Pada zaman sekarang pergaulan pada anak - anak semakin beragam dan bebas. Beragam dalam arti yang memiliki banyak Teman dari berbagai kalangan. Dari teman - teman ini ada beberapa dari mereka memiliki dan menjalani hubungan yang spesial. Tidak jarang mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki hubungan yang spesial kepada teman - teman dan keluarga.
Pacaran merupakan sebuah proses perkenalan antara dua individu. Ini merupakan proses pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Dalam pacaran, ada aktivitas yang disebut dengan kecan atau berkencan. Aktivitas ini berupa kegiatan yang telah direncana, maupun tak terencana oleh individu.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang terjadi selama hubungan tersebut berjalan. Banyak dari pasangan yang mengatakan bahwa hubungan yang di jalani memiliki dampak terhadap satu sama lain. Dampak - dampak tersebut seperti memiliki teman curhat, teman jalan, teman makan, sampai - sampai berdampak pada nilai akademik atau prestasi yang diperoleh. Seperti yang diutarakan oleh salah satu pelajar bernama Sasa, "Saya dan dia selalu belajar bareng dan mengerjakan tugas bareng kalau dia bisa pasti diajari akunya". Jadi pacaran juga memiliki dampak yang positif. Namun tidak jarang ada beberapa pasangan yang mengalami perbedaan yang membuat mereka memiliki konflik dalam hubungan. Walaupun sebenarnya konflik dalam hubungan itu wajar. Namun dalam beberapa pasangan ada yang mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari pasangan. Perlakuan - perlakuan seperti larangan - larangan dari pasangan, kemudian perilaku kasar, kata - kata yang tidak pantas, semua itu dapat berdampak buruk bagi hubungan.
Beberapa akhir - akhir ini terdapat kasus kekerasan dalam pacaran. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat, dan lainnya antar pasangan. Untuk mencegah itu mahasiswa KKN UIN Walisongo berkesempatan untuk berdiskusi dan melakukan penyuluhan kepada pelajar. Hal - hal yang disampaikan meliputi , kekerasan dalam pacaran (KDP) merupakan suatu bentuk perilaku pidana, kemudian korban yang mengalami kekerasan dalam pacaran akan mendapatkan perlindungan hukum dan mendapat bantuan konseling dan medis dari pihak terkait yang telah bekerjasama dengan Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan. Kemudian menghimpun kepada para pelajar untuk tetap waspada dan menjaga diri sendiri.
"Tidak karena kita memiliki hubungan dan menjalankannya maka pasangan kita berhak semena-mena terhadap kita, harus tetap waspada menjaga jarak sewajarnya. Sebab kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, karena kalau sudah kejadian pasti akan berbeda ceritanya (Caca, 12 Nov 2021)".
Penulis : Tasya Safitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar