Assalamualaikum wr.wb.
Setelah setahun berlalu begitu aja dan setelah banyak niat untuk melanjutkan cerita yang mulai kehilangan detail kecilnya. Aku putusin buat melanjutkan kisah umrah bersama keluargaku. semoga ingatanku masih bisa terceritakan dengan detail yaa huhuhu ..
Dari hasil cerita di postingan terakhirku kemaren adalah jumatan di masjidil haram yaa. Jadi aku langsung aja buat ke cerita di keesokan harinya yaitu di hari Sabtu tanggal 14-05-2022.
***
Pagi hari menjelang subuh keluargaku dan rekan ayahku bertemu di lobi hotel untuk pergi ke masjid untuk menunaikan salat subuh. Seperti biasa kami berangkat 30 menit sebelum adzan berkumandang. Setelah melewati barikade penjagaan kami sampai di lantai 2 masjidil haram yang kemudian disusul oleh suara adzan subuh.
Singkat cerita setelah salat subuh keluargaku dan rekan ayahku kumpul di lingkup ka'bah tepatnya dilantai 1 setelah menuruni eskalator lalu lanjut buat tawwaf sunnah, sama seperti umrah, kami keliling ka'abah sebanyak 7 kali dengan doa yang kami hafal juga kalimat pujian kepada Allah seperti : "Subhannallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar walahaula wala quwwata illa billahil aliyil adzim."
Waktu itu aku juga berdoa kepada Allah agar aku bisa melihat ka'bah lebih dekat mengingat jamaah yang hadir tergolong tidak sepadat biasanya sehingga aku berharap agar aku bisa melihat ka'bah, sampai akhirnya kami bisa melihat ka'bah begitu dekat meskipun tidak bisa menyentuh ka'bah karena ada pembatas (mengingat saat itu masih strict soal pencegahan covid).
Beginilah ka'bah ketika dilihat dengan sangat dekat.
Jujur aku bener-bener ngga bisa berkata apa-apa. Aku cuman bisa terpukau dan bersyukur sedalam-dalamnya. Ini adalah keajaiban terbesar dan masih ngga nyangka sampe sekarang kalo aku pernah ke baitullah. "Subhanallah."
Oh iya aku juga akan kasih rekaman pendek suasana saat aku deket ka'bah yaa. Supaya kalian juga ikut merasakan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
Selain melihat ka'bah yang begitu dekat aku juga mendengar rintihan dan doa dari para jamaah lain dengan bahasa yang tidak aku ketahui (maaf untuk audio dalam video aku matiin dan tidak bisa aku publikasi) Jujur saat itu aku merasa sedih, terharu dan berbagai emosi lain yang ngga bisa aku jelasin. Rasanya bisa menginjakkan kaki di tanah Arab pun sudah terlihat mustahil apalagi aku bisa sedekat ini dengan ka'bah yang sungguh keajaiban yang ngga bisa aku bayangkan seumur hidupku.
Berhubung ngga bisa berlama-lama karena para askar tuh suka mukul-mukul pembatas gitu lho buat tertibin (yaa mungkin karena para jamaah tuh pada berdesakan jadi ngedorong pembatasnya makanya askarnya begitu) juga intinya diusir buat gantian sama jamaah lain.
Akhirnya kita pergi menjauh dari ka'bah dan cari jalan keluar dari lautan manusia.
Sebelumnya aku juga mau kasih tunjuk maqam ibrahim ke kalian. Maqam ibrahim ini merupakan sebuah batu yang terdapat bekas telapak kaki nabi Ibrahim saat membangun ka'bah.
Kalian bisa lihat dibagian yang aku kasih watermark, kalo dicermatin akan kelihatan bekas telapak kakinya.
Lanjut, setelah keluar dari kerumunan kami lanjut salat sunnah tepatnya di pinggir lingkaran ka'bah sebaris dengan belakang hijir ismail. Paham ngga yaa?
Jadi kami ngga bisa salat masuk di hijir ismail karena masih ada pembatas dan ngga bisa tepat di belakang hijir ismail karena padat orang thawaf. Maka solusinya salat sunnahnya di pinggir lingkaran ka'bah gitu.
Nah setelah salat sunnah kami berdoa cukup lama sampai matahari mulai terang. Mungkin sekitar jam 07.00 atau 08.00 pagi waktu KSA.
