Berita HITZ

22 Desember 2018

Psikoanalisis Sigmund Freud



PSIKOANALISIS SIGMUND FREUD



1.      Biografi Sigmund Freud
Lahir di Monovia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal pada tanggal 23 September  1939. Merupakan anak sulung dari keluarga Viena tediri dari tiga laki-laki dan lima perempuan. Selama hidupnya Sigmund Freud ditempa sangat otoriter oleh Ayahnya dan dengan uang yang terbatas. Namun orang tuanya tetap memberi motivasi kapasitas intelektual kepada anak-anaknya yang tampak jelas.
Sigmund Freud terkenal dengan teori psikoanalisis, menurut Freud tingkah laku manusia digerakkan oleh dorongan-dorongan impulsif bawah sadar yang ditransformasikan sedemiakian rupa menjadi berbagai wujud tingkah laku. Freud mengembangkan psikoanalisis sebagai kerangka teoritis dan metode untuk memahami jiwa-jiwa manusia. Beliau juga mengansumsikan  bahwa psikis manusia ketidaksadaran lebih mempegaruhi tingkah laku jika dibandingkan kesadaran , atau biasa dikenal dengan Teori Gunung Es.

2.      Manusia dalam Pandangan Sigmund Freud
Menurut Freud, perilaku manusia itu ditentukan oleh kekuatan irrasioanal yang tidak disadari dari dorongan biologis dan dorongan naluri psikoseksual pada masa enam tahun pertama manusia hidup. Dalam pandangan Freud semua perilaku baik yang nampak (gerakan otot) maupun yang tersembunyi (pikiran) disebabkan oleh peristiwa mental yang sebelumnya.
Teori Sigmund Freud yang dikenal teori gunung es terdapat struktur mental yaitu :
1.      Id adalah berisi energi psikis yang hanya memikirkan kesenangan saja.
2.      Superego adalah berisi kaidah moral dan nilai-nilai yang diserap individu dari lingkungannya.
3.      Ego adalah pengawas realitas

3.      Konsep Sigmund Freud tentang Psikis Individu
1.      Conscious dan Unconscios
 Sigmund Freud membagi kepribadian menjadi 3  tingkatan kesadaran yaitu :
·         Alam Sadar (conscious)
·         Alam  Prasadar (preconscious)
·         Alam Bawah Sadar (unconscious) 
Menurutnya yang lebih mendominasi perilaku adalah unconscious karena pada dasarnya keinginan manusia bersifat merangsang. Unconscious bersifat logical.

2.      The Motivated Conscious
 Teori ini menyatakan bahwa perilaku manusia lebih kepada conscious (sadar). Jika keinginan individu tidak terpenuhi maka akan timbul rasa ketidaknyamanan dan sedih. Dalam teori ini EGO berperan sebagai eksekutif yang memerintah, mengatur dan mengendalikan kepribadian. Dapat dianalogikan seperti Polisis Lalu Lintas yang selalu mengontrol ID, SUPEREGO dan Dunia Luar.
4.      Mazhab Psikoanalisis Sigmund Freud
Psikoanalisis bermula dari keraguan Freud terhadap kedokteran. Pada saat itu kedokteran dianggap termasuk obat segala penyakit. Termasuk penyakit “HISTERIA”. Sejak saat itu Freud bersama temannya yaitu doktor Josel Breurer menyelidiki penyebab histeria yang berhubungan psikis. Pasien yang menjadi objek adalah Anna O. Dalam menyelidiki kasus ini keterangan yang disampaikan Anna 0 memiliki ketidakberuntutan, seperti ada yang terbelah dari kepribadian si pasien.
Penyelidikan inilah dapat disimpulkan oleh Sigmund Freud bahwa struktur psikis manusia  Id, ego, superego dan ketidaksadaran, prasadar, kesadaran.

5.      Kelebihan dan Kekurangan Teori Sigmund Freud
Ø  Kelebihan
1.      Menyadarkan dorongan tertentu dan kekuatannya.
2.      Betapa besar pengaruh keluarga dalam pembentukan jati diri individu.
3.      Id dan Ego akan ada dalam diri manusia.
4.      Kenangan dan trauma menjadi ketidakstabilan  jiwa seseorang.
5.      Mekanisme pertahanan diri.

Ø  Kelemahan
   Teori yang tidak bisa diterima yakni oedipus kompleks, kecemasan dikebiri, dan penis envy.
   Misalnya dalam sebuah keluarga seorang anak ingin berhubungan dekat dengan Ibunya, sedangkan yang berjenis kelamin sama yaitu Anak Laki-Laki dengan Ayahnya akan berkompetisi untuk mendapatkan kasih sayang Ibunya. Hal ini sanyat ditentang karena tidak semua manusia hidup didorong nafsu seks.
    Kenyataannya tidak segala aktivitas manusia yang kita lakukan tidak selalu berhubungan dengan seks.

Teori William James


TEORI WiLLIAM JAMES


A.    Biografi William James

William James lahir pada tanggal 11 Januari 1984 di New York City. Ayahnya, seorang kaya raya yang mandiri, adalah seorang penulis masalah-masalah teologis. Masa pendidikan awal James terkadang terganggu, ia mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang luas dan bervariasi, ia dapat belajar bahasa Perancis dan Jerman. Pada tahun 19864, ia sangat tertarik pada seni, tetapi sains menang dan ia masuk Harvard Medical School dengan mendapatkan gelar M.D pada tahun 1869. Pada tahun 1872 ia menjadi seorang guru psikologi di Harvard. Dorongan dan pluralisme dari komunitas akademik ini terbukti menjadi latar belakang bagi James. Di samping menaruh perhatian pada struktur tubuh, ia terpukau dengan persoalan struktur pikiran dan emosi manusia dan berbagai variasi pengalaman manusia. Ia juga disulitkan dengan masalah yang berkenaan dengan perdebatan antara kebebasan dan determinisme, kemungkinan kebenaran pasti, dan realitas Tuhan.

B.     Madzhab madzhab william james
1.      Pragtisme
            James memekankan nilai paragtisme untuk psikologi, kaidah utama yang menyatakan bahwa validitas dari sebuah ide atau konsepsi harus diuji melalui konsekuensi-konsekuensi praktisnya.  Ekspresi populer dari sudut pandang pragmatis adalah “segala sesuatu adalah benar jika bisa berfungsi”.  Pragtisme dikembangkan pada 1890 oleh Charles Sanders Peirce, seorang matematikawan dan filosof sekaligus sahabat seumur hidup james. 
2.      Teori Emosi
Diterbitkan dalam sebuah artikel tahun 1884 dan kemudian dimuat dalam The Principles, yang bertentangan dengan pemikiran mengenai hakikat emosi kondisi emosional yang ada saat itu.  Kalangan psikologi berasumsi bahwa pengalaman mental subyektif dari sebuah emosi akan mengawali ekspresi atau aksi jasmani.
3.      Tiga bagian Diri
James berpendapat, bahwa perasaan seseorang tentang dirinya terdiri dari tiga aspek :
·         Diri materi : terdiri dari segala sesuatu yang kita sebut sebagai hanya dimiliki oleh diri kita, seperti tubuh kita, keluarga, rumah atau gaya berpakaian.
·         Diri social : merujuk pada pengakuan yang kita terima dari orang lain
·         Diri spiritual : merujuk pada diri batin atau sunyektif kita.
4.      Teori Kebiasaan
Tindakan repetitif atau kebiasaan melibatkan sistem syaraf dan dapat meningkatkan kelenturan materi syaraf.  Sebagai akibatnya, kebiasaan menjadi lebih mudah dilakukan pada pengulangan berikutnya dan hanya membutuhkan lebih sedikit perhatian sadar.

Sejarah Psikologi Menjadi Ilmu yang Mandiri


PSIKOLOGI AWAL WUNDT


A.    Ide Munculnya Psikologi Sebagai Ilmu yang Mandiri

Pada akhir abad ke 19 tahun 1879 Wilhem Wundt (Jerman, 1832-1920) mendirikan laboratorium Psikologi pertama di Leipzig yang menandai titik awal Psikologi sebagai suatu ilmu yang berdiri sendiri sebagai tokoh psikologi ekperimental Wundt memperkenalkan metode intropeksi yang digunakan dalam eksperimen-eksperimennya. Ia dikenal sebagai tokoh penganut struktualisme karena ia mengemukakan suatu teori yang menguraikan struktur dari jiwa. Wundt percaya bahwa jiwa terdiri dari elemen-elemen (Elementrisme dan ada mekanisme tertentu dalam jiwa yang menghubungkan elemen-elemen kejiwaan satu sama lain sehingga membentuk suatu struktur kejiwaan yang utuh yang disebut asosiasi. Oleh karena itu Wundt juga dianggap sebagai tokoh asosianisme.
Edward Bradford Titchener (1867-1927 mencoba menyebarluaskan ajaran-ajaran Wundt ke Amerika. Tetapi orang Amerika yang terkenal praktis dan pragmatis kurang suka pada teori Wundt yang dianggap terlalu abstrak dan kurang dapat diterapkan secara langsung dalam kenyataan. Mereka kemudian membentuk aliran sendiri yang disebut fungsionalisme dengan tokoh-tokoh nya antara lain:
a)         Wilhiem James 1842-1910
b)         James M keen cattel 1866-1944
Aliran ini mengutamakan fungsi jiwa dari pada mempelajari strukturnya. Ditemukannya teknik evaluasi psikologi (sekarang psikotes) oleh Cattel merupakan bukti betapa pragmatisnya orang-orang Amerika.
Meskipun sudah menekankan pragmatisme namun aliran fungsionalisme masih dianggap terlalu abstrak bagi segolongan sarjana Amerika. Mereka menghendaki agar psikologi hanya mempelajari hal yang benar-benar objektif saja. Mereka hanya mau mengakui tingkah laku ynag nyata (dapat dilihat dan diukur) sebagai objek psikologi (behaviorisme). Pelopornya adalah John Broades Watson (1878-1958 yang kemudian dikembangkan oleh Edwerd Chase Tolman (1886-1959) dan B. F. Skinner (1904).
Selain di Amerika di Jerman sendiri ajaran Wundt mulai mendapat keritik dan koreksi. Salah satunya dari Oswald Kulpe (1862-1915), salah seorang muridnya yang kurang puas dengan ajaran Wudnt dan kemudian mendirikan alirannya sendiri di Wurzburg. Aliran Wurzburg menolak anggapan Wundt bahwa berpikir itu selalu berupa image (bayangan dalam alam pikiran. Kulpe berpendapat pada tingkat berpikir yang lebih tinggi apa yang dipikirkan itu tidak lagi berupa image tapi ada pikiran yang tak terbayangkan (Imageless Thought).
Di Eropa muncul juga reaksi terhadap Wundt dari aliran Gestalt. Aliran gestalk menolak ajaran elementisme Wundt dan berpendapat bahwa gejala kejiwaan (khususnya persepsi, yang banyak diteliti aliran ini) harus dilihat sebagai suatu keseluruhan yang utuh (suatu Gestalt) yang tidak terpecah dalam bagian-bagian.  Diantara tokohnya adalah Max Wertheimer (1880-1943), Kurt Koffka (1886-1941), Wolfgang Kohler (1887-1967). Di Lepzig pada tahun 1924 Krueger memperkenallkan istilah ganzheit masih dianggap sama dengan istilah Gestalt dan aliran ini sering tidak dianggap sebagai aliran tersendiri namun menurut tokohnya krueger, Ganzaik tidak sama dengan Gestalt dan merupakan perkembangan dari psikologi Gestalt. Ia berpendapat bahwa psikologi Gestalt terlalu menitikberatkan kepada masalah persepsi objek padahal yang terpenting adalah pengahyatan secara menyeluruh ruang dan waktu bukan persepsi saja atau totalitas objek-objek saja.
Perkembanagn lebih lanjut dari psikologi Gestalt adalah munculnya “teori medan (field theory)” dari kurt lewin (1890-1947). Mulanya lewin tertarik pada faham gestalt, tetapi kemudian ia mengritiknya karena dianggap tidak adekua. Namun demikian, berkat Lewin, sebagai pengembangan lebih lanjut di Amerika Serikat lahir aliran “psikologi kognitif” yang merupakan perpaduan antara aliran behaviorisme yang tahun 1940-an sudah ada di Amerika dengan aliran gestalt yang dibawa lewin. Aliran psokologi kognitif sangat menitikberatkan proses-proses sentral (seperti sikap, ide, dan harapan) dalam mewujudkan tingkah laku. Secara khusus, hal-hal yang terjadi dalam alam kesadaran (kognisi) dipelajari oleh aliran ini sehingga besar pengaruhnya terutama dalam mempelajari hubungan antar manusia (psikologi sosial). Diantara tokohnya adalah F.Heider dan L.Fertinger.
Akhirnya, lahirnya aliran psikoanalisa yang besar pengaruhnya dalam perkembangan psikologi hingga sekarang, perlu mendapat perhatian khuhus. Meskipun peranan beberapa dokter ahli jiwa (psikiater), seperti jean martin charcot (1825-1893) dan piere janet (1859-1947) tidak kurang pentingnya dalam menumbuhkan aliran ini, namun sigmund freud lah (1856-1939) yang dianggap sebagai tokoh utama yang melahirkan psikoanalisa. Karena psikoanalisa tidak hanya berusaha menjelaskan segala sesuatu yang tampak dari luar saja, tetapi secara khusus berusaha menerangkan apa yang terjadi di dalam atau dibawah kesadaran manusia, maka psikoanalisa dikenal juga sebagai “psikologi dalam (Depth pshology)”.

A.    Laboratorium Wundt
Pada tahun 1875, ia pindah ke Leipzig, Jerman. Di universitas Leipzig ia mendirikan phsycological institute dimana ia juga memperoleh posisi sebagai profesor. Pada tahun 1879 ia mendirikan laboratorium psikologi yang menandakan bahwa psikologi menjadi cabang ilmu yang mandiri.
Dalam usahanya menyelidiki berbagai gejala kejiwaan di laboratoriumnya, Wundt banyak menggunakan metode eksperimen,karena itu ia dikenal sebagai seorang eksperimentalis. Dari itu Wundt menyadari bahwa eksperimen harus dilakukan dengan metode tertentu dan bahwa faktor pribadi tidak dapat diabaikan dalam penelitian psikologi. Karena itu Wundt menggunakan metode introspeksi atau selbsbeobachtung, dimana orang percobaan diminta untuk melihat ke dalam dirinya sendiri setelah suatu eksperimen dan menceritakan kembali apa yang dialami dan dirasakan selama eksperimen berlangsung. Karena itu Wundt dikenal sebagai seorang introspeksionis. Dalam salah satu karyanya ia menulis “Psychology begins with introspection” (Psikologi mulai dengan introspeksi). Mengenai introspeksi, Wundt mengajukan beberapa ketentuan, yaitu (a) observer harus mampu menentukan kapan proses itu terjadi, (b) observer harus memusatkan perhatiannya, (c) observer harus mampu mengulangi observasi berulang kali, (d) eksperimenter harus mampu mengontrol manipulasi dari stimulus.

B.     Pokok Pikiran Wundt
Deskripsi singkat mengenai pemikiran : Wundt menekankanm penelitiannya pada metode eksperimen yang menjelaskan cara untuk membawa mind kedalam batas-batas ruang lingkup natural science yang obyektif dan empiris dan metode ini pula dalam Psikologi Fisiologis diakui Wundt sangat kuat untuk menggali elemen-elemen soul yang mendasar (misalnya persepsi, emosi,dll).

Al-ghazali dan teori psikologi


Al-Ghazali dan Teori Psikologi


A.    BIOGRAFI AL- GHAZALI
Imam Al-Ghazali memiliki nama lengkap Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazali, yang terkenal dengan Hujjatul Islam (argumentator islam) karena jasanya yang besar di dalam menjaga islam dari pengaruh ajaran bid’ah dan aliran rasionalisme yunani. Beliau lahir pada tahun 450 H, bertepatan dengan 1059 M di Ghazalah suatu kota kecil yang terlelak di Thus wilayah Khurasah yang waktu itu merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan di dunia islam.

B.     MANUSIA DALAM PANDANGAN AL-GHAZALI
Berdasarkan hal ini, maka dalam tulisan ini akan dijelaskan tentang Manusia dalam Perspektif Al-Ghazali yang meliputi, diantaranya:

1.      Hakikat Manusia, hakikat berasal dari kata Arab Al-haqiqat, yang berarti kebenaran dan esensi. Lebih lanjut, Al-Ghazali menggambarkan manusia terdiri dari Al-Nafs, Al-ruh dan Al-jism. Al-nafs adalah substansi yang berdiri sendiri, tidak bertempat. Al-ruh adalah panas alam di (al-hararat al-ghariziyyat) yang mengalir pada pembuluh-pembuluh nadi, otot-otot dan syaraf. Sedangkan al-jism adalah yang tersusun dari unsur-unsur materi. Al-jism (tubuh) adalah bagian yang paling tidak sempurna pada manusia. Ia terdiri atas unsur-unsur materi, yang pada suatu saat komposisinya bisa rusak. Karena itu, ia tidak mempunyai daya sama sekali. Ia hanya mempunyai mabda’ thabi’i (prinsip alami), yang memperlihatkan bahwa ia tunduk kepada kekuatan-kekuatan di luar dirinya. Tegasnya, al-jism tanpa al-ruh dan al-nafs adalah benda mati. Selain itu, Al-Ghazali juga menyebutkan manusia terdiri dari substansi yang mempunyai dimensi dan substansi (tidak berdimensi) yang mempuyai kemampuan merasa dan bergerak dengan kemauan. Yang pertama adalah al-jism dan yang kedua al-nafs. Di sini, ia tidak membicarakan al-ruh dalam arti sejenis uap yang halus atau panas alami, tetapi ia menggambarkan adanya dua tingkatan al-nafs dibawah al-nafs dalam arti esensi manusia, yaitu al-nafs al-nabatiyyat (jiwa vegetatif) dan al-nafs al-hayawaniyyat (jiwa sensitif). Kedua jiwa ini disebut di bawah jiwa manusia, karena dipunyai secara bersama oleh manusia dan makhluk-makhluk lainnya, tumbuh-tumbuhan untuk yang pertama dan hewan serta tumbuh-tumbuhan untuk yang kedua. Menurut Al-Ghazali, Jiwa (al-nafs al-nathiqah) sebagai esensi manusia mempunyai hubungan erat dengan badan. Hubungan tersebut diibaratkan seperti hubungan antara penunggang kuda dengan kudanya. Hubungan ini merupakan aktifitas, dalam arti bahwa yang memegang inisiatif adalah penunggang kuda bukan kudanya. Kuda merupakan alat untuk mencapai tujuan. Ini berarti bahwa badan merupakan alat bagi jiwa. Jadi, badan tidak mempunyai tujuan pada dirinya, dan tujuan itu akan ada apabila dihubungkan dengan jiwa, yaitu sebagai alat untuk mengaktualisasikan potensi-potensinya.

2.      Hikayat Insan, menurut Al-Ghazali sekalipun manusia itu termasuk dalam golongan hayawaniyah (jiwa kebinatangan), baik dalam arti luar maupun dalam, akan tetapi ia sebenarnya mempunyai dua sifat keadaan yang sangat menakjubkan bagi dirinya yaitu Ilmu dan Kemauan. Yang dimaksud dengan ilmu ialah kekuatan untuk membina, mempunyai daya cipta yang tidak bisa diraba dan memiliki hakikat kecerdasan. Dengan kemauan atau kehendak yang dimaksud disini ialah nafsu, keinginan yang kuat untuk mencapai tujuan setelah diputuskan oleh pertimbangan akal yang sehat tentang segala akibatnya.

3.       Sifat Manusia, Pengembangan dan Pengetahuannya, tinjauan filsafat yang lebih menonjol terhadap perbuatan manusia, menurut Al-Ghazali adalah yang menyangkut kebebasan perbuatan manusia dilihat dari segi efektivitasnya. Pandangan terhadap hal ini mempunyai akar pada konsepsi tentang hakikat manusia dan daya-daya yang dimilikinya. Perbuatan-perbuatan itu merupakan hasil determinasi kekuatan-kekuatan lain diluar dirinya. Manusia dalam hal ini adalah tempat berlakunya kekuatan-kekuatan itu.Di dalam Islam, menurut Al-Ghazali segala sesuatu yang ada di dalam diri manusia dari seleranya yang terendah sampai kelengkapan yang tertinggi, masing-masing mempunyai tempat dan tujuan di dalam mencapai tujuan akhirnya. Dengan mengecualikan “roh”, setiap sifat yang dimiliki manusia mempunyai dua bisikan hati, yakni : Pertama, untuk mendapatkan sesuatu yang dapat memuaskan dirinya sendiri atau dalam mengejar tercapainya kebahagiaan yang sesungguhnya, tanpa menghiraukan akibatnya terhadap perkembangan pribadinya secara utuh. Kedua, dalam rangka memainkan perannya di dalam suatu keselarasan, yang diperlukan antara segala sesuatu yang menjadi dasar kepribadian manusia. Disini terlihat jelas aspek yang pertama itulah yang dapat membuat diri manusia sulit untuk mencapai tujuan hidupnya secara baik.

C.     KONSEP AL-GHAZALI TENTANG KEHIDUPAN PSIKIS

Ø  Jiwa Menurut Pemikiran Al-Ghazali, untuk menunjuk kepada pengertian jiwa itu ia menggunakan istilah yaitu an-nafs, al-ruh, al-`aql, dan al- qalb.
Ø  Pembagian Jiwa Menurut Al-Ghazali membagi fungsi jiwa dalam tiga bagian, sama dengan Ibnu Sina, yaitu jiwa tumbuh-tumbuhan (nabatah), hewan (hayawanat), dan manusia (al-Insan). Masing-masing jiwa ini memiliki daya yang tidak sama
Ø  Metode Al-Ghazali dalam memperbaiki Perilaku, Al-Ghazali menjadikan kasus sehat dan sakit pada badan sebagai contoh untuk menjelaskan kasus sehat dan sakit pada jiwa.

Konsep Islam dalam Memandang Manusia


Al-Qur’an dan Al-Hadist Psikologi


 




A.    KONSEP MANUSIA DALAM QUR’AN HADIST
1.      Konsep al-Basyr (anak turun Adam)
2.      Konsep Al-Insan (upaya mendorong manusia untuk berkreasi dan berinovasi)
3.      Konsep An-Nas (fungsi manusia sebagai makhluk social)
4.      Konsep Bani Adam (Usaha pemersatu (persatuan dan kesatuan) tidak ada perbedaan sesamanya)
5.      Konsep Al-Ins (dapat menyesuaikan diri dengan realitas hidup)
6.      Konsep Abdu Allah (Hamba Allah)

B.     TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DI BUMI DAN ABDULLAH
1.       Khalifah di Bumi, sebagai khalifah di bumi diberi amanah untuk mengolah dan membudidayakan bumi ini untuk kesejahteraan umat dan memelihara serta menjaga kelestariannya.
2.      ‘Abdullah (sebagai hamba Allah), sebagai hamba Allah, harus selalu patuh dan taat atas segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya maka manusia harus menuruti kemauan Allah, yang tidak boleh membangkang kepada-Nya serta berpasrah diri kepada Nya. 

C.    TUGAS-TUGAS MANUSIA SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL
1.      Secara vertikal tugas manusia adalah:
a. Tugas yang berhubungan dengan sang pencipta, Allah SWT. Yakni kewajiban manusia sebagai makhluk Tuhan. Seperti shoalt, puasa, zakat, dll.
b. Manusia sebagai makhluk individu. Yaitu selalu berniat baik dalam hati,
2. Secara horizontal tugas manusia adalah:
Yang berkaitan dengan umat manusia lainnya dengan tujuan untuk mencari ridha Allah swt. Seperti menjalin silaturrahmi, mempererat hubungan dengan manusia

D.    PROSES PENCIPTAAN MANUSIA

1.      Tahap primordial
Saat manusia pertama diciptakan dari sari pati tanah dan diberikan ruh hingga bentuk seindah-indahnya. Penciptaan dari tanah diungkapkan melalui proses yang dimulai dari sari pati makanan, disimpan dalam tubuh sampai sebagiannya menjadi sperma atau ovum (sel telur), yang keluar dari tulang sulbi (laki-laki) dan tulang depan (saraib) perempuan (a-Thariq: 5-7). Sperma dan ovum bersatu dan tergantung dalam rahim kandungan seorang ibu (alaqah), Untuk dapat mewujudkan sperma dan ovum berkualitas tinggi, baik dari segi materinya maupun nilainya, Alquran mengharapkan agar umat manusia selalu memakan makanan yang halalan thayyiban (Surat Al-baqarah: 168, Surat Al-maidah 88, dan surat Al-anfal 69). Kemudian menjadi yang dililiti daging dan kenpmudian diisi tulang dan dibalut lagi dengan daging. Setelah ia berumur 9 (sembilan) bulan, ia lahir ke bumi dengan dorongan suatu kekuatan ruh ibu, menjadikan ia seorang anak manusia.


2. Tahap Biologi
1.      Nuthfah ( inti sari tanah yang dijadikan air mani)
2.      Rahim ( tersimpan dalam tempat yang kokoh), maksutnya yaitu: akan ada satu sperma (laki-laki) yang membuahi sel telur (perempuan). Sel telur yang dibuahi akan bergerak ke rahim (uterus) dan menempel pada dinding rahim. Ketika menempel di dinding rahim, embrio akan berkembang sekitar 3 bulan sampai masa persalinan.
3.      Alaqah ( darah yang beku yang menggantung dirahim)
4.      Mudgah ( segumpal daging dan dibalut dengan tulang belulang)
5.      Ditiupkan ruh

Kenalan yuk dengan Sejarah Aliran Psikologi. LENGKAP !


Pengertian, Ruang Lingkup dan Kegunaan Sejarah dan Aliran-aliran Psikologi



<script data-ad-client="ca-pub-7351021323858199" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
A.     
Pengertian Sejarah Aliran Psikologi
Sejarah secara bahasa adalah kejadian atau peristiwa, sedangkan menurut istilah adalah suatu peristiwa yang memiliki akar dalam realisasi diri dengan kebebasan dan keputusan daya rohani. Dilihat dari sejarah, psikologi sudah berkembang sejak berabad-abad yang lalu bahkan sebelum masehi (zaman yunani). Menurut asalnya psikologi beasal dari kata-kata Yunani psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa tetapi pengertian tersebut tidak tapat karena masih memiliki makan yang ambigu. Sehingga pengertian psikologi yang lebih tepat adalah ilmu pengetahuan yang meneliti serta memperlajari tentang perilaku atau aktifitas-aktifitas yang merupakan manifestasi kehidupan jiwa itu sendiri.
B.      Psikologi dalam lintas sejarah
Ø  Psikologi sebagai bagian dari filsafat, ketika itu psikologi memang sangat dipengaruhi oleh cara cara berpikir filsafat dan terpengaruh oleh filsafatnya sendiri. Hala tersebut dimungkinkan karena para ahli psikologi masa itu juga ahli-ahli filsafat atau para ahli filsafat sehingga psikologi dianggap sebagai bagiandari kedua ilmu tersebut
Ø  Psikologi sebagai aliran mandiri, psikologi di kukuhkan sebagai ilmu mandiri oleh Wilhelm Wundt dengan didirikannya laboratorium Psikologi di Leipzig pada tahun 1879. Sejak psikologi berdiri sendiri dengan menggunakan metode-metodenya sendiri dalam pembuktian dan penyelidikan, timbulah berbagai aliran psikologi yang bercorak khusus
C.      Aliran-aliran Psikologi
Ø  Aliran Behaviorisme, adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan John B.Watson pada tahun 1913 yang berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subjek tunggal psikologi. Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap intospeksionisme(yang menganalisi jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektf) dan juga psikoanalisis (yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behaviorisme ingin menganalisis bahwa perilaku yang tampak saja yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan, pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitarnya. Lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang sungguh-sungguh objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, semua peristilahan yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat, tujuan, bahkan termasuk berpikir dan emosi, sejauh kedua pengertian tersebut dirumuskan secara subjektif
Ø  Aliran Strukturalisme, aliran ini muncul karena kerja keras Wilhelm Wundt, psikolog jerman yang pertama mendirikan Laboratorium psikolog, karena laboratorium telah didirikan pertama dijerman, maka jerman dikenal dengan “ Bapak psikolog “.Menurutnya untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan harus mempelajari isi dan struktur jiwa seseorang. Metode yang digunakan adalah Intropeksi / mawas diri, obyeknya adalah “ kesadaran”
Ø  Aliran Fungsionalisme, tokoh-tokoh aliran ini diantaranya yang terkenal ialah Willian James, John Dewey, James Rowland, Angell haHarvey A, Carr, James Mc Kenn cattell, E.L Thorndike dan R.S.Woodworth. Menurut pandangan James, bahwa” suatu kebenaran tidak ada yang mutlak dan berlaku umum. Sedangkan menurut John Dewey, bahwa “ tak ada sesuatu yang tetap. Manusia senantiasa bergerak dan berubah. Jika mengalami kesulitan, segera berfikir untuk mengatasi kesulitan itu, oleh karena itu berfikir tidak lain sebagai alat ( instrumen ) untuk bertindak.
Ø  Aliran Psikoanalisis, awal lahirnya Aliran Psikoanalisis adalah ketika tahun 1880, Burer seorang dokter saraf australia berpendapat bahwa “ pengobatan terhadap gangguan kejiwaan dapat dilakukan dengan cara mengembalikan ingatan pasien pada pengalaman masa lalunya dengan metode hipnotis”. Menurut Charcot “ gejala kelumpuhan disebabkan oleh melemahnya sistem saraf sebagai akibat keturunan”. Sedangkan menurut Fread bahwa “ reproduksi ingatan melalui pembangkitan pengalaman baru melalui metode hipnotis tidaklah tepat, karena keadaan pasien tidak sadar, dan ketidak sadaran hanya akan mengembalikan jiwa pasien keperiode ketidak sadaran yang sama ketika dibangunkan kesadaran. Tentang ingatan masa lalu melalui hipnotis adalah mimpi bukan kenyataan .oleh sebab itu Freud menemukan “ metode psikoanalisis” yang bertitik tolak dari pandangan bahwa driver utama  bagi kebangkitan kembali sistem saraf adalah dorongan seksualitas manusia. Kebutuhan seksual merupakan prioritas utama yang menjadi motor penggerak dan akan mengembalikna pasien pada posisi semula.
Di alam tak sadar inilah tinggal tiga struktur mental yang diibaratkan gunung es dari kepribadian kita yaitu:
1.       Id atau Es , energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.
2.       Kh atau ego, pengawas realitas        
3.       Uber lcr atau super ego,  berisi kaidah moral dan nilai-nilai sosial yang diserap individu dari lingkungannya.
Ø  Aliran Humanisme, Bagi humanisme memandang bahwa, aliran behaviourisme dan psikoanalisis, telah merendahkan jati diri manusia yang dianggap robot yang mudah dikondisikan perilakunya. Aliran humanisme memandang bahwa “ manusia adalah mahluk yang mulia, yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spesiesnya.  Sedangkan menurut Abraham Maslaw dikenal sebagai “ Bapak spiritual” psikologi humanistik, berpendapat bahwa manusia dengan potensinya akan mampu mengembangkan bakat dan kemampuannya, pengembangan potensi dan aktualisasi diri dilakukan dengan cara mengalami kehidupan secara sistimatis, mulai yang terendah hingga yang tertinggi “.  
Ø  Aliran psikologi Gestalt, adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan.
Hal yang menjadi fokus dalam teori psikologi Gestalt adalah pengurangan dari usaha membagi sensasi menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dan berdiri sendiri-sendiri, menjadi sebuah kesatuan yang utuh. Metode kerjanya menganalisis unsur-unsur kejiwaan. Menurut aliran ini yang utama bukahlah element, tetapi keseluruhan kesadaran dan jiwa manusia tidak mungkin dialisis kedalam elemen-elemen. Gejala kejiwaan harus dipelajari sebagai suatu keseluruhan  atau totalitas keseluruhan adalah lebih dari sekedar penjumlahan unsur-unsurnya. Keseluruhan itu lebih ditanggapi dari bagian-bagiannya, dan bagian-bagian itu harus memperoleh makna dalam keseluruhan, artinya makana gestalt bergantung pada unsur-unsurnya dan sebaliknya arti unsur-unsur itu bergantung pada Gestalt.
D.      Ruang Lingkup
1.       Psikologi yang meneliti dan mempelajari manusia
2.       Psikologi yang meneliti dan mempelajari hewan atau yang disebut dengan psikologi hewan.
E.       Kegunaan Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi
Beberapa kegunaan dan keuntungan yg dapat kita peroleh dalam mempelajari sejarah yaitu :
1. Dapat mengetahui asal-usul ilmu pengetahuan
2. Kegunaan edukatif (memberi pelajaran)
3. Sejarah dapat berguna sebagai rekreatif
Dalam pandangan ini sejarah aliran psikologi menjelaskan berbagai macam aliran-aliran masa lalu yang menjadi pondasi psikologi modern saat ini, dengan hal itu dapat mengeksplorasi asal-usul psikologi dan perkembangannya serta mengetahui hakikat psikologi di masa kini. Pengaruh mulai dari para filosof contohnya Plato, Socrates dan Arislotees yang memikirkan tentang hal-hal yang paling mendasar dalam psikologi sekarang ini seperti, memori, pikiran, jiwa, persepsi dan perilaku. Keuntungan dan manfaat yang dapat diambil dalam mempelajari sejarah aliran psikologi ialah untuk menghilangkan kebingungan yang timbul dari keberagaman aliran psikologi, serta sebagai dasar dan pemerkaya pemahaman psikologi di masa kini.(Brennan, 2006). Sudah jelas dipaparkan diatas bahwa dalam rangka mencapai pemahaman psikologi yang lengkap dan komplit dengan belajar pada kekurangan dan kelemahan aliran dan metode masa lalu, maka sangat perlu untuk mempelajari mata kuliah sejarah dan aliran psikologi.