Berita HITZ

23 Mei 2022

Alhamdulillah Umroh : Kota Madinah Al Munawaroh


Assalamualaikum Wr. Wb.

Hari ini tuh adalah hari pertama aku mencoba memulai hidup baru. Bukan 'baru' juga sih lebih tepatnya memulai aktifitas aku kembali, nah. Sejujurnya yaa aku masih suka ngebo alias tidur terus. Disisi lain aku juga masih kebayang-bayang kota Madinah dan Makkah yang bener-bener aku rinduin banget. Bahkan udah aku rinduin sejak aku checkout hotel Makkah. Rasa-rasanya aku pengen banget bawa pulang kedua kota suci itu TT.  Doakan kami yaa semoga kami bisa datang ke kota Makkah dan Madinah lagi. Aamiin.

***

Kota pertama yang kami kunjungi adalah kota Madinah Al-Munawaroh tempat dimana Rasulullah SAW dimakamkan dan ada banyak sekali jejak-jejak peninggalan Rasulullah SAW disini. 

Kotanya cukup indah, malam ketika kami datang tuh jalanannya cukup sepi jarang ada mobil berlalu lalang. Suasanannya keliatan damai dan menenangkan. 

Waktu itu rasa-rasanya aku masih belum bisa percaya kalau aku ada di Luar Negeri, di Negara Arab, di Kota Madinah, untuk berkunjung ke makam Rasulullah SAW. 

Jarak perjalanan antara bandara menuju hotel cukup dekat dan disela perjalanan rombongan kami dipimpin oleh pak Ustadz juga guide yang hadir untuk menemani perjalanan kami melantunkan salawat untuk nabi Muhamaad SAW. Meskipun rasa tidak percaya karena bisa berada dikota ini masih melanda, aku masih merasa sangat terharu, aku bener-bener tidak bisa membayangkan bagaimana perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama islam, lalu aku juga tidak bisa membayangkan seperti apa nabi Muhammad itu dan bagaimana para sahabat begitu mencintai nabi Muhammad SAW. Aku tahu, aku belum bisa seperti sahabat ataupun orang-orang terdekat nabi Muhammad yang begitu mencintai-Nya ataupun seperti kalian mencintai nabi Muhammad. Aku memang belum sempurna, ibadahku juga masih belum sempurna, aku masih memiliki banyak dosa dan aku masih berusaha untuk belajar dan memperbaiki diri. Oleh karena itu, mungkin dengan kedatangan aku ke Madinah dan Makkah mengunjungi Rasulullah dan Baitullah adalah cara Allah untuk membantuku dan membuka mata, hati dan pikiran aku supaya aku menjadi orang yang lebih baik lagi. 

"Aku bersyukur atas segala ridho dan kuasamu ya Allah, terimakasih atas rahmat dan karuniamu kepada aku dan keluargaku."

Sesampainya di depan pintu hotel (setelah kami mendapatkan beberapa informasi dan jadwal kegiatan hari itu) kami pergi menuju ke lantai 2 (kalo tidak salah ingat) untuk makan malam. 

Berbicara soal makan malam di kota Madinah, makanan yang disajikan di hotel ini adalah makanan khas arab. Aku sendiri juga tidak begitu tahu nama setiap masakannya itu apa, yang jelas kesan pertamaku adalah "aneh banget rasanya". 

Aku juga ngga ada foto setiap makanannya karena aku ngga ada kesempatan buat foto makanan-makanannya. Percayalah, segala sesuatu yang akan kami lakukan akan dimulai dengan "antri" dimanapun itu. 

Jadi disini aku akan jelasin aja makanan yang di sajikan salah satu hotel bintang 5 do kota Madinah. 

1. Nasinya, nasi yang ada di kedua hotel Madinah dan Makkah itu bulirnya panjang. Kalo kalian pernah nge-gunting bungkus jaring-jaring buah yang ada di Mall itu persis kayak gitu. Warnanya putih bersih dan rasa ataupun teksturnya sama aja sih kayak nasi yang ada di Indonesia. Sedangkan kalo nasi yang rupanya kayak nasi kebuli/nasi goreng itu rasanya sama "anehnya" kayak lauk-lauk lain. 

2. Masakan-masakan dikedua hotel Madinah ataupun Makkah sama-sama tidak mengandung citra rasa Indonesia. Aku sendiri tidak begitu paham dengan bumbu-bumbu yang dipakai, kalo kata Ayah, dominan rasa jinten pokoknya kayak jamu-jamuan gitu.

3. Mie goreng, wah ini aku sendiri tidak begitu bisa membedakan mana mie mana nasi karena hampir tidak terbedakan. Sekilas kayak nasi kuning, eh giliran dimakan teksturnya beda, ngga kayak nasi.

4. Telor orak-arik, ini telur yang sangat bikin enegnya minta ampun. Aku ngerasa kayak telur yang di kocok sampai berbusa habis itu di orak-arik sampe jadi kayak apa yaa, ngerti ngga sih kayak busa gitu, bukan busa sabun sih tapi bahasa jawanya tuh (ngumpluk). Sulit untuk di definisikan pokoknya. Rasanya hambar bangett nget, itu telur kalo dimakan tanpa nasi atau lauk pendamping, beuh bawaanya pengen muntah. 

5. Daging yang kukira rendang. Again, aku tidak tahu apakah yang kumakan ini sejenis rendang, yang jelas bentuknya kayak rendang dan tentu saja bahan utamanya adalah daging. Nah, disinilah pokok bahasan utamanya, "daging". Keliatannya sih enak waktu aku lagi antri sambil liat jamaah lain yang udah bawa sepiring nasi+lauk berupa daging. Sesampainya di depan meja makan dan berusaha menikmati daging ini, beuh rasanya dominan kenyel-kenyel, baunya prengus banget, bukan prengus daging kambing tapi prengusnya kayak berkali lipatnya daging sapi. Ya, katanya yang aku makan ini adalah daging onta :( idk.