Disitu kami memberikan kesempatan bagi keluarga, saudara, teman, rekan, tetangga yang ingin memanjatkan doa kepada Allah, meskipun melalui panggilan video. Hal ini kami lakukan untuk memudahkan orang-orang yang 'titip didoakan' supaya tidak ada yang terlewat.
Buat aku sendiri, aku melakukan panggilan video dengan teman dekatku semasa kuliah. Dimana dia adalah orang yang paling berjasa yang temenin dengan semua kesulitanku dan membantuku. Aku juga melakukan panggilan video dengan salah satu teman kosku. Mereka semua ikut berdoa dan aku harap apa yang mereka doakan Allah kabulkan seperti halnya aku yang berada di baitullah.
Satu hal yang aku sadari, ternyata saat aku telfon di Indonesia sudah jam 11.00 siang sedangkan di Makkah waktu itu baru memasuki waktu dhuha. Aku cukup terkejut karena Indonesia sudah sesiang itu.
Lanjut, setelah panggilan video selesai kami lanjut berfoto. Untuk mengabadikan momen dan tentunya selagi dapat kesempatan untuk berfoto mengingat kalo bukan diwaktu pagi sepertinya sulit untuk foto karena kondisi yang terlalu padat.
Jika kalian bisa lihat digambar pakaian kami sangat 'rungkut'. Untuk laki-laki wajib menggunakan ihram apabila ingin salat di depan ka'bah atau memasuki lingkungan ka'bah. Kalo perempuan ngga harus pakai-pakaian putih.
Satu lagi, selama di Arab kami ngga pernah pakai mukena kayak di Indonesia. Tapi, salatnya kurang lebih seperti itu. Menggunakan dress panjang, atasan mukena dan kaus kaki panjang. Selain karena budayanya berbeda juga mementingkan fleksibilitas mengingat sebagian besar waktu dihabiskan untuk ibadah. Oleh karena itu jangan heran kalo kalian melihat orang timur mengenakan dress hitam, kerudung pashmina hitam, kaus kaki lalu salat tanpa menggunakan mukena. Memang jika dilihat selama aku umrah budaya ketika salat kaum perempuannya pakaiannya seperti itu termasuk untuk aktifitasnya.
Jangan heran kalo banyak perempuan pakai burqa atau niqab atau cadar karena memang budayanya. Kalo teoriku karena silau dan berpasir sih makanya mereka memakai pakaian hitam sampai menutup wajah. Kecuali kalo salat, wajahnya ngga ketutup dan mereka cantik-cantik guys. Itu fungsi penutup juga.
Kalo kalian belum tahu bedanya bisa lihat gambar ini
Nah aku mau sedikit cerita nih soal pakaian yang aku lihat selama di Arab karena pakaiannya seperti gambar itu dari mulai di Bandara King Abdul Aziz sampai kemana-mana deh pakaiannya begitu.
Jujur sebagai orang yang jarang banget liat perempuan pakai pakaian seperti itu aku takut sih. Apalagi yang pakai burqa, bener-bener semuanya ketutup, muka aja ngga keliatan (meskipun kainnya transparan gitu lho sebenernya) mana warnanya item semua. Jujur banget aku kalo ketemu yang pakai burqa berasa ketemu malaikat pencabut nyawa TT. Mana biasanya mereka itu yang jadi garda depan apalagi waktu di Makkah mereka yang selalu jaga di pintu masuk masjid Masjidil Haram yang bikin kaget waktu mereka gerak terus ngomong. Dalam hati rasanya pengen teriak dan ngibrit lari. Yaa tau sendiri lah orang Arab kayak gimana, mana tegas dan disiplin, kan suka tuh ngecekin tas jamaah sebelum masuk masjid (sebagai bagian dari keamanan).
Eh tadi sampai mana ceritanya. Lupa.
Soal foto-foto yaa. Cukup lama ambil foto-fotonya habis itu kita pulang ke hotel buat sarapan pagi.
Akan tetapi setelah keluar dari masjid kami nemuin suasana baru guys. Di jalanan tuh banyak banget burung merpati tuh berkeliaran pada makan. Literally sebanyak itu. Bahkan memang ada kok yang jual makanan burung gitu.
Lebih jelasnya aku kasih videonya yaa. Jujur sayang banget aku rekamnya ngga pelan-pelan guys. Tapi aku harap bisa menggambarkan kondisi saat itu.
Kalian bisa denger sendiri seramai apa pagi itu. Ditambah ternyata kalo pagi tuh ada banyak banget pedagang yang jualan pakaian, aksesoris, tasbih dsb disepanjang jalan. Bener-bener sebanyak itu.
Bisa liat ngga yang dibawah tulisan watermark, itu baru salah satu bentuk barang atau tempat jualannya. Itu masih ada banyak banget pedagangnya. Belum yang tongkrong diatas kotak telepon (abangnya masih muda dan ganteng tapi galak kalo jualan alias susah diajak kompromi yaa walaupun pada akhirnya beberapa kali beli barangnya.)
Aku akan kasih videonya di postingan lain setelah cerita ini.
Cerita dikit, jadi para pedagang itu tiba-tiba dateng gitu lho kalo di Indonesia tuh semacam pasar kaget. Entah darimana dan kapan mereka muncul ataupun pergi.
Tapi sependek pengetahuanku mereka kayak kucing-kucingan sama polisi juga. Jadi kalo tiba-tiba ada 'razia' mereka bisa kabur gitu aja.
Selain itu mayoritas dari mereka bisa berbahasa Indonesia dan menerima mata uang Indonesia khusus 50 ribu-100 ribu rupiah. Biasanya slogan mereka bilang gini "Jokowi .. jokowi ... Murah ... Murah ... 100 ribu aja" atau "uang jokowi bisa" atau "sepuluh riyal .. sepuluh riyal" dsb.
Bahkan mereka bisa lho diajak tawar menawar pakai bahasa Indonesia. Cuman bedannya mereka kalo udah bilang "ngga yaa ngga". Aku ngerasa pembeli bakalan kalah sama penjualnya. Jadi ngga bisa tuh kalo main tinggal aja dengan harapan di panggil balik.
Mungkin karena pembelinya terlalu banyak jadi mereka ngga akan rugi kalo ngga dibeli sama kita.
Setelah liat pasar kaget baru deh ke hotel buat makan pagi.
Nah kebetulan ketemu juga tuh sama para ibu-ibu jamaah lain dari biro kami. Beberapa ada yang dari Jamaah Indonesia dari kota lain juga.
Selama makan jadi banyak sharing sama jamaah lain dan dari situlah kami denger kalo ternyata beli emas asli di Makkah tuh menguntungkan 'katanya' karena lebih 'murah' (aku lupa harganya berapa. Selain itu ternyata ada mall di bawah zam-zam tower (menara jam yang tinggi banget).
Kaget donk. Akhirnya meskipun kaki udah kek jelly kami pergi lagi tuh keluar hotel dan cari toko emas dan mall.
Kami ngga sempet isitirahat karena waktu kami bener-bener terbatas banget. Jadi kalo ngga memanfaatkan waktu dan memforsir fisik kami ngga bakal tahu apa aja yang ada di sekitaran masjidil haram.
Singkat cerita kami sampai di toko emas, ini dia persis dibawah zam-zam tower.
Cuman berhubung kakinya kayak jelly, jadi kami ngga bisa masuk terlalu jauh. Kami cuman liat lantai bawah aja dan liat sekitaran supermarketnya. Kami harus mempersiapkan kaki kami buat umrah yang kedua dan tour lain.
Yaa meskipun aku kepincut sama kerudung pashmina hitam. Hitamnya tuh bener-bener pekat, malah semenjak di Arab aku jadi kepengen pake cadar dan baju item gitu lho. Ternyata pas dicari belum ketemu yang kayak cewe Arab punya.
FYI cewe arab tuh kalo pakai pashmina kayaknya ngga pakai jarum deh, karena cuman diuwel sekali aja anti mlorot. Ngga ngerti deh pakenya gimana.
Jangan lupa cekrak-cekrek lagi guys. Tapi aku ngga mau tunjukin.
Entah kenapa pas sampai disana niat untuk bikin vlog jadi ngga ada minat saking sibuk dan hectic belum capek luarbiasa. Jadi aku ngga bisa bikin vlog sesuai yang aku cita-citakan pas di Indonesia.
Makannya aku ngga bisa kasih banyak video. Malah foto-foto penting kurang banyak. Kayaknya aku kebanyakan foto padang pasir deh ðŸ˜
Hmm sepertinya udah deh cerita hari itu ditanggal 14. Soalnya hari itu kami free dan habisin waktu buat di masjid. Jadi ngga ada acara lain.
Untuk tour akan ada di postingan selanjutnya. See youuu ❤️❤️
Wassalamualaikum wr. wb
***
14 Mei 2022
Jalan Kaki : 9,5 Km