yang aku pikirkan dan pikiran "bahwa dia akan mencintaiku" akan memudar setelah aku mengenalnya lebih dalam. Rasanya aku seperti gadis polos yang akan mudah untuk dibodohi. Oleh karena itu, aku berusaha keras untuk melindungi diriku sendiri supaya aku tidak mudah untuk menyukai seseorang. 

Aku tahu, menyukai dan mencintai seseorang adalah hal yang naluriah untuk dirasakan oleh setiap manusia. Tapi bagiku, menyukai dan mencintai seseorang adalah sebuah ancaman. Aku tidak bisa atau bahkan melarang diriku sendiri untuk menyukai atau mencintai laki-laki.

Kalau kau bertanya kenapa? apa alasannya? apa aku memiliki pengalaman buruk tentang cinta?

Jika aku memberitahumu sebuah kebenaran apa kamu berjanji untuk tidak tertawa atau mengolokku?

Meskipun begitu, bagaimana responmu tentangku itu bukanlah sesuatu hal yang bisa aku kendalikan.. Jadi aku akan tetap mengatakannya. 

Aku sama sekali tidak pernah menjalani hubungan percintaan secara nyata dengan laki-laki yang ada disekitarku. Aku hanya pernah memilki perasaan sayang dan tulus kepada orang yang bahkan belum pernah aku temui sebelumnya dan tak pernah sekalipun mendengar suaranya. Dia adalah "Love at the Beginning of April" ku. tepat ditanggal cantik 21 April 2015. Bulan dan juga tanggal yang akan selalu aku kenang.

Aku tidak akan menjelaskannya lebih detail, yang jelas, aku pikir dia bukan cinta pertamaku. Aku tidak mencintainya. Aku hanya terbiasa dan memiliki perasaan tulus untuk dia. Dia pernah menemaniku disaat kehidupan realitaku sangat menyakitkan. Dia memberikan aku sebuah kehangatan yang sama sekali belum pernah aku rasakan. 

Tetapi apa kamu tahu, semenjak mengenal dia, memiliki banyak kenangan indah dengan dia dan juga terluka karena dia. Aku semakin dan semakin menutup diri untuk menyukai seseorang. Aku pikir bukan karena aku memiliki perasaan trauma untuk kembali disakiti hanya saja ... aku belum bisa mencintai diriku sendiri melebihi rasa sukaku padanya.

Lalu, jika kamu bertanya, apakah itu berarti aku akan kembali padanya, jika seandainya dia kembali? Apakah aku akan menyayanginya dan kembali tulus pada dia?

Jawabannya TIDAK. Aku sama sekali tidak tertarik ataupun berniat untuk menjalin hubungan kami kembali. Hubungan kami telah berakhir beberapa tahun lalu. Dari dulu hubungan kami juga adalah sebuah kesalahan. Aku memang menyukainya tapi hanya sebatas saat itu. Meskipun begitu aku tidak akan pernah lupa bagaimana kenangan itu sedikit demi sedikit mulai terajut. 

Kamu tahukan? Setiap orang pasti berubah. Begitupun aku dan dia. Kami tidak akan pernah bisa merajut kenangan yang sama ataupun mengulanginya. Hatiku sudah telanjur terluka jadi aku tidak ingin apapun, segala sesuatu yang bersangkutan dengan dia.

Oleh karena itu, seberapa banyak orang berkata tentang "cinta" aku tidak pernah benar-benar mempercayainya. Bagiku, cinta seperti sebuah ancaman yang akan memberikan aku rasa sakit bahkan saat sebelum bertemu dia. 

Di dunia ini ada bebagai macam sakit, aku tidak bisa membiarkan sebuah benalu untuk hidup pada pohon yang akan membusuk. Aku tidak ingin dia semakin menghisap sari pohon itu. Jadi, aku lebih suka membunuhnya bahkan sebelum berkembang. Mungkin inilah alasanku, sebagai peringatan bahwa mereka belum layak untuk mencintaiku dan aku tidak ingin mencintai ataupun dicintai.

Setidaknya dengan begitu aku bisa melindungi diriku sendiri, beban hidupku sudah terlalu berat untuk aku pikul jadi aku tidak ingin lebih banyak menanggung beban, apalagi untuk sebuah cinta yang bahkan aku tidak benar-benar mengerti apa maknanya.

Jadi sekarang aku harap kamu mengerti maksudku. Jika saat ini aku belum bisa mencintai siapapun sebelum aku berhasil mencintai diriku sendiri. Aku juga tidak bisa memintamu untuk membantuku dan menjadikan kamu sebagai alasan aku untuk mencintai diriku sendiri. Aku tidak bisa melakukannya karena sejatinya aku layak untuk dicintai dan aku berharga. Oleh karena itu aku akan memberikannya di momen waktu yang tepat.  Cinta.

20 April 2022

Wajarkah Jika Saat Ini Aku Lelah


Hujan malam ini turun begitu tepat sesuai dengan suasana hatiku hari ini. 

Padahal menurut perkiraan cuaca seharusnya hujan turun sekitar dua jam yang lalu. 

Kalau dipikir Tuhan emang ngga pernah salah.

Hari ini tiba-tiba suasana hatiku berubah menjadi sangat buruk. Seperti pada buku yang berjudul "The Reason To Stay Alive" rasanya seakan kabut gelap berada diatas kepalaku. Bahkan kabut itu sedang mengitari tubuhku. dari dulu aku selalu membayangkan  tubuhku memiliki aura gelap dan terdapat lubang dibagian tengahnya. Sayangnya orang-orang tak pernah tahu.

Semakin dewasa aku semakin ngga pernah bisa mengerti dan memahami pikiran bahkan semakin sulit untuk aku kontrol, aku bahkan hampir sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya aku pikirkan dan rasakan. Aku berusaha menebak tapi tak pernah tepat dalam memutuskan apa yang terjadi dalam diriku sebenarnya.

Aku bahkan ngga bener-bener paham dan mengerti apa yang sebenarnya membuat aku merasa kelelahan. Aku makan dengan baik, tidur dengan baik, menjalani hidup dengan baik juga, bahkan aku belum menemukan masalah yang cukup mempengaruhi hidupku saat ini. Bukankah seharusnya aku baik-baik aja?

Tapi, semakin aku berpikir, aku juga ngga baik-baik aja. Aku masih merasa lelah sepanjang hari. Saking lelahnya, aku ingin berhenti, aku ingin mengistirahatkan diriku sebentar. Tapi disisi lain aku merasa ngga layak mendapatkan waktu istirahat karena aku merasa perasaan lelahku ini ngga wajar. Bahkan sekalipun aku berusaha untuk beristirahat, aku merasa terkesan melarikan diri. 

Jujur dengan apa yang aku alami saat ini membuat aku bingung? apakah wajar jika aku mengalami perasaan lelah yang ngga jelas? apakah aku layak untuk beristirahat? istirahat seperti apa? atau aku hanya melarikan diri dari kenyataan? apa aku masih saja ketakutan? apa aku masih berusaha menerka-nerka apa yang akan terjadi dimasa depan?

Perasaan ini membuat aku kebingungan, aku juga merasakan kalau jiwaku ingin berteriak dan memberontak, mulutku bahkan ngga sanggup buat membantuku bercerita dan aku cuman menangis sampai mataku bengkak.

Aku hanya lelah meskipun aku tidak benar-benar tahu alasan ataupun penyebabnya.


08 Desember 2021

사랑 (Cinta)

 

Kamu tahu hal yang paling menyenangkan dari seorang manusia? jawabannya ketika manusia itu jatuh cinta atau pun menyukai seseorang. Manis. Seolah-olah mereka akan mempertaruhkan hidupnya untuk orang yang dia cintai. Pernahkan, mendengar kisah cinta? ada orang yang berubah gila ketika ditinggal oleh orang yang dia cintai, ada orang yang justru tumbuh berkembang karena ia telah jatuh cinta, ada beragam hal yang dapat dilalui oleh manusia ketika jatuh cinta. Ternyata benar cinta itu membuat seseorang berubah.

Lalu bagaimana denganku? Apakah aku pernah jatuh cinta? apakah aku pernah menyukai seseorang?

Jawabannya, pernah. Aku pernah menyukai seseorang tetapi bukan berarti aku jatuh cinta dengan dia. Entahlah ini sudah tahun keberapa sejak terakhir kali aku benar-benar menyukai dan menyayangi dia. Dulu aku pernah marah, dulu aku pernah mengutuk takdir, bahkan aku membenci kisahku dengan dia. Tapi sekarang, justru aku bersyukur, berkat dia aku bisa menjadi manusia yang hidup lebih baik. Aku bisa lebih bekerja keras untuk mencapai mimpi hidupku dan sampai pada tahap ini. Entah kenapa aku juga tidak pernah bosan membahas kisahku ini. Menurutku kisah ku yang menyukai dia memberikan pembelajaran berharga untukku.  Begitulah.

Hmm, kamu tahu hal apa yang paling aku suka ketika seseorang jatuh cinta. Mereka akan belajar untuk menghargai satu sama lain, mereka akan saling menyayangi bahkan memberikan perhatian lebih kepada orang yang dia sukai. Ada pepatah yang mengatakan "kamu akan bahagia ketika menerima pesan dari orang yang kamu cintai, meskipun itu hal yang remeh ataupun tidak penting." bukankah itu mengagumkan?

Ah, seandainya jatuh cinta semenyenangkan itu. Aku pasti bahagia. Sayangnya, tidak semuanya menyenangkan. Kenapa? ketika kamu jatuh cinta kamu juga harus bisa belajar untuk melepaskan. Selama ini itulah yang kurasakan. Aku selalu melepaskan mereka sampai aku pernah merasa ketakutan untuk hidup terikat dengan seseorang. 

Namun, sekarang aku cukup menyadari bahwa hidupku ternyata sedikit hampa dan kosong ketika aku belum lagi merasakan jatuh cinta. Tapi, aku tidak apa-apa, aku juga baik-baik saja. Belum mencintai seseorang bukan berarti aku tidak bisa hidup dengan baik. Selagi aku bisa melakukan semuanya sendiri, akan aku lakukan.

Tidak apa-apa kan jika aku menjadi salah satu pengagum rahasiamu? Toh menyukai kamu juga tidak harus terikat. Untuk orang yang aku kagumi saat ini, izinkan aku untuk mengatakan sesuatu, "aku meyukai kamu, aku suka apa adanya diri kamu. Pertemuan kesekian kali itu membuat kita jauh lebih dekat satu sama lain. Aku cukup senang saat itu. Meskipun pada awalnya aku ingin menjalani hubungan lebih dari 'teman' tetapi ketika aku sadar posisiku, aku tidak bisa melakukannya. Aku juga tidak ingin berusaha terlalu keras. Bagiku menjadi pengagum rahasiamu saja sudah cukup, setidaknya aku pernah menyukai kamu. Hanya itu."

Untuk orang yang diam-diam mengagumiku, meskipun aku tidak tahu apakah kamu benar-benar ada, aku juga ingin menyampaikan pesan, " Terimakasih sudah menyukaiku, aku pasti bahagia jika kamu menampakkan dirimu. Tapi tidak apa-apa jika kamu tidak ingin melakukannya. Pasti sulit menjadi pengagum rahasiaku. Mungkin aku berbeda tapi aku berharap perbedaanku tidak membuat kamu menjadi sulit untuk berteman dengan aku. Mungkin kamu perlu lebih berusaha untuk mengenalku. Hanya itu. Aku bahagia telah mengenalmu."

01 Desember 2021

Halo Desember

Ngga kerasa waktu berjalan secepat kilat. Seperti kedipan mata, satu detik menutup mata satu detik kemudian membuka mata dan boom waktu berganti. Rasa-rasanya aku seperti kehilangan ingatan awal tahun 2021 aku.

Ah, benar, ada begitu banyak moment, moment dimana perlahan aku kehilangan sosok yang aku sayangi dan cintai. Beberapa bagian keluarga besarku dan salah satu bagian hidupku. 

Di media sosial banyak yang mengatakan "Desember wish". Hmm, mari aku lihat apakah aku ada harapan untuk akhir tahunku?

Entahlah, aku juga ngga mau berpikir atau berharap banyak. Seperti yang pernah aku katakan sebelumnya, aku hanya ingin hidup seperti kebanyakan orang. Setidaknya, izinkan aku untuk .. tidak mengecewakan siapapun termasuk diriku sendiri.

Uhm, setidaknya di awal bulan ini aku bisa mendapat sedikit uang. Sebenernya ada banyak pekerjaan yang harus aku lakuin di awal bulan ini. Selain itu, aku juga harus memikirkan beberapa pengeluaran utama karena aku ngga bekerja sendiri tentunya. 