6. Ayam goreng yang digoreng setengah mateng, ini juga sulit di definisikan, ayamnya tuh di goreng kulitnya kering tapi basah gitu lho, belum rasanya hambar.

7. Ada juga kayak daging nugget tapi ternyata bukan, saking aneh rasanya aku ngga begitu inget. 

8. Ada lauk bentuknya segitiga, kalo di google bentuknya kayak kue samosa persis tapi katanya mirip kayak pastel. Sedangkan,  menurutku enakan pastel TT karena kue segitiga ini emang luarnya enak tapi isiannya, masyaallah warnanya tuh kayak lendir bening, asin, asem, kecut uanehhh bangett, entah apakah itu keju atau bukan, kalo keju tapi kok bening. Pokoknya kalo udah kecetus sama isian itu ngga aku makan lagi, jadi yang aku makan luarannya aja.  

9. Ada lagi sejenis biji-bijian atau timun-timunan kecil-kecil ngga ngerti apa namanya dari tampilan aja udah bukin mual banget. Jadi ngga aku makan.

Oh iya, nilai positif dari hotel disini tuh, juga pilihan menu makanannya banyak, lauknya macem-macem. Termasuk kayak jajanannya, rotinya tuh banyak rata-rata bahan utamanya pakai gandum jadi tekstur rotinya agak keras dan hambar. Pengunjung bisa pilih selainya sendiri dan manggang rotinya sendiri.  Menurut aku rotinya enak sih. Beberapa selai termasuk madunya dibawa ibu aku pulang hehe

Aku mau bicara soal tehnya nih, teh celup di hotel ini tuh rasanya pahit poll, di kasih 2 sachet gula tuh kurang manis, kata orang tua aku kayak teh pagilaran. Tapi aku lebih suka minumnya tuh tanpa gula karena lebih nikmat.

NOTE :

Bagi yang penasaran silakan cari sendiri di google gambar-gambarnya. Tapi untuk rasanya belum tentu sama seperti yang aku rasain. Oh iya, setelah aku cari sendiri, hampir sebagian besar yang aku makan tidak ada di google. Jadi aku semakin tidak tahu apa yang aku makan selama ini. 

Setelah makan malam, saatnya pembagian kunci kamar. Satu ruang dibagi menjadi 2 ruang kamar tidur. Kamar keluarga kami ada di lantai 4 paling ujung. Ruang kamarnya bagus banget, kamar mandi juga juga bagus dengan dominan marmer warnah crem, ada bathub, shower, 2 closet satu ukuran normal satu lagi kayak wastafel pendek (aku ngga tau bedanya apa) terus ada wastafel yang dilengkapi haidryer. Jangan lupakan air hangatnya. Untuk ruang tidur sendiri ada 4 kasur, 2 lampu tidur, 1 standlamp, 3 kaca hias (kamar mandi, depan kamar mandi dan ruang tidur), meja+kursi, TV, sofa, lemari gantung dan teko listrik +minuman sachet. Terakhir jangan lupankan AC yang keliatannya kayak AC jadul tapi suhunya sangat amat dingin banget. Pengaturan suhunya tuh ngga pake remot AC tapi pake puteran gitu (bingung jelasinnya). Parahnya kalo selimutan di kasur itu akan semakin dingin dan justru gemetaran, belum kalo habis dari kamar mandi yang lantainya marmer itu akan semakin membuat kaki seperti menginjak es. Ada sandal hotel sih, tapi tetep aja dingin banget. Kami udah coba hubungin room service tapi ternyata ngga diangkat-angkat. 

Oh iya, kita ada waktu sekitar 1 jam buat persiapan (mandi+bersih-bersih) ke masjid Nabawi buat salat jama' takhir. Waktu itu kami kumpul dengan jamaah lain sekitar jam 00.00 KSA.

Berhubung udah larut malam jadi suasananya agak senyap tapi di sekitaran masjid Nabawi always ramai orang salat. Jarak antara plataran masjid sampai ke teras masjid itu jauh banget lalu dari teras masjid ke dalam masjid lebih jauh lagi mungkin total ?1 km? Tapi di hari pertama itu kami para jamaah umroh menunaikan salat jama' takhir di teras masjidnya aja karena jamaah laki-laki dan perempuan harus pisah dan itu jauh banget pisahnya. Jadi biar kami salatnya bisa bareng-bareng akhirnya salatnya di terasnya aja. 

Di teras masjid itu ada banyak saf-saf salat yang udah di sekat-sekat, ada banyak payung juga kipas-kipas yang besar (di sangkutin di payung) buat menghalau panas. Jangan lupakan hidung yang mulai terasa nyeri, dan akan semakin nyeri kalo di pencet rasanya tuh kayak mau mimisan terus. Di teras masjid kalo jalan agak jauh bisa nemuin kran air minum, tempat wudhu pria, toilet pria dan wanita. Jangan lupakan jaraknya yang jauh sekali. Kalau makam nabi ada di dibelakang masjid  yang jaraknya sangat amat jauh lagi (nanti akan aku ceritain yaa)

Setelah selesai salat sekitar pukul 01.00 KSA kita pulang ke hotel dan pergi beristirahat.

***

Dari sini cerita baru akan dimulai petualangan-petualangan dan kisah-kisahnya. Jadi aku harap kalian jangan bosan okey. 

Sampai jumpa pada petualangan pertama besok ..

Wassalamualaikum Wr.Wb. 


Tidak ada komentar: