Berita HITZ

Tampilkan postingan dengan label Sepenggal Kisah Diriku Di Masa Lalu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sepenggal Kisah Diriku Di Masa Lalu. Tampilkan semua postingan

26 Mei 2022

Perjuangan Skripsi : Judul Part III

Setelah sekian lama, aku memberanikan diri lagi buat nulis cerita ini. Kali ini tuh ada banyak banget hal yang terjadi dan sebenernya aku masih harus banyak nulis tumpukan cerita tapi tangan aku keburu keriting jadi beberapa masih aku pendem di otak :(

Oh iya, aku juga ada alasan sih kenapa aku mencoba memberanikan diri buat nulis cerita ini lagi. Ya, jujur karena aku merasa terbebani banget dengan hal-hal yang terjadi beberapa waktu ini. Lagi, aku juga masih mengalami kecemasan juga ke khawatiran yang belum pernah usai. 

Aku belum bisa menjadi individu yang percaya diri, aku masih dihantui juga sama ekspektasiku yang tinggi ataupun harapan dari keluarga juga pandangan orang lain terhadap pencapaianku. Saat ini aku bener-bener stress, tertekan dan perasaan kompleks lainnya. 

Berhubung udah lama banget yaa aku berhenti nulis cerita ini jadi aku lupa detail-detail kisah ini karena yang aku pikirkan cuman yang terburuknya aja saking traumatisnya buat aku. Jadi aku akan coba buat sambungin kisah sebelumnya aja.


Dipuncak perasaanku yang begitu memuakkan, bahkan rasanya aku merasa seperti mencekik diriku sendiri, menenggelamkan diriku dengan ketakutan, ke khawatiran serta kecemasan yang ngga ada habisnya. Disela aku menangis dan napasku yang tersengal-sengal. Aku membuka sebuah platform konseling online dan membayar satu paket konseling dengan 4 kali pertemuan selama 60 menit dengan nilai bayar sebanyak Rp. 350.000. kalo dipikir sekarang, setidaknya aku bisa membeli satu album BTS series lama :(

Ngga lama, ada beberapa pesan otomatis yang merupakan bagian assesment awal. Pada assesment awal aku menceritakan segala hal yang aku rasa dan sebagainya. Lalu beberapa jam kemudian, psikolog yang aku pilih mengirimkan pesan, beliau memperkenalkan diri dan menjelaskan terkait dengan konseling yang akan aku lakukan. Selain itu, beliau juga menawarkan jadwal sesi konseling pertama dan aku memilih di tanggal yang sama yaitu 11/02/2022 pukul 22.00 malam.

Setelah sesi konseling pertama selesai, jujur aku belum merasakan apapun, aku justru sedikit kesal dengan respon psikolog yang terkesan asal-asalan atau ngga niat dalam menanggapi ceritaku. Disisi lain respon itu buat aku jadi mikir "apa aku lebay dengan perasaan dan pikiran aku?" ; "Apa aku yang terlalu berlebihan?" ; "Apa sebenernya masalah aku ini sangat ringan tapi akunya yang anggepnya gedhe banget?"

Aku lupa apa yang terjadi selanjutnya. Jadi aku persingkat saja sesuai dengan apa yang aku ingat saat ini. 

Hmm, setelah kejadian dosen pembimbing aku yang menawarkan topik 'kekerasan seksual' di sebuah lembaga aku pun dengan sangat terpaksa pergi ke kota rantauanku. 

Saat itu yang ku takutkan adalah "apakah aku sanggup menghadapi semuanya sendiri?" ; "Bagaimana kalo tiba-tiba aku berubah gila dan mati bunuh diri, lalu tidak ada yang menolongku?" Meskipun begitu aku tetap datang ke kota itu.

Sesampainya di kosan, aku bertemu dengan teman satu angkatan (beda jurusan), dia sama-sama sedang mengerjakan skripsi, dan waktu itu kami berbagi cerita juga keluh kesah dengan apa yang kami alami. Apa yang dia ceritakan waktu itu memiliki kemiripan dengan kisahku. Sejujurnya saat itu aku sedikit lega karena bisa membagikan kisahku dan perasaanku dengan teman seperjuangan. 

Selama di kosan aku menjalani rutinitas baru yaitu belajar meditasi selama 15-20 menit untuk membantuku mengelola kecemasanku.

Di hari selanjutnya, aku pergi ke gedung fakultasku untuk meminta surat pra-riset di lembaga yang rencananya akan aku teliti. Aku sedikit kesal, karena bukannya langsung dibuatkan, petugasnya justru memintaku mengirimkan informasi data melalu Whatsapp dan memintaku menunggu sampai surat pra-riset itu jadi. 

Aku lupa kapan surat itu jadi entah sore hari atau justru keesokan paginya yang jelas setelah surat itu jadi aku segera mencetak dan membawanya ke lembaga yang rencananya akan aku teliti itu. 

Terkait dengan lembaga itu, aku sudah mencari tahu beberapa sumber informasi melalui penelitian terdahulu, melihat google search dan google maps untuk mengetahui lokasi lembaga itu. 

Sampai aku tiba di lembaga itu sekitar pukul setengah 9 yang ternyata tutup. Dengan perasaan panik dibalut dengan ketenangan aku menanyakan beberapa informasi pada orang sekitar dan alhamdulillah nya beliau orang yang peduli. Beliau adalah seorang pria paruh baya, dilihat gayanya beliau seperti pengurus kebersihan di lembaga itu. Berbanding terbalik dengan pria berusia awal 30-an yang saat kutanya justru memberikan kesan angkuh dan tidak peduli. 

Pengurus kebersihan itu yang pada akhirnya memberitahuku kalo lembaga tersebut sudah buka sehingga aku bisa segera bersiap-siap pergi kesana di hari selanjutnya. 

Dengan perasaan gugup setengah mati, para ibu-ibu yang notabenya adalah pengurus di lembaga itu awalnya hanya memandangku dan terus saja mengobrol dengan pengurus lain. Setelah menunggu, akhirnya aku mendapatkan momen untuk memperkenalkan diri dengan cara berbicara yang sangat menunjukan ke gugupan aku.

Salah satu ibu pengurus disana berbicara seolah-olah meledek kegugupanku (meskipun 'mungkin' niatnya hanya 'bercanda') tapi aku berusaha memaklumi dan bersabar.

Setelah berusaha mencari kesempatan untuk mendapatkan rekaman wawancara, aku menanyakan hal paling penting dimana aku berharap aku bisa mewawancarai korban kekerasan seksual. Namun, ibu itu dengan nada yang ngga mengenakan menjawab dengan tegas kalo aku tidak diperbolehkan mengambil data korban tersebut. 

Bagaimana perasaanku? Aku stress sekali, judulku yang akhirnya mendapat persetujuan pembimbing kini harus berhenti di lembaga itu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa dan aku memutuskan untuk kembali berkonsultasi dengan dosen pembimbingku yang justru memintaku untuk mengkonsultasikannya ke kepala jurusan.

Aku bingung harus seperti apa menceritakannya kepada kajurku karena cerita ini akan sangat panjang. Namun, bagaimanapun aku tetap menceritakannya. 

Namun yang kudapat adalah aku seperti dilempar kesana-kemari. Yaa kajurku meminta supaya aku menanyakan permasalahanku kepada dosen pembimbingku. Hal ini terulang selama berkali-kali. Rasanya sakit sekali, hatiku patah sepatah-patahnya. Sampai pada akhirnya aku dipastikan harus mengganti judul penelitianku, setelah kesekian kali dan mengulangi semuanya dari awal. 

Dihari terburukku sekalipun tiba-tiba ibukku mengirimiku sebuah pesan WA, "apakah aku sudah sembuh?" Ibu bertanya seperti itu karena seminggu sebelumnya aku melakukan vaksin dosis 3.

Waktu itu, bahkan rasa sakit akibat vaksin dosis 3 sama sekali tidak bisa aku rasakan karena luka akibat skripsi jauh lebih menyakitkan.

Aku menangis, bahkan rasanya aku tidak pernah menangis sehebat itu setelah sekian tahun lamanya. Tangisan yang sama sekali tidak bisa aku hentikan, air mata yang terus mengalir, napas yang tersengal-sengal, rasa putus asa yang teramat menyakitkan. Bahkan hanya sekadar berbicara pun aku tidak bisa. 

Ego yang selama ini aku pertahankan, keras kepalanya aku yang selama ini membentengiku, rasa percaya diri yang tersisa secuil, harga diri yang semakin tidak ada. Semuanya lenyap tak tersisa. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain menangis tersedu-sedu. Bahkan luka yang aku alami jauh sangat jauh lebih besar dari rasa laparku. Waktu itu aku benar-benar tidak berdaya, ditengah kesendirianku, rasa sepi yang aku alamin sendiri dikamar kecil berwarna putih membuatku takut "apakah aku bisa bertahan?"

Setelah sekian lama memendam luka akhirnya aku membuka diri pada ibukku, aku menceritakan ketakutanku, apa yang aku rasakan, setiap kejadian yang aku alami, luka-luka yang aku alami. 

Ibukku memang bukan tipe ibu yang mampu berbicara dengan kata indah, disisi lain aku kecewa karena sebenarnya aku juga membutuhkan kata-kata indah itu disaat terpurukku meskipun hanya sebuah kebohongan. 

Tapi satu hal yang ku ingat, ibukku bilang supaya aku makan-makanan yang enak, makanan yang aku suka atau pergi ke tempat teman-teman KKN ku atau pergi ke tempat sudaraku.

Dalam pikirku aku menjawab, pertama, membeli makanan enak, makanan yang aku suka itu membutuhkan uang, jika aku membeli makanan itu, otomatis biaya hidupku selama di kosan berkurang dan sulit buat aku meminta uang pada orang tuaku. Kedua, pergi ke tempat temen-temen KKN, aku memang bahagia ketika bersama mereka, mereka adalah teman-teman yang menyenangkan, mereka baik hati, mereka mengayomi aku tapi sedekat apapun aku, aku tidak bisa menyentuh mereka. Selain itu, mereka mempunyai kehidupan mereka sendiri, ngga ada alasan bagiku buat datang kesana karena fase yang menyenangkan itu tidak akan pernah kembali. Ketiga, pergi ketempat saudaraku, "apa yang harus aku bicarakan? Bercerita tentang kegagalanku? Kalo aku merasa kesulitan?" Aku tidak bisa membuka kelemahan dan ketidak berhargaan diriku dengan keadaanku yang sangat terpuruk. Jadi aku menolak saran itu.

Waktu itu juga, teman dekatku belum datang jadi aku tidak bisa menghubunginya. Saat itu, aku benar-benar sendirian. Meskipun dikosan aku waktu itu ada 2 adik tingkatku. Tapi aku bukan kating yang mudah berbaur jadi hubungan kami pun tidak dekat.

Aku menangis sepanjang hari tanpa henti bahkan aku semakin sulit tertidur, ketakutan, kekhawatiran dan kecemasanku jauh lebih besar dari rasa kantukku.

Tangisanku berlanjut sampai keesokan harinya tanpa henti. Orang tuaku dan kakaku berusaha membantuku mencari judul baru, aku pun juga berusaha mencari judul baru, ada banyak sekali judul yang aku tawarkan namun dosen pembimbingku sampai bosan menolakku, aku bahkan merasa dosenku ini cukup kesal dengan sikapku, beliau juga mengirimkan beberapa contoh penelitian ataupun skripsi yang beliau inginkan namun aku pun juga sangat kesulitan dengan itu semua. 

Selama itu pula air mataku tak kunjung berhenti, bukannya aku tak berusaha menghentikan tangisku, tapi memang tidak bisa berhenti, bahkan ketika aku hanya diam, menatap langit kamar dan mendengar suara napasku, air mataku tak pernah berhenti.

Di Jumat pagi Kakakku menelponku dia memberikanku ceramah supaya aku kembali berjuang, dia memberi saran agar aku mengganti dosen pembimbingku melalui kajurku. Disela telpon aku sama sekali ngga bisa menghentikan tangisku seberapa banyak aku mencoba aku ngga bisa menghentikannya, bahkan beberapa kali aku terdiam dan menangis sesenggukan. 

Dengan mata dan muka yang bengkak ditambah suara yang serak siang hari selepas jumatan aku datang menemui kajurku. Namun aku harus menunggu sampai pukul setengah 4 sore dan dengan berusaha setenang mungkin memberanikan diri menjelaskan maksud kedatanganku.

Dengan telingaku yang terpasang lebar, kajurku mengatakan kalo aku tidak bisa mengganti dosen pembimbingku beliau bilang jika dosen itu selama ini tidak bermasalah dan seharunya aku mengikuti apa yang dosen pembimbingku sarankan.

Aku keluar dengan perasaan tak karuan, aku menangis tapi bisa ku kontrol dan menghubungi kakakku. Aku sangat kesal karena kakaku sendiri justru sama kebingungannya dengan aku, seolah dia juga angkat tangan dan pasrah dengan apa keputusanku.

Aku pun pulang ke kosan dengan perasaan kosong, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan? Bahkan hanya sekadar ekspresipun aku udah ngga tahu lagi harus kayak gimana? Kosong saking kosongnya aku pasrah dengan keadaan. Bukan, lebih tepatnya berusaha untuk tidak peduli.

Hari itu, aku mencoba untuk mendekatkan diri pada Allah, aku berdoa dengan rasa takutku, aku berdoa dengan rasa putus asaku, aku berdoa dan memohon untuk mendapatkan keringanan dalam menghadapi proses ini. 

Saat itu sedikit demi sedikit aku mulai berusaha memperbaiki diri, mengistirahatkan diri dari segala hal termasuk skripsi. Aku tidak lagi mencari jurnal mati-matian (aku mencari sampai google menganggapku robot dan aku tidak diberikan akses untuk melakukan pencarian lagi. Hal itu terjadi berkali-kali.), aku mematikan notifikasi whastapp, intinya aku berusaha menangkan diriku dari setumpuk masalah yang aku alami selama berturut-turut. 

Di hari Minggu aku pergi ke salah satu pusat perbelanjaan di kota. Bukan untuk belanja, karena aku ngga punya uang untuk aku hamburkan. Aku hanya berjalan memutari mall, memasuki setiap toko yang ada, dan terakhir membeli satu buah es krim dan menikmatinya di sudut restoran. 

Rasanya, aku tidak pernah semenikmati ini, aku merasa tenang, nyaman dan aku bisa sedikit bernapas karena selama ini napasku selalu sesak. 

Ohh, aku ngga sendiri ternyata ada Uri Bangtanie live yang temenin aku hari itu. 

Sampai pukul 15.30 (setelah Bangtan selesai live) aku melanjutkan perjalananku ke mall seberang, kemudian berjalan melihat barang-barang yang TIDAK BISA aku beli. Lalu pulang ke kosan aku dengan perasaan sedikit lebih baik.

Saat itu untuk pertama kalinya aku merasakan bahwa ternyata "sendiri tidak semenakutkan itu. Bukan karena stigma orang, aku takut karena situasi yang akan terjadi." Dan semenjak saat itu, pergi sendiri adalah salah satu bentuk kebiasaanku. 

Keesokan harinya aku tetap melakukan konseling, aku menceritakan beberapa hal yang terjadi dan mendapatkan beberapa feedback. Disisi lain aku terus memperbaiki kualitas ibadahku, aku juga belajar membaca al-quran dan berusaha untuk khatam. 

Selama beberapa hari masa rehatku aku pergi ke perpustakaan dari pukul 08.00 pagi sampai waktu dzuhur. Kegiatan yang aku lakukan? Aku hanya membaca, membaca banyak buku metode penelitian, buku-buku psikologi lainnya yang bisa aku baca. Aku bahkan bertemu dengan salah satu teman KKN ku yang kebetulan sangat aku cari kehadiran dia karena aku membutukan aplikasi mendeley yang ia punya.

 "Terimakasih yaa, bertemu kamu waktu itu adalah hal baik pertamaku."

Ketika keadaan mentalku mulai membaik aku mulai  berusaha kembali. Ah, aku juga selalu berkeluh kesah di twitter dan mendapatkan banyak empati dan masukan dari pengguna twitter. Bahkan ada yang bersedia membantuku untuk membuatkan judul dan mengajariku beberapa hal. 

Sampai aku pun mengajukan beberapa judul baru dan dosen pembimbingku menyetujui salah satu judul yang aku buat sendiri. 

Perasaanku? Tidak percaya tapi aku belum bisa bahagia. Hanya 0,001% aku merasa lega. Selebihnya aku tetap takut jika terulang kembali. 

Singkatnya, aku membuat proposal dan mengajukannya ke dosen pembimbingku. Waktu itu aku berusaha tenang dan mengontrol segala hal yang aku lakukan dan aku sedikit terkejut karena dosen pembimbing pertama kalinya bersikap hangat padaku, beliau menanyakan kabarku, menanyakan bagaimana perasaanku selama ini, bahkan beliau juga meminta maaf padaku begitupun dengan aku. Aku pun mengakui sifat keras kepalaku dan mengakui segala kesalahanku. Hari itu kami ngga berbincang banyak tentang proposalku, kami justru berusaha menjalin hubungan kami kembali yang pernah retak. 

Singkat cerita akhirnya aku bisa melanjutkan proses skripsiku dan dosen pembimbingku memintaku untuk menyelesaikan BAB I-III dan sekarang aku sedang berusaha menyusun BAB III. 

Lalu bagaimana perasaanku saat ini? Aku masih cemas, khawatir dan takut. Tapi aku tetap berusaha sedikit demi sedikit melalui ini. Tolong doakan aku supaya aku bisa segera lulus dan dimudahkan segala urusanku yaa ..

Aku harap aku bisa lulus menjelang akhir tahun ini. Aamiin.











14 April 2022

Perjuangan Skripsi: Judul Part II

Welcome to 2022 :-\

Sejujurnya sangat menyakitkan buat aku untuk bisa menceritakan pengalaman ini karena luka aku tuh belum sembuh sepenuhnya. Aku masih kambuhan dan masih berusaha buat menerima apa yang terjadi. Meskipun gitu, aku harap dengan aku menuangkannya dalam bentuk cerita disini aku bisa sedikit lebih lega dan lebih baik utamanya aku bisa lebih menerima secara lapang dada dengan apa yang aku alamin :)

Sejujurnya aku mulai lupa apa yang aku alamin tapi aku akan berusaha menceritakannya mulai dari bulan Januari 2022.



Dibulan Januari keadaan emang jauh lebih baik, aku mulai bisa menjalani kehidupan normal aku lagi. Konflik dengan ibukku juga bisa dibilang selesai setelah panduan minum obat udah dibuat. Itu artinya aku harus kembali ke realita dan jalan hidupku lagi, yaitu skripsi.

"Aku menghela napas dulu yaa, karena bener-bener berat rasanya harus inget kejadian ini. "

Setelah menghindar cukup lama, aku terpaksa melihat kenyataan, judulku yang belum beres dan aku yang masih berusaha keras meyakinkan dosen pembimbing aku buat bisa lanjut buat skripsi karena posisinya judul aku udah di acc fakultas dsb. 

Di bulan Januari ini, aku berusaha untuk melakukan konsultasi judul baru dengan dosen wali aku. Aku ambil judul tentang tema "KPOP" tapi kenyataan pahit harus aku telan karena dosen wali aku sangat menentang topik itu dan menyarankan aku ke topik yang lebih "agamis". 

Waktu itu aku menyerah buat mempertahankan judul itu dan kembali ke judul lama aku dengan penuh ketakutan.

Tetapi, dibalik ketakutan terbesarku tentang skripsi ini ada satu yang membuat aku yakin untuk lanjut dan nekad biar skripsi aku cepet selesai yaitu Bangtan. 

Kenapa? Kenapa bukan orangtua alasannya?

Uhm, aku tau orangtua juga alasan utamaku tapi selain itu aku membayangkan kalo setelah wisuda nanti aku bisa membeli satu album Bangtan yaitu BE atau mungkin beberapa album lainnya. Membayangkannya itu buat aku bahagia banget, itu akan jadi hadiah terindahku. Jauh sebelum kejadian di tahun 2022 aku juga berekspektasi kalo aku bisa lulus di bulan Maret 2022 terus Bangtan gelar konser,aku nonton konser itu dan aku dapet album BE, aku bahagiain orang tua aku, aku terbebas dari skripsi, terus yaa aku bahagia bisa wisuda cepet. Itulah alasan aku buat bangkit dan mencoba untuk yakin.

Oh iya, seharusnya dipertengahan Januari aku kembali ke kota kampus aku berasal. Aku juga bilang sama temen deket aku buat ketemu dan beli satu barang couple. Tapi karena aku terlalu takut dan aku terlalu nyaman di rumah aku jadi sedih dan stress kalo harus kembali kesana. Padahal kalo aku pikir ulang, aku lebih nyaman di sana sendiri dan aku pikir aku lebih damai.  Entah, kenapa aku bisa takut juga stress kalo membayangkan harus hidup disana, sendiri haha.

Sampai akhirnya, aku memutuskan buat stay dirumah, dengan bayang-bayang ekspektasi "itu" aku kembali bangkit dan berjuang buat kerjain skripsi aku, setiap hari dalam seminggu yang aku mulai setiap pukul 09.00-11.30 siang aku habisin waktu sambil kerjain skripsi. Jujur aku stress, tertekan, juga ketakutan dengan kenekatan aku ini. Tapi aku berusaha yakin dan berusaha buat optimis untuk memperjuangkan ini. Aku menekan perasaan stress juga ketakutan aku lewat lagu-lagu yang aku putar dengan earphone aku keras-keras. Disela-sela itu aku nyanyi ngga beraturan, aku ngedumel gara-gara perasaan stress dan tertekan yang amat sangat menyesakkan dada (dulu aku ngga tau dan ngga sadar perasaan itu). Aku menekan diriku, dalam seminggu aku harus bisa menyelesaikan satu bagian biar aku bisa menyelesaikan skripsi aku dan segera sempro. Ah, jangan lupakan tentang ekspektasi aku yang setinggi langit itu. 

Oh iya, disisi lain aku liat tips-tips kerjain skripsi dari orang-orang twitter. Berbagai tips-trik aku praktekin biar aku cepet bikin skripsi dan rampung. 

Sampai di minggu berikutnya BAB I udah kelar aku buat. Aku udah siap buat bimbingan. Kalo kamu tanya gimana perasaan aku? Rasanya keadaan aku mulai mengkhawatirkan haha, aku tetep aja gemetaran, napas pendek-pendek, jantung berdebar dan ngga bisa berpikir. Tapi, waktu itu dosen pembimbing aku bilang kalo intinya, aku harus nambahin referensi terkait dengan " materi persepsi" sebagai bagian utama pada latarbelakang. Oh, hari itu hari jumat kalo ngga salah aku bimbingan. 

Uhm, waktu itu aku sedikit lega karena akhirnya dosen pembimbing aku memberikan perhatian buat baca latarbelakang penelitian dan akhirnya aku bisa revisian pertamakali (bukan masalah judul). Untuk merayakan itu, aku ajakin kakak aku buat makan di salah satu cafe di sekitar tempat tinggal aku. Aku inget, waktu itu itu jam 17.30 aku berangkat sambil bawa laptop buat revisian ke cafe itu. 

Oh iya, sebelumnya aku juga berandai-andai buat pergi ke cafe yang ada live perfomance-nya dan cafe itu cocok buat memenuhi keinginan aku. Buat live perfomance itu dimulai sekitar pukul 19.00 malem.


Aku seneng sih bisa menemukan suasana baru dan aku bisa ngerasain revisian kayak mahasiswa pada umumnya yang lagi skripsian. 

Yah, cuman waktu itu aku ngga begitu konsentrasi karena otakku udah terforsir di satu hari itu juga dan kayaknya aku terlalu memaksakan diri. 

Singkat cerita tiba di awal bulan Februari, aku coba buat bimbingan lagi, aku udah persiapin jawaban, aku udah berlatih biar aku bisa menjelaskan latarbelakang skripsi aku ke dosen pembimbing aku biar aku ngga gugup atau ketakutan dan aku pingin banget bisa yakinin dosen pembimbing aku buat lanjutin penelitian aku. Tapi kenyataannya, di siang kala itu, kondisiku mencapai titiknya, aku deg-degan setengah mati bahkan jantungku kayak mau lompat keluar, tangan aku gemetaran, napas aku semakin pendek, cara bicara aku juga tersengal-sengal, aku ngga bisa menjelaskan materi yang bahkan udah aku catat sebaik mungkin, otakku juga ngga bisa berpikir dengan baik sampai kata-kata yang aku keluarin diluar ekspektasi aku dan ngga jelas. 

Bener aja, dosen pembimbing aku lagi-lagi ngga melihat hasil pekerjaan aku, beliau lagi-lagi mempermasalahkan judul skripsi aku, beliau bilang judul aku itu "ngga ada gambaran masalah apapun dibenak beliau" 

Gimana perasaan aku? Entahlah, aku pikir waktu itu aku masih pantang menyerah. Aku coba buat diskusiin ke kakakku. Aku minta pendapat dia seharusnya gimana. Dia kasih aku saran supaya aku tetep berpegang teguh dengan judul ini, dia juga bantu aku buat berani chat dosen pembimbing aku, mulai dari mempertanyakan alasan, menambah spesifikasi subjek dengan judul yang sama, mengganti subjek, sampai mengganti judul baru sesuai dengan rekomendasi dosen yang waktu itu menyarankan "kasus kekerasan seksual" 

Jujur aku sama sekali ngga yakin dengan situasi dan kondisi saat itu. Pilihan itu terasa sulit banget buat aku pilih tapi sayangnya aku ngga punya pilihan karena aku udah terjebak di jalan buntu. Jadi mau ngga mau aku pilih.

Sampai aku perwalian dengan dosen wali aku. Singkat cerita aku memanfaatkan momen itu buat menceritakan permasalahan aku. Dari awal sampai akhir aku ceritain ke dosen wali aku. Tapi ternyata beliau sama sekali ngga membantu apapun, beliau cuman mengatakan "Ya coba komunikasikan kembali permasalahan kamu dengan dosen pembimbing kamu, semoga dilancarkan". Rasanya? Hahahahahaha aku ketawa getir aja. Tapi waktu itu aku nangis hebat, aku ngedumel, aku ngumpat, aku marah, aku menyalahkan diriku sendiri, menyalahkan dosen-dosen aku, aku menyalahkan semuanya. 

Sayangnya, seberapa keras aku menangis waktu itu, ngga ada satupun yang peduli dengan keadaan aku. Padahal ibu dan juga kakak aku dirumah. Aku sedih banget. 

Meskipun gitu, aku kembali berjuang, tiba-tiba di grup bimbingan ada beberapa mahasiswa yang akan lakuin bimbingan online, aku pun masuk ke ruang obrolan itu. Sampai tiba giliran aku dengan keras kepalaku dengan egoku yang tetep berpegang teguh buat mempertahankan judul itu, bahkan bisa dibilang hubungan aku dengan dosen pembimbing aku jadi terkesan "alot/bersitegang" dan dosen aku bilang "saya takutnya kamu kesulitan untuk menjawab pertanyaan sidang kalo ambil judul itu" dan panggilan pun diakhiri karena dosen aku ada kepentingan.

Lagi-lagi aku cuman bisa nangis, bahkan disetiap aktifitas yang aku lakuin aku bisa tiba-tiba nangis sendiri. Jantung aku, napas aku, tubuh aku bisa ngga bisa aku kontrol setiap inget kejadian itu. Waktu itu, kakak aku sempet nanya "gimana hasil bimbingannya?" Tapi aku bahkan ngga ada kuasa buat cerita atau ungkapin perasaan aku karena aku cuman bisa nangis dan aku ngga bisa mengontrol itu. 

Oh iya sebagai tambahan, semenjak kejadian di awal bulan januari aku males banget buat mandi aku bisa mandi setiap 2 hari sekali. Jadi aku cuman cuci muka+sikat gigi aja. Baru kalo aku ngerasa risih sama badan aku, aku mandi sabunan juga keramas. Makan aku juga ngga teratur, aku bisa laper banget atau bahkan ngga laper sama sekali, bisa dibilang aku mulai ngga merawat diri. Aku yang suka makeup+skincare-an sama sekali ngga ada niatan buat lakuin itu. Kamu pernah ngga sih, takut bahkan sekedar memejamkan mata buat tidur? Aku saking takutnya aku tidur larut sekitar jam 01.00-03.00 pagi aku baru tidur atau pernah sekali aku ngga tidur, aku habisin waktu malem aku buat nonton drama china yang kebetulan juga bagus banget. Drama itu bisa sedikit menekan rasa stressku waktu itu. 

Oh iya, semenjak itu juga, aku bisa tiba-tiba cemas berlebihan sampai deg-degan parah, napas juga pendek dan berujung nangis. Aku bener-bener ngga bisa ngontrol pikiran dan perasaan aku. Aku udah bener-bener ngga tahan dengan apa yang aku rasain dan aku berpikir "aku butuh bantuan professional karena aku udah ngga sanggup buat menangani ini sendiri" dan aku pun kembali untuk kedua kalinya lakuin konsultasi ke psikolog secara online. Aku ngga berpikir panjang soal biaya karena aku bener-bener sampai ditahap "aku ngga sanggup lagi". 

Bersambung ....

 





13 Maret 2022

A Day In My Life : Nobar Permission To Dance On Stage Seoul

Halo selamat pagi🌞

Eh tapi belum tentu juga post ini kalian baca waktu pagi. Uhm, tapi ngga apa-apa. I hope you have a great day. So, what i'm doing of the day?



Oh iya, semalem kan malam minggu yaa, aku emang ngga kemana-mana dan emang always di kosan, di rumah juga begitu si yaa. Nah, aku udah renacana banget di malam minggu itu aku mau nonton film yang bener-bener lagi hits banget yaitu "Redeeming Love". Udah ada yang nonton filmnya? 

Sebenernya yaa, aku bukan tipe anak film gitu. Maksudnya ada 'film baru' aku tonton dan sebagainya. Kalo aku itu lebih suka nonton drama atau apa yaa drama yang episodenya pendek gitu, aku suka. Jadi untuk perkembangan film aku ngga begitu ngikutin. Akan tetapi, si film Redeeming Love ini udah beberapa kali nongol di Tik Tok aku, dari komentar ataupun postingannya pun banyak yang bilang kalo film ini sebagus itu, semenyentuh itu, bahkan ada yang berharap bisa punya pasangan sepengertian Michael. Darisitulah aku penasarankan, kayak apa sih filmnya. Terus aku tonton deh di malam minggu aku wkwkwkw.

Penjelasan aku terlalu bertele-tele yaa? Hahahaha ngga apa-apa aku sengaja kok. Asalkan aku bahagia wkwkw tapi mungkin ini akan menjadi tulisan yang cukup panjang sih. Nah, sekarang aku mau kasih sedikit pendapat  aku tentang film Redeeming Love ini. Menurut aku yaa, di awal film dimulai, jujur aku cenderung bosen terus agak ngga betah gitu, ditambah latarnya di tahun lama gitu jadi semakin membuat aku agak gimana gitu yaa. Meskipun gitu aku salut sih karena penggambaran latar tahun lamanya tuh bener-bener sedetail itu dan bagus bangetlah kayak ngga nyangka kalo film itu dibuat di tahun 2022. bener ngga sih?

Meskipun diri ini merasa bosan tapi tetep aku tonton dan makin lama kayak "Wah gila", kayak apa yaa terkejut "iya" kagum, "iya" Menyentuh "iya" dan nilai-nilai kehidupan ada, nilai-nilai ke-Tuhan-an juga ada kayak film ini mengajarkan bahwa "Keajaiban Tuhan" itu emang nyata dan ada. Bagaimana cara kita berkomunikasi atau berdoa kepada Tuhan, Bagaimana doa itu harus disampaikan secara detail keinginan kita tuh apa, dan disitu bener-bener kayak "wow". aku bingung harus aku jelasin gimana.

Maaf yaa kalo aku ngga bisa menceritakan detail cerita atau gimana gitu karena aku ngga pandai kalo harus review film guys.

Jadi aku selesain nonton film itu sekitar jam 23.00 -an. tapi habis nonton itu aku belum bisa tidur sih walaupun akhirnya aku paksa tidur juga jam 00.00-an atau hampir 00.30-an yaa aku lupa. Soalnya aku sebelum tidur suka scroll medsos dulu sih yaa, kalo ngantuk baru aku tidur.

Keesokan harinya,  aku bangun sekitar pukul 04.30 pagi. Jam segitu udah kayak alarm bangun tidur aku. Mau tidur selarut apapun bangun tidurku jam segitu. Jadi langitpun masih gelap.


Menurut aku pemandangannya cukup cantik, apalagi ada titik-titik lampu dari rumah penduduk tuh kayak bintang. Kalo matahari muncul tuh bagus juga, kayak siluet gitu. Sebenernya mau aku foto tapi waktu aku lagi nunggu matahari terbit ibu aku nelpon jadi ngga bisa liat matahari terbit deh dan ngga ke foto.

Setelah telponan selama setengah jam, aku rebahan aja sampai jam 07.30 buat salat dhuha. Habis itu rebahan lagi sambil nonton drama china, judulnya "cute programmer". Kali ini ngga aku review yaa. Kepanjangan nanti. 

Sekitar jam 10.00 pagi aku memutuskan buat sarapan.


Hmm, kalo ngga lakuin aktifitas berat aku ngga suka makan nasi kalo pagi hari. Jadi paling aku ganti sama camilan aja kalo ngga roti tawar kayak gambar diatas atau oatmeal. Sebenernya ngga mengenyangkan cuman daripada harus makan nasi rasanya perut aku ngga nyaman.

Kamu tahu ngga apa yang terjadi setelah itu? 

Jantung aku deg-degan parah huhu. Jadi ceritanya aku bikin ?latte? Karena aku bimbang buat minum susu aja atau kopi aja jadi aku campurlah mereka dan ngga tau kenapa jantung aku ini bisa deg-degan. Padahal kamu tau sendirikan kalo aku tuh sebenernya suka kopi pait gitu. Toh biasanya juga ngga ada masalah sama kopi. Dulu aja aku minum kopi banyak juga ngga deg-degan kayak gini. Selain deg-degan perut aku jadi ngga nyaman, juga leher aku nyeri, kepala aku kliyengan. Padahal hari itu aku ada acara pukul 15.00 sore. Mungkin penyebabnya itu karena aku mau pergi mencoba pengalaman baru hahaha 

Sebenernya hari ini tuh aku seneng banget karena akhirnya aku bisa dateng ke event nobarnya BTS Permission To Dance In Seoul dan event ini tuh event nobar konser BTS pertama yang aku datengin. Berhubung aku daftar ke acara ini sendiri jadi menurut aku kayak apa yaa ... bener-bener aku keluar dari zona nyaman aku?

Baca juga : A day in my life : KAI Kloor Concert

Which is, aku harus daftar sendiri, memulai obrolan dengan temen baru, kumpul dengan temen-temen baru segalanya baru dan aku harus menghadapi situasi ini sendiri yang mungkin inilah yang menyebabkan aku jadi deg-degan tadi. Meskipun begitu, aku seneng banget, karena aku bisa ketemu temen-temen army yang super baik, ramah dan juga pengertian. Borahae Army ...💜

Baca jugaA day in my life : Nobar Yet To Come BTS

Oh iya untuk event-nya itu juga di hotel di ujung kota sana. Jadi bisa di bilang perjalanan kita itu dari ujung ke ujung mungkin sekitar 30-60 menit perjalanan. Untuk harga eventnya sendiri Rp. 150.000 dengan pembayaran via online juga.

Ini adalah flyernya/detailnya yaa .. jadi sebenernya aku iseng guys cari event ini tuh. Tapi dari pengalaman aku dulu aku coba cari-cari apakah di kota ini ada event nobar konsernya Bangtan dan yaa ketemu dan aku seneng banget juga nekad begitu.

Uhm, sebenernya aku ngga berangkat sendiri juga sih, karena ada beberapa temen army yang juga satu daerah sama aku jadi kita berangkat bareng juga (aku kenal mereka karena kalo kita udah join event ini akan ada grupnya sendiri). Berhubung tempat acaranya jauh dan biasanya kalo lewat pusat kota itu macet dan rasanya kayak di planet merkurius yah (panas), kita putusin buat ambil jalan lewat pinggiran kota. Nah, aku yang ngga paham kalo lewat pinggiran kota semakin bingung guys tapi alhamdulillahnya tuh temen aku ini dia selalu nunggu di setiap persimpangan jalan, jadi dia bener-bener memastikan kalo ngga ada bagian dari rombongan yang ketinggalan. 

Sesampainya di hotel kita langsung naik lift dan sampai di lantai dua itu udah rame banget dengan para army yang ngantri buat pengecekan tiket masuk dan sebagainya. Jadi yaa kita pun ngantri sambil kenalan dengan temen-temen army baru. Oh iya, sembari ngantri kita juga disuguhin banner/background permission to dance yang mana ada foto member gitu (aku cari backgroundnya ngga ada). Wah, gila sih. Menurutku apa yaa, nobar aja suasananya udah kayak ikut konser beneran coba. Apalagi kalo beneran yaa ... doain aku yaa guyss semoga kita bisa dateng ke konsernya Bangtan.

Oh iya, karena berhubung event ini ngga cuman konser aja tapi juga birthday party nya Yoongi jadi setiap army yang dateng itu diminta buat bawa kado senilai Rp. 10.000 gitu. Jadi di barisan antrian army kita juga diminta buat kumpulin kado dan ambil nomer undian doorprize. Disini aku bikin bungkusan kado yang menurutku agak unik yaa .. karena aku kepengen banget orang yang nerima kado aku ini bisa merasakan ketulusan aku. Tapi, aku ngga akan kasih tahu isi kadonya yaa guys huhu rahasia. Uhm, yang jelas isinya barang yang berhubungan dengan karakter yang pernah Bangtan buat, salah satu membernya adalah buatan Hobi. Silakan eksplor sendiri yaa, kira-kira apa ..


Meskipun kurang rapi (difoto ngga begitu keliatan sih) tapi aku cukup puas, ditambah detail bunga ungunya. Cantikkan? Bungkus kadonya bentuk baju yaa. Aku kasih nama model bajunya tuh "baju batik dengan aksen style Taehyung" wkwkwk kenapa Taehyung? Karena beberapa kali aku liat bajunya Taehyung tuh selalu ada aksen hiasan apa gitu yaa di bahunya gitu. Makannya aku sengaja taruh bunganya di bahu. 

Aku kasih liat yaa model baju yang aku maksud dengan aksen Taehyung .. aku ambil gambarnya dari pinterest.


Kalian sering ngga sih liat Taehyung pakai baju/konsep yang kayak gitu? Ya begitulah yaa pokoknya wkwkwkw

Lanjutt ..

Nah sebenernya aku agak takjub sih karena tempat acaranya keren banget gitu lho. Maaf ya kalo aku agak norak tapi gimana yaa emang bagus terus luas dan keliatan 'wah' gitu. ada tiga LCD proyektor yang disediain dan ada tiga bagiantempat duduk juga. Waktu itu aku sempet kehilangan temen rombongan aku gara-gara aku lagi cariin nomer undian aku yang hilang (tapi akhirnya ketemu juga sih) dan waktu aku mau cari tempat duduk ternyata temen aku ini manggil dan kita pun duduk sebaris. Ahhh temen aku baik banget, jujur meskipun kedengerannya sepele tapi itu sangat bermakna buat aku karena aku merasa dihargai sama mereka. Aku berharap aku bisa memperlakukan mereka lebih baik lagi.

Sama seperti sebelumnya aku ngga akan spill gambarnya karena aku pikir privasi yaa guys, soalnya kan ada banyak army lain, aku takutnya wajah mereka tereksposkan melanggar privasi aja gitu.

Kamu tahu hal yang bikin aku kayak "wah ternyata kita sama." adalah maaf yaa army masalahnya kita tuh sama-sama heboh bareng dan apa yaa bener-bener ngeluapin perasaan kita kayak jejeritan bareng, nari-nari bareng pokoknya tuh kita satu vibes lah. Ya iyalah yaa namanya juga satu perbucinan wkwkw. Kenapa aku bilang kayak gini, karena aku kira aku yang gila gitu heboh sendiri kalo liat Bangtan, aku pikir aku aneh dan apa yaa ... ngga nyantai? tapi setelah aku ketemu sama kalian aku merasakan hal itu dan disitu aku merasa kayak "oh ternyata aku ngga heboh sendiri." karena di lingkungan aku tuh ngga ada yang terlalu heboh kayak aku. Jadi aku merasa unik gitu lho wkwkwk 

Di acara itu juga penyelenggaranya bilang intinya "ngga usah malu kalau kamu mau lebih bebas berekspresi ataupun nari, lakuin sepuas kamu dan sesuka kamu".

Jujur yaa, aku apa yaa meskipun masih agak jaim tapi aku bener-bener coba buat lebih ekspresif gitu karena disitukan kita satu kegemaran yang sama jadi aku ngga perlu takut di judge ya kan? 

Aku teriak, aku nari, aku senyum-senyum, heboh aku .. ah begitulah yang jelas sisiku yang sama sekali ngga pernah aku tunjukkin ke orang atau temen aku keluarin disana, termasuk sisi yang tanpa kusadari sisi bahagiaku bener-bener muncul saat itu mungkin itu yang buat orangtuaku ngga ngelarang aku buat fangirling hahaha

Di menit-menit menjelang akhir acara, temen-temenku ajakin aku buat ikutan photobooth. Again, aku merasa bermakna banget diperlakuin kayak gitu, makasih banyak yaa💜. Kita emang sengaja photo di menjelang sesi terakhir karena kalo harus nunggu acara selesai bakalan rame banget. Sebenernya aku mau tunjukkin tapi ngga bisa karena privasi, nanti aku kasihnya di akhir aja yaa.

Oh iya di akhir sesi acara ada sesi foto bersama para army dan juga penyelenggara eventnya. Untung aku agak keliatan sih pas difoto meskipun kepalanya aja wkwkwkw

Terus sebelum pulang kita pilih kado yang tadi dikumpulin. Aku sempet cari kado yang aku buat tapi ternyata udah ngga ada kayaknya. Terus aku cari kado buat aku sendiri, ada banyak pilihan dari yang besar sampai yang kecil. Jujur yaa, aku sempet mikir buat pilih yang besar karena pada umumnya orang-orang akan cenderung berpikir kalo "Barang yang besar itu akan menghasilkan sesuatu yang bagus atau paling menarik (harta karun?)" Iya kan? Tapi setelah aku pertimbangkan, "aku ngga butuh barang yang besar, bukan itu yang aku mau." Sampai aku lihat ada satu kotak kado seukuran telapak tangan, kotaknya kecil tapi saat aku kocok isinya lumayan wkwkw setelah aku ambil dan sedikit berpikir "apa isinya akan sesuai harapan aku?" Aku ambil deh kadonya. 

Uhm, beberapa temen aku kaget karena barang yang aku pilih adalah kotak kecil. Tapi setelah kita membuka kado sama-sama aku bener-bener puas dengan yang aku pilih. Apa yang aku harapin ada disana. Aku dapet 2 gantungan kunci gambar Bangtan terus karakter kookie, dan yang aku harapkan juga yang paling aku suka adalah 7 photocard hologram. Emang bukan official tapi aku bahagia bisa dapet itu. Bagiku hadiah itu cukup berharga buat aku.

Terimakasih banyak untuk Army yang memberikan hadiah itu💜 aku pikir jika kita melakukan sesuatu dengan ketulusan, Tuhan akan memberikan hal yang sama💜 aku berharap kamu juga merasakan itu💜

Sekitar pukul 19.30? Anggap aja kayak gitu, beberapa temenku ada rencana buat makan bareng sebelum pulang, awalnya aku nolak tapi setelah aku pertimbangkan, aku belum makan apa-apa dari pagi, aku pun milih buat makan bareng karena hari juga udah gelap dan aku pasti akan langsung tidur dan mungkin ngga makan dan yang paling utama adalah aku ingin menjalin keakraban dengan mereka temen baru aku. Itulah alasan kenapa aku memilih untuk makan bareng.

Ngga aku sangka kita makan di salah satu tempat makan ?junkfood?, aku ngga sempet foto makanannya karena aku cukup menikmati suasana saat itu. Malam itu aku cukup berterimakasih kepada salah satu temen army yang aku sendiri baru tahu namanya saat kita makan bareng karena udah memberi kami traktiran makanan. Bodohnya aku salah memanggil nama kamu, dan itu yang buat aku malu dan ingin rasanya tenggelam ke dasar laut.

Setelah makan malam, kami pun pulang bareng tapi sayangnya saat kami udah seperempat perjalanan hujan mengguyur kota. Aku bener-bener ngga sadar kalo hujan yang aku terabas adalah hujan deras. Dua temen aku berhenti di perjalanan mereka, tapi berhubung rasa capek yang aku rasain aku sama sekali ngga ngerasain hujan deres yang aku rasain saat itu adalah gerimis. Entah ngga sadar atau aku yang emang bodoh. Temen aku sempat kasih tau aku buat berhenti tapi aku tetep terjang hujan itu. Sampai saat aku hampir sampai di tikungan kampus 1, aku baru sadar sesadarnya saat aku ngerasain jalanan yang banjir dan derasnya aliran air yang turun ke jalan. Cipratan deras dari air banjir yang terciprat ke arah aku. Tapi aku juga ngga bisa berhenti disituasi itu karena aku ngga mau sepatu yang baru dua kali pakaiku, sepatu terbaikku dari brand lokal pertamaku terkena banjir. Aku juga berusaha melindungi tas yang juga baru dua kali pakaiku, dan yang penting adalah merchandise acara nobar tadi. Aku melindungi mereka disela kakiku. 

Aku bener-bener berada di ambang "ngga peduli" apakah aku akan jatuh/tertabrak/menabrak kendaraan karena masker yang aku pakai buat kacamata aku berembun belum hujan deras yang buat jarak pandangku sempit. Aku bener-bener ngga bisa menggambarkan hal apa aja yang aku lewati atau situasi seperti apa yang sedang menimpa aku, yang paling aku inget adalah aku hampir menabrak/tertabrak mobil sedan, beruntungnya sinar lampu mobil itu buat aku sadar dengan benda yang ada di depan aku jadi aku bisa ngehindarin itu. 

Makin lama aku makin sadar hujan yang turun waktu itu makin deres, aku akhirnya mutusin buat neduh, meskipun sebenernya ngga berguna karena bajuku udah basah kuyup. Aku bener-bener ngga tau apa yang aku pikirin karena itu adalah hujan deres bahkan daerah kampus aku banjir bandang :( 

Tadinya aku mau pakai jas hujan tapi sekali lagi, jas hujan yang aku pakai pasti ngga akan berguna karena percuma aja, baju aku udah basah. Jadi aku putusin buat menerabas hujan sekali lagi karena aku pikir "udah hampir sampai."

Sampai akhirnya aku bisa sampai ke kosan aku dengan bajuku yang meneteskan air. Untung aja aku ngga gemetaran. Kadang aku merasa tubuhku kayak baja haha

Setelah sampai aku buru-buru mengecek kondisi tas dan merchandise yang aku bawa dan betapa ajaibnya mereka sama sekali ngga basah, barang-barangku kering. Aku bener-bener bersyukur. Lagi, aku baru sadar kalo sepertinya aku harus lebih memperhatikan diriku sendiri hahahaha

Uhm, kayaknya aku sampai kosan jam 21.30 sekitar jam segitu dan tanpa berlama-lama aku merebahkan diriku (setelah membersihkan diri dan kamar kosan yang aku nyebutnya kayak kandang babi😭). Aku udah lama banget ngga ngerasain sensasi capek aktivitas haha rasanya lebih menyenangkan capek aktivitas daripada pikiran bukan?

Apalagi yaa, apa ada sesuatu yang perlu aku ceritain lagi?

Ah, barang-barangnya.


Yup, itu barang-barangnya. Oh, aku sengaja backgroundnya ramai dan bikin sakit mata buat diliat karena aku bingung harus foto mereka dimana wkwkwkw begitulah. 

Sekian :)

***

Pesan untuk temen army khususnya kepada temen rombonganku. Aku ngga tau harus manggil kalian dengan sebutan apa. 

Secara penuh dengan ketulusan aku mengucapkan terimakasih banyak atas bantuan, pengertian serta segala hal yang udah kalian berikan ke aku. Aku bener-bener merasa bermakna dan dihargai oleh kalian. Meskipun aku adalah temen baru sekaligus orang asing, kalian memperlakukan aku dengan sangat baik. 

Disisi lain aku minta maaf dari lubuk hatiku paling dalam karena aku belum bisa menjadi teman yang baik atau memberikan kesan baik pada kalian. Aku sangat mengakui kalo aku adalah orang yang kaku :( tapi meskipun begitu aku mencoba agar kalian juga merasa nyaman sama aku dan aku berharap aku bisa memberikan sesuatu yang lebih baik buat kalian. 

Terimakasih banyak Army💜

Borahae💜




13 Februari 2022

Perjuangan Skripsi: Judul part 1

Halo disini aku akan ceritain perjuangan aku bisa mendapatkan judul skripsi.

Cerita ini akan sangat panjang yaa kayaknya tapi akan aku coba aja buat menceritakan berbagai permasalahan aku. Semoga berkenan.



Aku mulai dari akhir semester 6. Bener-bener akhir kayaknya waktu itu. Sekitar bulan Juni. Jadi, berhubung mata kuliah aku udah selesai semua tinggal KKL, PPL dan KKN aja pihak fakultas aku nih ngejar-ngejar mahasiswanya buat bikin judul skripsi. Nah, ketika dalam kondisi itu aku ngerasa "khawatir banget" bener-bener apa yaa, kayak "masih belum siap" aja gitu buat menghadapi kenyataan kalo aku udah semester tua. Cuman karena waktu itu, posisi aku masih dibilang "wajar buat menghindari skripsi" karena kan aku masih ada beberapa kegiatan praktek jadi aku pikir "ah, masih lama." 

Meskipun pada kenyataannya aku kayak tetep mikir gitu "duh gimana yaa skripsi aku." Cuman balik lagi, aku kayak "bodo amat" alhasil di pertengahan apa yaa dulu, seingetku bulan juni mungkin, beberapa temen kelas aku udah bikin judul skripsi dan dapet pembimbing. Jujur aja, aku sebagai mahasiswa sekaligus temen kelas mereka "panas donk" kayak "semakin prihatin dengan keadaan diri sendiri". Awalnya aku menghindari lagi, orang kenyataannya aku belum bisa mikir skripsi. Sampai akhirnya, makin banyak tuh yang ngajuin judul, "makin panaslah aku".  

Singkat cerita aku ngajuin judul, eh ditolak sama dosen wali. Katanya, masalah tentang "media sosial" udah banyak yang neliti. Gantikan aku judulnya. Mikir keras lagi. Waktu itu juga ada temen aku yang udah bikin skripsi dia mungkin masuk BAB 1/2. Wah dah tuh pikiran makin kacau. Belum kadang orang tua/keluarga besar, kalo ngobrol tentang kuliah suka bahas "lulus cepet/skripsi gimana." Makin stress kan aku. Beberapa kali di tolak sampe akhirnya aku ketemu judul dan diterima. 

Waktu itu aku seneng banget, teriaklah, lompat lah, aku cerita sama temen aku itu. Dia itu salah satu alasan aku semangat buat ngajuin judul guys. Setelah di Acc, aku buat tuh proposal. Cuman seingetku dulu aku masih "ngot-ngotan" bikinnya karena aku masih ada beban yang lain yaa jadi otakku ini ngga bisa fokus. 

Pokoknya jeda antara setiap kejadian itu lama, adakali satu bulanan dari ngajuin judul, terus bikin praproposal. Sekitar akhir agustus/awal september aku ngajuin proposal ke jurusan. Sampai akhirnya di Acc lagi. Terus pertengahan september kayaknya (pokoknya selesai PPL) aku ngurus tanda tangan acc judul ke jurusan. Sampai akhirnya aku dapet pembimbing (1 dosen wali, 1 pembimbing). 

Singkat cerita lagi nih, setelah dapet informasi bahwa ternyata bimbingan pertama itu mahasiswa harus konsultasi tentang praproposal ke pembimbing 2. Akhirnya, modal nekad, aku beraniin diri buat bimbingan. Kalo ditanya gimana perasaanku, parah, aku ketar-ketir guys, ngga tenang hidupku. Manalagi dosen aku nih ngajak bimbingannya habis maghrib. Oh iya, aku lupa, posisinya juga aku ngga cerita apapun sama keluarga/kakak aku dan aku bimbingan di rumah. 

Sampai giliran aku bimbingan, kesan pertama yang aku dapet adalah pembimbing aku galak banget, aku dicecar habis-habisan, ditolak, intinya penelitian aku ngga jelas udah gitu judulnya bermasalah. Beliau bahkan ngga baca praproposal aku. Bodohnya aku, waktu ditanya aku emang ngga bisa jawab dan Ngang Ngong doank. Entah saking gugup/gimana sampai ngga bisa berkata-kata. Dari bimbingan itu, barulah aku cerita sama kakakku tentang permasalahan aku. 

Aku lupa detailnya dia bilang apa, yang jelas tuh kayak gini "yang butuh cerita siapa, yang cerita siapa." Dan sebelnya lagi kakak aku tipe yang kalo aku cerita adalah kaum mendang-mending. Makannya aku ngga cerita detail, selain karena aku lupa juga.

Sebelum cerita lebih lanjut, jujur semenjak kejadian itu aku masih agak gimana yaa, males juga stress gitu buat memulai BAB 1, kenapa? Mungkin karena aku kurang banyak persiapan dan pertimbangan aku ragu banget sama judul yang aku ajuin. Entah kenapa aku ngga yakin gitu loh. Makannya aku ngerasa kayak "bingung". Beberapa temen/pun saudara aku ketika aku tanya, mereka "paham sama skripsinya". Disitu aku ngedown dan ngerasa kayak "kok kayaknya aku bodoh banget yaa". Aku semakin bimbang dan kayak "udahlah nekad aja , kerjain BAB 1 dulu". Karena kata orang, "jangan males bikin skripsi". Udah tuh, aku coba buat. Sebenernya, setelah bimbingan pertama, aku udah berusaha cari judul baru tapi aku bener-bener pusing dan mungkin "aku menolak kenyataan". 

Tapi yaa dari bimbingan pertama itu yang bikin aku kayak semakin stress, semakin kacau dan ngga jelas. Jadi, aku tuh kayak berusaha, kayak berjuang, tapi aku ngga ngerti yang aku perjuangin apa. Aku ngerjain, cari materi tapi aku ngga ngerti arahnya. Aku frustrasi, disitu aku ketakutan dan disela aku menghindar. Aku ketemu sama yang namanya KKN di awal Oktober kalo ngga salah. Otomatis, aku yang tadinya stress skripsi jadi stress KKN (sedikit teralihkan). 

Ya bisa dibilang aku selalu menghindar terus sama yang namanya skripsi, mulai muncul ketakutan, kecemasan cuman waktu jaman KKN belum parah. Oh iya, aku juga stress karena belum tes TOEFL dan IMKA padahal sebagian besar temen-temen aku udah selesai semua. Tapi lagi-lagi aku menghindar, meskipun kadang di sela KKN aku belajar buat persiapan TOEFL dan juga kerja sampingan.

Selepas KKN selesai (tinggal sisa-sisanya aja) aku kan banyak waktu senggang, mulai tuh kepikiran skripsi tapi aku menghindar buat belajar TOEFL, dan aku bener-bener belajar itu sekitar akhir bulan November/awal Desember.

Kenapa aku belajar TOEFL, karena rencananya bulan Desember aku mau nekad tes TOEFL biar ngga ketinggalan. Namun ternyata Tuhan berkata lain, aku justru semakin dihadapkan banyak masalah. 

Awal permasalahan itu dateng waktu, pertengahan Desember dimana aku ada acara keluarga besar (aku ngga akan bahas detail), keluarga aku dikasih baju, dibikinin susunan acara spesial yang mana aku dari jauh-jauh hari udah mikirn style outfit aku dari atas sampai bawah. Aku bahkan ngga segan glontorin uang buat beli tas dan sepatu baru buat acara itu. Padahal posisinya aku ngga punya banyak uang. Ada sih uang hasil aku kerja freelance waktu disela KKN. Aku udah berekspektasi tinggi buat acara spesial bareng keluarga aku. Sampai h-3 (acara hari sabtu) aku kebetulan ada acara kampus tentang skripsi, udah tuh stress aku kumat. Disisi lain tiba-tiba aku dapet telpon buat kerjain job baru dengan deadline beberapa jam. Panik banget waktu itu. 

Beruntungnya aku punya temen deket yang selalu temenin aku. Jadi di hari itu, aku bisa berbagi cerita dan setidaknya kehadiran dia sedikit memberikan aku napas juga keseruan. 

Belum lama dari permasalahan itu, aku dapet kabar kalo kakak aku sakit perut akut dan harus dilarikan ke RS. Aku yang dari dulu berusaha untuk "baik-baik aja" dan pasang topeng kuat langsung down seketika. Gambaranku buat dateng ke acara keluarga besar bahkan planingku buat Tes TOEFL gagal total. Aku sedih banget. Aku nangis dan marah disaat bersamaan. Ngga cukup dari itu, aku tahu kalo ternyata temen aku lagi ujian skripsi. Betapa hancurnya aku ketika semua kejadian terjadi secara berturut-turut. 

Waktu itu jelas yang pertama kali aku pikirin adalah "menyalahkan". Aku nyalahin Kakak aku, aku nyalahin orang tua aku, aku nyalahin momen sidang skripsi temen aku yang ngga tepat (aku ngga bisa menjadi temen yang bener-bener bahagia buat rayain keberhasilannya dia), dan yang paling besar adalah aku menyalahkan diriku sendiri. Aku menyalahkan jalan takdir Tuhan. Aku nangis hebat, aku ngga bisa tidur, aku minum kopi pahit (yang justru memperburuk keadaan karena jantungku jadi deg-degan), dan aku ngga bisa tidur. Selain semua emosi itu, aku juga khawatir dengan keadaan kakak aku, perasaan kedua orang tua aku, dan posisiku. Oh iya, aku belum bilang kalo semenjak KKN aku tinggal diluar kota. Aku bingung dan kalut. 

Disaat itu, aku ngga punya seseorang yang bisa aku bagi cerita. Keadaan itu buat aku semakin terpuruk. Sampai keesokan harinya, penyakit kakak aku belum diketahui. Karena khawatir, aku coba bilang buat pulang ke kota asal aku, karena aku tahu mereka pasti membutuhkan bantuanku. Tapi, ibu aku bilang, kalo mereka baik-baik aja. Waktu itu ibu aku juga bilang kalo mereka ngga bisa dateng ke acara spesial itu dan meminta aku buat gantiin kehadiran mereka. Kalo ditanya perasaanku, aku kecewa banget sih, sangat kecewa. Aku udah mempersiapkan banyak hal dan mengorbankan banyak hal juga. Tapi, mereka ngga bisa hadir. Bagiku, ngga ada artinya. Lagi-lagi aku nangis, nangisin keadaan aku yang ternyata aku juga ketakutan dengan semua hal yang waktu itu terjadi sekaligus.

Ketika hari acara tiba, aku dateng dengan temen baikku setelah semalam aku berhasil membujuk agar dia mau dateng bersama. Sesampainya di tempat acara, hatiku terluka, aku bener bener mau nangis, karena keluarga aku ngga bisa hadir. Aku ngerasa waktu itu ngga seharusnya aku menjalani hidup bahagia, makan-makanan enak, tersenyum, tertawa, disaat orangtua dan kakak aku berjuang menjalani hidup. Aku bener-bener ngga layak mendapatkan itu semua. Tapi lagi, aku harus bersikap "baik-baik aja" meskipun rasanya aku telah melakukan dosa besar. 

Disini aku ngga menyalahkan siapapun, aku ngga menyalahkan acara itu ataupun setiap kejadian yang pernah aku lalui. Meskipun pada awalnya berat, tapi aku sadar, ini jalan takdir Tuhan yang harus aku laluin sendiri. 

Yang paling menyakitkan dari semua kejadian adalah ketika aku berusaha mendaftar sebuah percobaaan tes TOEFL secara gratis. Waktu itu, aku seneng banget karena walaupun aku ngga memenuhin syarat daftar aku bisa lolos buat ikutin tes itu dan menurutku tes itu ngasih aku peluang besar buat nguji kemampuan belajar TOEFL aku. Namun sayangnya, disaat kesempatan emas datang, tepat di hari Minggu jadwal tes, ibu aku nelpon dan minta aku buat pulang secepatnya. Awalnya aku nolak buat pulang senin, tapi ibu aku bilang, bapak aku ngga bisa terusan bolos kerja dan tetep minta aku buat pulang. Aku emang sengaja buat ngga jelasin konflik yang aku alamin karena aku ngga mau menambah beban mereka dan aku sadar kalo mereka sangat butuh aku. Jadi, aku ngga bisa bersikap egois. Lagi-lagi aku nangis dan berusaha melukai pergelangan tangan aku. Aku harap rasa sakitnya bisa menggantikan lukaku. Tapi sayang, aku terlalu takut untuk melukai tanganku. Dasar bodoh.

Bener aja, andai, ibukku mau nunggu hari senin aku pasti bisa ikut tes uji coba itu karena tepat di jam keberangkatan kereta budhe aku kasih tau kalo mereka akan dateng jenguk kakak aku di hari senin. 

Setelah tiba di kota asal, bapak aku jemput aku. Aku sedih banget dengan keadaan yang terjadi waktu itu. Tapi, aku bener-bener gak bisa nunjukin emosiku saat itu. Aku mikir "setidaknya aku harus terlihat bahagia supaya keluarga aku semangat melewati ini semua."  Yang tanpa kusadari "keterlihatan itu" memberikan sebuah luka yang cukup dalam bagiku. 

Sepanjang aku temenin keluarga aku di RS. Aku bener-bener harus tetep waras, aku ngga boleh stress ataupun mikirin beban hidupku sendiri. Aku mengalihkan perhatianku lewat drama china yang aku tonton. Aku juga ngga bisa melanjutkan belajar TOEFL aku, karena aku ngga bisa belajar di kondisi seperti itu dan rencanaku udah gagal semua. Jadi, ngga ada yang bisa aku harapkan lagi. 

Dan yang paling ngga bisa aku mengerti, ada orang yang bilang, "skripsi kamu udah sampai mana?" Dalam situasiku yang seperti itu. Ada juga orang yang bilang, "semangat." Disitu pula aku diem-diem nangis. Aku ngga kuat hadepin itu semua. Situasi saat itu bener-bener berat buat aku tanggung sendiri tapi aku, aku ngga punya siapa-siapa. Aku cuman bisa ngandelin diri aku sendiri. Seolah, satu kata itu udah berhasil meruntuhkan topeng tebalku dan waktu itu aku memilih buat pergi dari RS buat tenangin diri di rumah. 

Hari terus berganti kedaan/situasi ku mulai membaik. Kakak aku udah diperbolehkan pulang. Tapi sayang, masih menyisakkan sedikit konflik dengan ibuku. Konflik itu tentang panduan minum obat buat Kakakku. Mungkin karena situasi ibu aku juga udah capek jadi ibu marah sama aku. Waktu itu aku cukup sakit hati tapi aku berusaha memahami posisi ibu aku. Meskipun begitu hari terus berjalan sampai kemudian berpindah ke awal tahun 2022.

****

Cerita ini akan aku lanjutkan di part 2. 

01 Februari 2022

Halo 2022

Selamat Hari Raya Imlek yaa bagi kamu yang merayakan. Semoga kamu mendapatkan banyak berkah tahun baru dan semoga kamu dapat menjalani hari kamu dengan penuh kebahagiaan.



Jujur aku bingung sih sebenernya mau nulis apa. Tapi aku pengen nulis sesuatu. 

Hmm, mari aku lihat ... kilas balikku tahun lalu.

Memang ada banyak hal yang udah terjadi di tahun lalu ternyata yaa. Meskipun ngga semua momen aku inget juga sih. Tapi sebagian yang membekas di ingatanku itu tentang hal-hal sedih sih. Dimana aku kehilangan kedua eyangku di tahun itu dan kedua kucing kesayanganku. Itu bener-bener buat aku cukup sedih. Juga beberapa kejadian lain yang cukup menyakitkan yang ngga bisa aku ceritain.

Ah iya, ada ternyata pengalaman baru dimana aku mengikuti banyak kegiatan sosial kampus. Yes i know, itu kegiatan wajib, kayak KKL, PPL, KKN. But why? Its a new experience for me, so im proud about it. Sebagian besar juga aku udah ceritain juga di blog. 

Di tahun itu, aku juga memiliki banyak ketakutan, tapi ketakutan ini agak sedikit berbeda dari ketakutanku di 2 tahun lalu. Mungkin aku belum bisa ceritakan itu sekarang, mungkin nanti. Jika aku udah berhasil. Semoga aku beruntung di tahun ini yaa. Doakan aku!

Oh iya, di tahun kemarin aku mencoba pekerjaan baru. Aku jadi penulis artikel guys, hihi. Jadi alhamdulillah aku bisa dapet banyak uang dari pekerjaan itu. Ngga banyak, tapi cukup. Aku belum cerita yaa kalo keluarga aku punya bisnis sampingan, yes itu previllege aku guys. Bisnis yang di kelola keluarga aku masih dalam tahap berkembang jadi omset yang dihasilkan juga ngga banyak, setidaknya cukup buat kebutuhan primer dan sekunder. Nah, sebelum aku coba kerja jadi penulis, aku bantu keluarga aku kerja, jadi pembuat nota barang. Aku keliling dari toko ke toko sambil bawa dan catet nota barang itu. Nantinya, kalo barang itu habis, baru aku bisa panen uangnya. Beberapa bulan lagi bulan Ramadhan, biasanya menjelang Idul Fitri bisnis keluarga aku ini semakin meningkat minatnya meskipun juga pesaing semakin banyak. Saat seperti itu keluargaku semakin sibuk bekerja keras. Nah dari apa yang aku ceritain ini,  menurut kamu kira-kira keluarga aku bisnis apa yaa?

Jujur, hidup itu memang semakin melelahkan buat dijalanin. Tapi nyatanya aku hidup pun juga karena ngga bisa mati. Jadi apapun pilihannya, hiduplah selagi kamu diberi kesampatan dari Tuhan. Oh iya, aku juga mau sedikit membagi ceritaku. Ini tentang uang, jadi dari kecil aku mungkin bisa dibilang suka uang. Hmm, ngga tahu juga sih sebenernya. Pokoknya dari kecil aku udah belajar hemat, aku anak yang rajin menabung guys. Bukan orang tuaku yang ajarin juga. Aku ngga tahu kenapa dulu aku bisa berinisiatif buat nabung sendiri. Dulu pun uang yang aku simpen tuh uang recehan koin. Bener-bener koin semua. aku inget banget, sebelum aku kenal yang namanya celengan aku simpen uangku pake amplop gedhe, bahkan sampe amplop itu rusak. Terus aku bilang ke Ibu aku buat minta dompet.

Singkat cerita, aku ketemu nih sama yang namanya celengan, kayaknya waktu itu bapak aku beliin celengan kendhi. Punyaku dikasih yang kecil. Alhasil cepet penuh sampai akhirnya waktu ibu aku bikin doorprize buat acara RT, aku tahu kalo ibu aku ada kasih hadiah celengan ayam warna biru, berhubung waktu itu aku bantu jadilah aku tahu ciri bungkusan celengan ayam. You know lah endingnya gimana. aku dapet celengannya. Semenjak itu aku semakin rajin menabung. Kadang aku nabung uang kertas, tapi kata bapak aku kalo kertas uangnya ngga banyak. Jadilah aku tetep nabungnya uang koin. Kayaknya mulai penuh waktu aku masuk SMP aku beli celengan baru, tapi celengan kecil.

Oh ya, aku juga ada cerita, jadi waktu lebaran kan kalo anak-anak dapet angpau. Banyak kan tuh uang baru. Nah, setiap uang baru itu, aku simpen guys. Sama sekali ngga boleh aku pake, alasannya karena aku sayang sama uangnya. Masih licin kan. Tapi kalo terpaksa ya aku pake, tapi aku buat kucel dulu.

Lanjut, karena celengan ku penuh dan uangku mulai kertas yang bisa aku sisain akhirnya aku timbun deh. Eh btw, aku nimbun uang bukan karena aku ngga pernah jajan yaa. Pokoknya ada aja uangnya. Kayak aku tahu diri gitu, targetin uang jajan yang dikasih aja. Maksimal sisain Rp.1000 gitu. Kadang suka galau kalo ngga ada sisa. Lagi, aku juga bukan tipe anak yang suka keluar buat beli jajan atau sekadar manggil mamang jualan depan rumah. Aku takut guys buat keluar sendiri. Aku milih kelaperan daripada harus beli makan diluar hehe.

Orangtua aku juga bukan tipe yang nyah-nyoh, kayak apa-apa dibeliin. Jadi kalo aku mau sesuatu yaa harus pake uang aku sendiri kalo ngga harus minta dengan usaha ekstra. Seringnya ngga dikasih juga. Terus misal uang aku cukup buat beli yang aku mau, aku seringnya eman-eman (sayang) gitu kalo harus keluarin uang, akhirnya ngga jadi aku beli. Emang kayaknya aku tipe yang suka nyiksa diri yaa haha.

Tapi usahaku itu semua ngga sia-sia kok guys. Jadi tanpa aku sadari uang aku banyak sendiri. Malah suka kaget sendiri karena "kok tiba-tiba uang aku segini". Pernah tuh waktu kecil, aku kebingungan, gara-gara uang aku banyak, terus pas lebaran aku bagiin uangku ke Eyang aku. Aku dapet uang licin hasil aku ngumpulin pas lebaran tahun-tahun lalu. Selain itu, ada beberapa kasus serupa yang ngga bisa aku ceritain.

Bahkan setelah aku kerja sambilan, aku bisa beli kuotaku sendiri dan nabung lagi. Sampai lumayan kekumpul aku mulai nekat buat investasi uang aku beberapa ratus ribu di platform investasi ber OJK. Berhubung aku ngga beranian buat invest gedhe aku pilih invest di pasar uang aja. Selain minim resiko juga, lumayan recehan bisa kekumpul sedikit-sedikit. Daripada aku harus ikut obligasi/saham, yang terlalu besar resikonya. Selain itu di tahun ini, aku juga belajar investasi di platform baru, yang lebih menguntungkan tentunya.

Update Agustus 2022 :
Ternyata platform baru itu aku kena tipu guys 500.000 hahaha 

Jadi aku lebih fokus invest di app ber ojk aja. Ngga mau lagi yang abal-abal. Sebagai pelajaran aja, dengerin kata hati alias diri kamu sendiri jangan terhasut.

***

Setidaknya, uangku ini ngga cuman diem di rekening tabungan guys, meskipun baru sebagian kecil yang aku investasikan tapi ngga apa-apa itu sebuah awalan yang bagus.  Kalo aku bilang " Aku membenci uang tapi dari situlah aku belajar untuk mencintainya. Kalo kamu kekurangan uang kamu akan direndahkan tapi kalo kamu banyak uang kamu akan ditinggikan. 

"Aku memang mencintaimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri tapi aku tidak bisa mencintaimu melebihi uang yang aku punya." Seperti kata pebisnis "Uang yang seharusnya bekerja untuk kita. Bukan kita yang bekerja untuk uang".  

Meskipun kamu menolak apa yang aku katakan, itu hak kamu. Tapi satu hal yang perlu kamu tahu, manusia pada dasarnya tamak, mereka ngga akan pernah merasa cukup kecuali mereka belajar untuk bersyukur. Ya kan?  

Baiklah, meskipun sebenernya bukan ini yang mau aku ceritain tapi ya sudahlah. Begitulah sedikit kisah di akhir dan awal tahun aku. Aku harap kamu bisa memiliki hari yang menyenangkan dan berjalan dengan baik. Sampai jumpa.

12 Desember 2021

A Day In My Life : Kai Kloor Concert

A Day In My Life : Kai Kloor Concert


Halo, apa kabar?

Ada cerita apa hari ini? Hmm .. ??



Seperti yang tertera di judul tepat di hari ini aku mendapatkan pengalaman yang super menarik di hidup aku. Ya, maklumlah, aku ini kan anak rumahan, anak baik-baik, rajin, dan suka menabung. Jadi begitu ada kesempatan buat nonton yaa cuss, begitu.

Bicara tentang konten hari ini sebenernya aku kepengen cerita lebih detail mengenai pengalaman aku nobar sih. Aku akan kasih review dan pendapat aku juga. Jadi buat kamu yang mungkin, kepengen coba atau ikutan event kayak gini bisa baca postingan ini sampai habis.

Sebelum masuk ke inti materi, aku mau sedikit cerita. Jadi nobar konser ini adalah pengalaman pertama aku. Sebelumnya aku udah sering banget liat event semacam ini cuman karena aku bingung harus memulai darimana, jadi yaa sudahlah, aku ngerasa kayak, nonton pake link haram juga udah seneng. 

Oh iya, kalian masih inget ngga cerita aku yang intinya aku kepengen banget bisa lebih kenal dan deket sama EXO. Cuman karena dulu ngga ngerti yaa buat kulik-kulik info EXO akhirnya belum sempat buat deket sama EXO. But finally, aku sekarang udah ketemu temen yang dia adalah EXO-L. Temenku ini cewek dan kita itu dipertemukan karena adanya KKN. Temenku ini baik banget, dia mau kenalin aku sama EXO bahkan dia juga yang ajakin aku buat ikutan event nobar. Meskipun bias kita ternyata berbeda. But its okay. Its fine, because we are one. 

Sedikit cerita lagi, di EXO ini aku suka banget sama Kai. Waktu itu aku pernah cerita yaa, kenapa aku bisa suka sama Kai, yang jelas waktu itu aku terpikat sama Kai waktu era love shot. Wah, parah sih itu yang baju merah emang selalu menggoda wkwkwkw 

Singkat cerita, setelah temenku ini meracuniku dengan EXO. Dia pun semakin meracuniku dengan event EXO yang ternyata adalah konser solonya Kai. Bayangkan guys! Sekalinya di racunin langsung dapet konser solonya bias. Mantapp ngga tuh. 

Oh iya, kita tahu event ini dari grup di salah satu aplikasi. Aku ngga akan sebutin. Disitu banyak banget informasi tentang EXO juga event-event yang sedang diadakan khusus di kota tempat aku tinggal di rantauan. Nah, karena aku suka sama Kai. Berkesempatanlah aku buat ikutan event itu. Yaa, siapa juga yang mau nolak kalo itu bias sendiri dan itu pertama kali lagi.

Ini flyer eventnya :


Event ini di adain di sebuah hotel di pusat kota. Jadi kita kayak nyewa ruangan rapat gitu dan di sulap jadi tempat nonton. Untuk harga event ini sendiri cuman Rp. 65.000. Bisa dibilang harganya standart  yaa atau murah? Atau justru mahal? Gimana nih menurut kalian?

Untuk pembayarannya via online, berhubung semua pendaftaran yang daftarin temen aku jadi aku ngga begitu tahu hal-hal apa aja yang perlu diperhatiin. Jadi, mari kita menunggu event selanjutnya aja. 

Oh iya, menjelang jam acara aku sama temenku ini mutusin buat berangkat bareng. Nah, kerennya tuh kita ngga cuman berdua aja tapi ada beberapa temen EXO-L yang satu wilayah sama kita juga jadi akhirnya kita berangkat rame-rame dan ternyata kebut-kebutan guys 🙃 motor matic-ku yang udah sekuat tenaga mengejar mereka sampe aku ngerasa mesin motorku udah kecekik sedangkan aku pun juga merasa motorku kayak ngga gerak-gerak☹️ akhirnya cuman bisa kembang kempis. Maklumlah mesin mulai tua CC nya udah beda jadi .. ah sudahlah. Kasian motorku.

Sampai di hotel kita menuju lantai 3 disana udah lumayan banyak temen-temen EXO-L. Beberapa diantara mereka ada yang bawa lightstick EXO yang super cantik banget. Kebetulan temenku ini dia bawa photo card yang udah di masukkin di tempat foto (nama kerennya apa sih?) Kayak gini :


Cakep bangett kann. Aku sampe melting ih. Jiwa iriku meronta liat mereka😭

Oh iya, setelah aku pikir ulang, kayaknya aku ngga bisa deh kalo harus fotoin detail tempat acaranya. Kenapa? Karena acara ini tuh sebenernya acara pribadi. Jadi aku urungin aja yaa, buat kasih tunjuk bentuk acaranya kayak gimana, khususnya tempat acaranya. Sebagai gantinya aku kasih tunjuk ini aja.


Tapi sebagai gambarannya aja, kita tuh di sediain layar LCD + proyektornya. Jadi konten aslinya itu di satu akun dan di satu laptop, baru kemudian disambungin ke layar LCD nya. Jadi nontonnya bener-bener mantepp lah.

Ngga cuman dateng aja dan nonton, ternyata kita dapet banyak banget freebies kayak sticker, postcard, greeting card, photocard unofficial dsb. Seperti ini :

Bukan cuman itu aja, kita juga disuguhin camilan, 2 stick kue kering rasa greentea dan meses. Habis itu kita juga dapet jajanan lagi kayak, bolu kukus, risol, keripik, teh/kopi. Tapi ngga aku foto karena lupa hehe.

Selain itu semua, kita juga bisa nambah relasi. Ada banyak temen-temen baru yang kita kenal. Bisa jejeritan bareng, bisa ngerasain feel yang sama sih lebih tepatnya. 

Lebih menariknya, acara ini tuh disediain doorprize. Which is, hadiahnya adalah photocard, poster official. Berhubung aku anak kalem jadi aku ngga dapet itu. Tapi tenang aja, meskipun aku kalem, aku juga bar-bar dalam hal, rebutan. Yup, aku rebutan sisa photocard, postcard, dan sticker. Yaa namanya juga bias, mau fotonya kembar dan banyak juga, seneng kok. Alhasil freebies ku jadi lumayan banyak, yang kembar.

Jujur buat aku yang pertama kali dateng ke event kayak gini udah seneng banget sih. Meskipun sebenernya ada banyak masalah yang terjadi dibalik kisah ini tapi ngga apa-apa. Everything gone be okay. Life goes on guys.

Sekarang lanjut ke performance Kai, menurutku konsepnya sangat menggambarkan sosok Kai banget. Udah gitu, bukan Kai kalo tidak membuat jejeritan anak orang😌 VCR nya juga keren dan mengandung makna. Yang mengejutkan lagi daripada itu, di menit awal menjelang konser dimulai, Kai ini sempetin diri buat live Instagram guys. Sontak aja pada jejeritan belum lagi ngga lama live IG ada telpon dari vidio vlive konsernya dan langsung nyambung ke acara konsernya. Selain itu juga, di sela konser Kai juga live instagram. Jadi kayak semacam kasih spoiler dikit-dikit ke EXO-L. Menurutku konsep itu yang buat performing Kai semakin bagus.

Setelah itu, konser kemudian di tutup dengan foto bersama para EXO-L yang hadir. Sebenernya aku mau kasih tunjuk fotonya tapi aku ngga bisa karena kayaknya ngelanggar kode etik dan privasi mereka. Jadi ini juga ngga usah.

Okey, berhubung udah malem banget. Aku akhirin aja ceritaku hari ini. See you on my next post, bye-bye.

Note :

Terimakasih banyak untuk temen aku (yang ngga bisa aku sebutin namanya) karena dia udah meracunin aku terutama untuk kegiatan event ini. Ini bener-bener akan jadi pengalaman aku yang menarik di sepanjang tahun 2021. Aku harap kita bisa dateng ke acara ini bareng lagi. Semoga kamu memiliki hari yang menyenangkan dan indah yaa babe💛







03 Desember 2021

Kenalan Kenangan Nostalgia (KKN)

"Halo, disini aku akan membagi sedikit kisah. Bahasanya sengaja aku bikin agak puitis. Meskipun agak gimana gitu yaa, tapi yaa namanya juga kisah ala-ala". Happy reading💜


Saat ini aku sedang dalam perjalanan pulang ke kota asalku. Mengendarai kendaraan umum tidak selalu nyaman untuk orang sepertiku.

Entah kenapa suasana kereta yang aku naiki jauh lebih ramai dan berisik. Berbeda jauh ketika kepulanganku sebelum-sebelumnya. 

Bahkan hal paling menyebalkan ketika dibelakang tempat dudukku ada sepasang kekasih yang mengobrol disepanjang jalan, ditambah suara anak kecil dan suara ibunya yang memperingatkan anak itu. Membuat kepalaku dan tubuhku semakin lelah. 

Terlepas dari itu semua, sekarang aku memiliki kebiasaan baru, menunggu kereta yang kutumpangi melewati jalur yang biasa ku lewati dulu semasa KKN. Aku menengok ke arah jendela dan mengenang beberapa moment menyenangkan dalam hidupku. Kesibukan yang melelahkan, canda dan tawa, kemacetan jalanan dan sebagainya. Jujur, aku benar-benar merindukan momen itu. 

Aku ingin sekali memutar waktu untuk kembali ke momen itu, aku benar-benar rindu dengan kesibukan pagi hingga malam hari ku. Bertemu teman-teman yang menyenangkan, melalui hari kami bersama-sama. 

Tapi aku sadar, waktu tidak akan kembali, waktu yang kulalui tak pernah lagi sama. Semua itu hanya bagian dari masa lalu. Salah satu bagian kenangan dalam hidupku. Mungkin kehadiranku tak terlalu terasa tapi apa yang aku rasakan adalah nyata.

Meskipun tentu saja, tidak semua momen yang aku alami menyenangkan. Tidak dipungkiri bahwa kami juga memiliki berbagai masalah tapi seperti pepatah orang, masalah adalah cara Tuhan untuk membuat kita lebih dewasa dan memahami hidup jauh lebih baik. 

Sekali lagi, aku tidak bisa mengharapkan momen yang aku rasakan dulu terulang kembali. Seberapa banyak aku mau, seberapa besar aku berupaya. Semua itu tak akan pernah sama. 

Aku tahu, mungkin saat ini aku seperti terjebak pada masa lalu. Tetapi buat orang sepertiku, rasa-rasanya seperti ajaib. Dikeliling oleh banyak hal yang tidak pernah aku kira sebelumnya. 

Satu saja harapanku, sebelum semua ini benar-benar berakhir aku ingin ada musim semi setelah musim sebelumnya. Aku harap, aku bisa merasakannya secara nyata.



02 Desember 2021

A day in my life : Healing time

Halo hai halo

Gimana kabarnya? Semoga dalam keadaan sehat terus yaa.

Hari ini aku mau membagikan kisah-kisah yang terjadi di hari ini. Walaupun sayangnya ngga semua kegiatan aku foto guys. Jadi pemaklumannya yaa. Toh ngga ada yang penasarankan?

Ehem, aku mulai dari pagiku cerahku matahari bersinar. Bentar aku inget, inget dulu aku bangun jam berapa tadi?

Kayaknya jam 06.00 pagi deh. Sometimes, aku ngga bisa tidur jadi bangunku cukup siang versi aku yaa kadang jam 06.30 sih.

Habis bangun pagi, aku cek hp dan ternyata tidak ada notifikasi apapun. Jujur aku sedih karena ngga ada yang membutuhkan aku. Tapi ya udahlah yaa. Ngga apa-apa.

Habis bangun aku mikir dulu, hari ini mau ngapain aja. Hmm, yang jelas siang nanti aku udah bikin janji sama partner aku buat jalan bareng. Maka, aku memutuskan memulai pagiku dengan bekerja. 

Yes, aku kerja guys, ngga setiap hari sih cuman kalo ada job aja. FYI, aku freelancer&ghoswriter, maybe wkwkw. Jadi job aku di akhir dan awal bulan ini banyak banget dan aku sepertinya tidak sanggup untuk mengerjakan job sendiri. Jadi aku memutuskan buat serahin beberapa job aku ke temen aku. Bagi dua gitu kerjaannya. 

Oh iya balik ke cerita awal aku. Aku lupa sih tepatnya jam berapa aku buka laptop. Jadi lupakan saja. 


Oh jam 07.15 guys ternyata, di gambar ada. Pagiku udah di sambut aja sama kecintaan aku "park Jimin" . Kadang laptop aku ini pinter guys, biar semangat kerja dikasih asupan pagi dengan foto bias-bias aku. Apa aku tidak semakin cinta?

Walaupun begitu, stay fokus dan lanjutkan pekerjaan.


Meskipun perutku keroncongan setiap pagi tapi ngga apa-apa. Asal bisa bekerja aku pun bahagia. Eh, ngga juga sih. Kebetulan aja beberapa hari ini aku males, ngga laper dan ngga napsu makan kayak aku ngerasa makanan di bumi ini udah pernah aku coba jadi aku bosen. Yes, aku sombong. Maklum calon orang kaya hahaha.

Biasanya aku kerjain tugas sambil dengerin musik, always Bangtan/lagu-lagu yang lagi aku suka baru-baru ini.  Buat membangun mood dan ngga bosen aja. Meskipun kalo kelamaan juga bosen sih. 

Ih ngga ngerti, emang dasarnya manusia begitu yaa. Ngga ngerti, kayak serba salah gitu. 

Sebenernya yaa, kalo kerjaan gini tuh gampang cari materinya tapi yang susah tuh parafrasenya yang suka bikin pusing dan jenuh. Itulah yang buat kerjaan aku selesai sekitar jam 10.00 pagi kalo ngga salah. Habis itu aku lanjut nonton drama Mandarin judulnya "I Cannot Hug You". 

Aku ngga spill gambarnya karena lupa hehe. Tapi aku spill ceritanya aja sedikit. Jadi drama ini tuh adaptasi dari webtoon korea judulnya "(un)touchable. Kisahnya tuh ada vampir yang udah berdaptasi dengan perkembangan zaman jadi vampir ini ngga ngegigit orang buat makan tapi menyentuh orang buat ngehisap energi manusia. Efeknya manusia yang kelamaan disentuh bisa pingsan. Singkatnya, ada vampir cewek yang suka sama energi manusia cowo. Sayangnya si cowo ini ngga bisa disentuh gara-gara punya phobia sama kuman. You know lah apa yang terjadi selanjutnya. 

Nah, yang aku tonton nih udah menjelang episode terakhir gitu jadi si cowo-nya mulai bisa nyentuh si cewenya. Romantis gitu lah. Duh kesem-sem aku nontonnya. Saking serunya aku nonton sampe jam 12.00 siang. Habis itu aku mandi karena jam 13.00 aku ada janji. 

Ngga lama setelah mandi aku ngecek hp dan bener aja. Partner aku spam chat dan telpon. Kejadian kayak gini udah 2 atau 3 kali pernah terjadi. Dia kasih tau sebuah kepanikan mengenai tugas KKN tim aku dan dia. 

Berakhirlah kita telpon setengah jam buat urusin masalah proker. Sejujurnya, aku udah pasrah sih kayak ini tugas mau dibawa kemana juga terserah. Kayak ya udah mau gimana lagi. Btw, tugas aku ini udah mengalami banyak revisian sampe bikin aku tertekan dan jenuh. Bahkan aku ngerasa kayak "ini tugas semakin di revisi malah makin ngga bener aja." Jadi ya udah lah.

Lanjut, habis telpon aku cepet-cepet buat dandan. Simple aja sih, karena selama di sini juga aku ngga ada acara apa-apa jadi makeup pun juga yang penting kulit tuh keliatan bersih dan rapi aja gitu. Meskipun kulitku ngga sebagus kelihatannya. 

Jam 13.00 akupun otw ke kosnyaa temen aku. Cukup rame kosannya ada beberapa orang lagi nugas. Yah yang jelas aku udah ngga semuda itu karena aku udah mahasiswa tingkat akhir jadi apa yang bisa aku harapin, selain lulus. 

Ngga lama, partner aku dateng. Ah, aku jadi pingin cerita gimana awal aku bisa kenal sama partner aku ini. Ceritanya, dulu aku ngga kenal dia. Ya jelaslah, kan dulu. Sabar. Dari dulu padahal dia selalu duduk di baris depan aku. Tapi anehnya kita jarang ngobrol dan sebagainya. Sampai akhirnya, aku ngga tahu awalnya gimana haha. Topik yang buat kita deket adalah tentang makeup, pokoknya tentang kecantikan. Kalo ngga salah sekitar semester 2 atau 3 aku mulai intens ngobrol sama dia. Obrolan tentang makeup dan skincare buat kita semakin deket dan semenjak itu kita sering jalan bareng ke toko kosmetik, setiap akhir bulan atau sebulan sekali lah. Habis itu melipir ke mall dan makan. Selain itu, aku juga sering makan siang bareng bahkan numpang istirahat di kosannya dia saat jam kosong atau jeda waktu kuliah. Padahal aku punya kos sendiri. Tapi dasarnya aku, suka ngga tau diri milih nebeng. Maafkeun aku temanku. Begitulah kurang lebihnya awal perkenalan kita sampai akhirnya kita jadi partner. Sebenernya ada banyak hal lagi tapi ini kan postingan mau aku kasih konten "a day in my life".

Lanjut, habis jemput, kita makan siang. Sebenernya, selain karena kebutuhan, makan tuh dapet mengurangi tingkat napsu belanja hehe. Makannya aku pilih makan dulu. Ngga sekadar makan, kita juga ngobrol tentang problem dan beberapa masalah tentang KKN yang lagi kita alamin ini. Ada banyak cerita ternyata yang ngga aku tahu dan aku sedikit menyesalkan karena aku kurang bisa diandalkan sama temen-temen aku. Padahal aku seneng kalo bisa menjadi orang yang diandalkan. Tapi ya sudahlah, aku sadar diri karena sejak awal aku memang menampilkan kesan tidak bersahabat. Padahal aku memang ngga bermaksud buat gitu. Emang personality ku agak bermasalah dan sulit buatku untuk berubah. Maaf yaa temen-temen😭 aku akan berusaha lebih baik lagi. 

Selesai makan, kita lanjut ke tujuan utama yaitu belanja makeup. Ngga sebanyak bayangan kamu kok. Aku cuman beli 1 cushion dan 1 primer. Itupun pesanan kakak aku. Jadi aku ngga beli sebenernya. Asal kamu tahu aja, aku udah ngga punya uang, karena uang hasil kerjaku belum cair, belum juga dengan pengeluaran tugas KKN aku. Membuat aku semakin misqueen.

Berhubung tujuan utama udah selesai. Kita pun memutuskan buat ke salah satu Mall di pusat kota. Bukan buat belanja, tapi cuman liat-liat dan jalan-jalan aja. Toh, aku bosen udah beberapa hari dikosan, ngga ada hiburan ataupun hal yang menyenangkan jadi karena ada kesempatan aku pergi aja. 

Di mall ini, aku temuin store yang 'pernah aku suka' sebelum 'makeup store' yaitu 'bookstore'


Sebelum aku kenal makeup aku cinta banget sama yang namanya buku. Novel terutama. Liat buku tuh kayak seneng banget, kagum terus kayak 'wah' banget. Feel nya sama kayak aku liat makeup sekarang. Dulu juga aku sering koleksi novel, setiap ada bazaar buku aku selalu dateng dan beli. Aku bener-bener sisihin uang saku aku buat beli buku. Ada satu penulis yang aku suka banget, namanya, Tere Liye. Bahkan kalo ngga salah novel pertama yang aku beli adalah bukunya yang berjudul "daun yang jatuh tak pernah membenci angin" sebagus itu. Aku pernah baca novel itu sekali duduk. Saking cintanya, aku beli buku novelnya melalui website aslinya supaya bisa dapet tanda tangan penulisnya. Wah, gila sih, dari SMP sampe SMA aku secinta itu sama buku. Yah, sayangnya rasa cintaku mulai hilang gara-gara aku ngga mampu beli buku lagi, padahal aku masih harus selesain series bumi, bulan, matahari dan bintang, beberapa lainnya lagi aku udah ngga beli. Bahkan yang bintang belum aku buka segelnya dari SMA mungkin. Kalo sekarang mau koleksi lagi udah males, karena udah beda passion. Tapi mungkin suatu saat aku bisa koleksi lagi. Aku harap bisa baca mereka lagi. 

Jam menunjukan pukul 15.30 aku ngerasa jalan-jalan di mall itu masih terlalu singkat. Akhirnya aku ajakin partner aku ke salah satu mall lagi, orang bilang mall itu tempat orang kaya. Banyak barang mahal berkeliaran disitu. Hmm, tapi aku cuman jalan-jalan aja. Ngga beli. Jalan terus sampe 3 lantai. Biasanya sih, aku dan beberapa temenku jalan ke mall itu buat pergi nonton film aja selain itu, ngga pernah. Makannya aku pengen aja gitu liat-liat barang disana. Sesekali pegang juga barang-barang disana. Kali aja kalo udah jadi orang kaya bisa beli. Yakan? Percaya diri aja dulu, masalah kaya atau ngga urusan belakangan wkwkw

Berhubung kaki udah mulai lemes, sekitar jam 17.00 sore kita balik. Meskipun melipir juga buat beli kopi. Yes, andai aku punya banyak uang, aku pengen banget bisa minum kopi setiap hari. Suka aja. Oh iya aku beli roti juga buat makan malem.

Singkat cerita, selesai anterin partner aku. Aku baru sadar kalo bensin motorku udah di jarum merah. Terpaksa deh aku balik ke jalan awal buat beli bensin dulu huhu .. soalnya 3 hari nanti motor aku tinggal karena aku pulang ke rumah aku.


Maap, motornya agak busem. Motorku ini dari kakak aku kelas X SMA. Jadi bisa dibilang hibahan gitu. Habis gitu motornya kena matahari terus jadi gitu deh. Yah, meskipun rada males antri bensin tapi yaa karena butuh gimana lagi. 

Tibalah aku di kosan, setelah antrian panjang beli bensin, aku sampe sekitar maghrib dan bobo nyantai deh sambil nulis blog kayak sekarang ini. Habis itu sleepcall sama kakak aku dan minum kopi juga makan roti. Kalo ngga bisa tidur, aku mau kerja lagi aja. 


Sekian cerita unfaedah aku hari ini. See you on my next post bye.. bye...