Ah, andai aku punya sedikit nyali buat keluar sendirian. Sayangnya aku masih terlalu takut. BUKAN karena sendirian itu terlihat menyedihkan tapi lebih ke situasi tak terduga yang aku takutkan. 

Jadi, apa? Hahahahahaha entahlah, aku suka dengan kesibukan. Meskipun faktanya hidupku tidak sesibuk itu. Begitulah. 

29 November 2021

사라 (Hidup)

Terkadang ada hari dimana, hari yang kita jalani saat ini tidak berjalan sesuai keinginan. Bahkan dengan kejadian yang kita alami juga tidak sesuai dengan apa yang ada dipikiran.  Semua ini diluar rencana, semuanya terjadi begitu saja.

Termasuk perasaan atau mood yang kita alami di waktu tertentu. Ada berbagai penyebab, kenapa seringkali perasaan kita mudah sekali berubah begitu cepat. Tetapi yang akan aku bahas kali ini adalah bukan penyebabnya tapi tentang perasaan itu sendiri.

Aku pernah mengalami banyak kejadian menarik yang pernah terjadi dalam hidupku. Aku pernah merasa bahagia sekali dalam satu waktu itu. Bahkan semua hal yang terjadi, apapun yang aku lakukan seolah berjalan dengan baik, seolah semua orang bahagia. Dunia seakan terlihat indah sekali dimataku. 

Anehnya, aku juga sering mengalami perubahan perasaan yang sangat sedih, terkadang sampai sedih sekali hingga ingin menangis. Terkadang juga sampai ingin mengkahiri hidup. Perasaan seolah-olah hidup adalah sebuah petaka. 

Selain itu, aku juga pernah merasakan kedua duanya. Aku merasa bahagia ketika pagi sampai menjelang siang tetapi semuanya berubah ketika siang menjelang sore atau satu menit aku bahagia beberapa jam aku sedih atau sebaliknya. 

Aku selalu bertanya, "aku kenapa? Kenapa aku seperti ini?"  

Aku yakin, bukan hanya aku yang mengalami ini kan? Mungkin, diantara kalian juga merasakan hal yang sama.

Ah, apakah memang begini rasanya menjadi manusia? Apakah begini rasanya hidup di dunia? Ah, begini rasanya ...

Bukankah saat ini aku berbicara seolah-olah aku bukan manusia? Seolah-olah aku tidak pernah hidup hahaha

Bahkan kamu sendiripun tidak tahu perasaanmu. Perasaan ketika aku sering membenci diriku dan menyayangi diriku sendiri disaat bersamaan. 

Aku hanya berpikir dan berpikir saja. Aku hanya sedikit lelah. Kehidupan terkadang membuatku lelah dan takut. 

Tiba-tiba saja ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan, kamu tahu, tanganku .. telapak tanganku ini,  jarang sekali hangat. Entah kenapa telapak tanganku sering sekali dingin, dingin sekali. 

Mungkinkah suatu saat akan berubah? Entahlah. Aku hanya .. ingin .. menjalani hidupku dengan baik. 

Menjalani kehidupanku selayaknya manusia pada umumnya. Berjalan tepat di kedua kakiku dan penuh kebebasan.

Meskipun aku tak berharap banyak, tapi aku hanya ingin tetap hidup berapakalipun aku mengatakan "aku ingin mati" tapi pada dasarnya aku masih ingin tetap hidup. Aku hanya ingin hidup seperti manusia lain.



23 November 2021

Filosofi Kopi Pahit


Berbicara tentang kopi, mungkin orang-orang lebih menyukai rasa yang manis dan legit. Sebenarnya aku juga suka rasa itu, hanya saja terkadang rasanya terlalu manis di lidahku. Sehingga aku lebih menyukai kopi yang pahit. 

Aku selalu mengatakan kepada orang-orang "semakin pahit sebuah kopi, semakin aku menyukainya." Aku bahkan pernah meminum 5 teko kopi (ah aku lupa nama kerennya) orang tuaku bahkan orang lain mengatakan rasanya "tidak enak". Orang yang menatapku saat menikmati kopi juga berpikir rasanya "enak" tapi setelah ia mencobanya rasanya sungguh diluar ekspektasi dan dia menganggapku pembohong. 

Aku suka kopi pahit tapi bukan berarti aku benar-benar menyukainya. Aku hanya menyukai sensasi dan aromanya. Kenapa? Aku merasa pahitnya kopi bukan apa-apa. Sehingga terkadang aku bisa merasakan rasa manis dari kopi yang kuminum. Aku berpikir, "ah kopinya enak, sayang kehidupan ternyata tidak seenak ini."

Aku hanya menghilangkan penat dan beban dalam hidupku. Dengan kopi ini aku merasa bahwa hidupku akan lebih baik. Meskipun tidak benar-benar begitu. 

Aku tidak tahu filosofi apa lagi yang perlu ku tulis? Bahkan sepertinya tulisan ini bukan filosofi. Memangnya siapa yang peduli?


18 November 2021

Namaku Bulan

Halo kenalin namaku bulan.

Aku memang tidak memiliki cahaya sendiri, aku bersinar karena adanya matahari yang menyinari aku.

Selain itu, aku juga tidak pernah terlihat ataupun datang ketika matahari bercahaya. Aku hanya datang ketika langit gelap dan bumi dalam keadaan tenang. 

Orang-orang mungkin jarang menghiraukan adanya aku, sang bulan. Tapi ketika aku datang dan orang melihatku biasanya mereka akan menyukai kehadiranku. 

Apalagi ketika aku tampil mempesona dalam bentuk gerhana. Orang-orang akan datang dan mengagumi aku. Kenapa? Karena aku memang jarang menampakkan pesonaku makannya orang-orang akan berbondong-bondong melihat dan mengagumi aku. 

Sebenarnya, terkadang menjadi bulan tak seindah ataupun semenyenangkan itu. Aku sering sekali merasa sedih terkadang aku kesal dan marah. Kenapa aku harus menjadi bulan? Kenapa aku tidak jadi matahari? Kenapa aku tidak memiliki cahayaku sendiri? Sesekali aku merasa tidak berdaya karena apabila matahari tidak ada aku tidak bisa bercahaya. Aku kesal sekali ketika itu terjadi. Tapi, aku kemudian berpikir mungkin memang sebenarnya aku ditakdirkan untuk sebagai pelengkap keindahan langit. 

Aku berpikir, ah begini rasanya bisa membantu menjadi tumpuan satelit bumi, ah begini rasanya bisa melihat orang terlelap dikegelapan malam, aku bersyukur bisa melihat ketenangan bumi. Hal-hal yang tidak bisa matahari rasakan. Aku juga tidak pernah mendapat keluhan dari para manusia yang mengeluhkan panasnya cahayaku. Aku benar-benar bersyukur tentang itu semua. 

Terkadang tidak semua hal yang ada harus sama seperti halnya matahari, menjadi pusat perhatian para manusia, dikelilingi planet bahkan bulan seperti aku. 

Kehadiranku memang tidak terasa, orang-orang seringkali melupakan keberadaan aku, tetapi ketika aku tidak ada langit gelap dan bintang bahkan alam sekalipun bukan apa-apa.

Aku percaya, seperti pepatah orang yang berkata "kamu akan terlihat spesial dimata orang yang tepat"

Begitupun dengan aku, aku percaya hanya orang tertentu yang akan mengagumiku, mengamati ku, bahkan mereka akan menjelajahi aku dan menancapkan benderanya di daratanku kemudian memperkenalkan aku kepada seluruh dunia bahwa bulan itu ada, itulah dia seorang astronot. Mereka adalah orang yang mengagumiku. Mereka yang tahu bagaimana aku bercahaya. Bukankah aku hanya perlu menunggu? Menunggu orang untuk mencintaiku.


***

Jika kamu ingin lebih mengenalku, aku sudah menceritakannya. Jika kamu bingung, cukup kenalilah aku sebagai bulan. 






08 November 2021

Dunia yang Berisik

Apakah dunia memang seberisik ini? 

Apakah dunia sesibuk ini?

Atau apakah sebenarnya hanya duniaku yang terlalu kosong?

Semakin waktu berjalan, hari yang kulewati terlihat semakin indah. Namun, ketika aku membuka pintuku, aku hanya merasa kosong dan hampa. Tak ada siapapun, hanya aku sendiri. 

Dunia yang berisik dan penuh dengan kesibukkan seolah lenyap dari pandanganku. Meskipun, kini semuanya berpindah di dalam otakku. 

Saat itu terjadi rasanya, jiwaku ingin berteriak keras dan meronta. Aku ingin menyudahi semuanya. Aku lelah. 

Sejak dari awal aku hanyalah sebuah bayangan seorang manusia. Aku yang terlalu diam, aku yang terlalu tak acuh dengan sekitarku dan aku yang mencoba untuk bersinar. Aku lelah dengan semua itu.

Aku lelah untuk berusaha terlalu keras, aku lelah ketika aku mencoba untuk menikmati dan berbahagia. Apapun yang ku lakukan semua itu hanya seperti hembusan angin. 

Dunia ini terlalu berisik untuk aku yang terlalu diam.

Dunia ini terlalu sibuk untuk bisa kunikmati. 

Meskipun terkadang aku merindukannya. Tetapi, duniaku tetaplah berbeda dan aku menyukainya.




23 September 2021

사람 (Orang)

Terkadang aku lelah buat hidup, tapi ... Semakin dewasa aku semakin mengerti,

"Oh ternyata begini yaa hidup"

"Ah jadi begini rasanya menjadi dewasa"

"Jadi seperti ini rasanya ...."

Hidup itu ternyata seperti grafik atau nilai saham? Tapi mungkin satu hal,

Apakah kamu bisa merasa sedih ketika bahagia?

Atau

Apakah kamu bisa merasa bahagia ketika sedih?

Mana diantaranya yang bisa kamu lakukan?

Aku, aku hanya tahu bahwa aku tidak bisa bahagia ketika sedih datang. Aku hanya berusaha mencari tapi ngga bener-bener merasakan. Apakah itu menghindar?

Anehnya, semakin dewasa aku juga mudah mengatakan,

"aku ingin mati aja" 

"seandainya aku mati"

Kata-katanya lucu bukan? Aku tahu bukan seharusnya aku bilang gitu tapi ... Ketika keadaan terus menekan dan terus menekan bukankah tanpa sadar kata-kata itu yang muncul di pikiran?

Ah, anehnya aku ngga bener-bener mati juga dan bukan berarti aku ingin mati juga. 

Ada beberapa hal yang terjadi belakangan ini, aku bener-bener ngga bisa berpikir dengan apa yang sedang terjadi. Rasanya aku seperti berjalan di padang pasir, kadang juga ada ilalang, kadang di bukit hijau. Sendiri, ngga ada siapapun.

Aku hanya berjalan tanpa arah dan tujuan, asalkan aku bisa berjalan dengan baik itu sudah hal yang bagus. 

Aku pikir, sekarang aku sedang memasuki fase baru lagi. Ah, sedih maksudnya.

Aku hanya lelah dengan apa yang aku lakuin sekarang, aku ingin istirahat tapi aku ngga tahu harus seperti apa.

Aku memang istirahat, aku memang tidur, aku memang melakukan suatu hal tapi rasanya aku ngga bener-bener melakukannya. 

Aku lelah tapi aku ngga tau apa yang bener-bener buat aku lelah. Hanya ...

Aku bahkan ngga bisa menjalani hidup untuk "hari ini" aku merasakan kalo hidupku ini berjalan diantara "masalalu" dan "masadepan" itulah alasan kenapa aku ngga bener-bener bisa menjalani hidup "hari ini". Aku hanya ngga bisa berhenti memikirkan itu.

Aku hanya berlari dan mencari kebahagian dari dunia yang lain. Tanpa bisa menemukan kebahagian dan apa yang ingin aku lakukan. 

Aku hanya lelah menjalani hidup tanpa tahu kapan ini berakhir.

"Jika semua mengandalkanku dan bertumpu ke padaku. Lalu aku bagaimana? Bagaimana cara aku bisa menjalani hidupku sendiri?"

"Itu karena kamu terlalu lama sendiri sehingga kamu tidak menyadarinya" (hye hyeong-Love Alarm S2)

"Benar sekali, sampai rasanya aku takut untuk menjalani hidup bersama orang lain karena yang bisa ku pikirkan sekarang  bahwa aku menganggap 'oranglain itu' adalah beban. Jika menjalani hidupku sendiri saja sudah berat, bagaimana bisa aku semakin menyakiti diriku dengan adanya 'orang lain'?"

Aku ... Bener-bener lelah. Aku ingin istirahat. Meskipun, aku masih ngga tahu apa yang bener-bener ingin aku lakukan.

Satu hal, saat ini aku sedang ngga baik-baik aja.