Berita HITZ

21 Oktober 2024

Sendirian itu Menyenangkan!

Pernah ngga sih, berpikir buat travelling sendirian?

Buat aku yang jarang banget keluar rumah, apalagi main sendiri. Bahkan sekadar jajan cilok aja aku lebih milih diem di rumah. Makan? aku lebih milih kelaperan atau bikin pop mie dua kali sehari daripada harus keluar rumah. 

Kalo kamu bilang aku pemales? iya. Introvert? Iya, tapi bukan karena aku intorvert jadi kayak gitu ya. NGGAK, karena menurutku kepribadian introvert itu cuman perkara recharge energi, bukan pemalas atau ngga mau ketemu atau keluar rumah. Jadi jangan disangkutin sama introvert yaa.

Jadi jawabanku adalah, takut dan ngga berani


Aku lupa sih, apakah aku pernah cerita atau ngga di postinganku sebelumnya kalo aku tuh bener-bener antu sosial banget, bukan yang kayak penyakit yang kalo ketemu orang-orang jadi panic attack juga sih. Kalo aku lebih ke menghindari ketemu orang dan takut kalo harus berinteraksi dengan orang 'sendirian'.

Yah singkat cerita, semasa kuliah aku dipertemukan dengan temen terbaikku. Aku belajar banyak dari dia, aku belajar bagaimana cara bersikap ramah, menghargai orang dan memperlakukan orang-orang sekitarku. Tapi itu aja ngga cukup, aku ketiban masalah yang bener-bener jadi titik balik hidupku. Aku kehilangan harga diriku, rasa pecaya diriku dan tenggelam dalam keputus asaan. Mungkin orang yang tahu menganggap maslaahku biasa aja karena yaa, perkara skripsi. Tapi disini, aku ngga akan ceritakan detail permasalahanku.

Sampai aku tiba di ujung rasa keputusasaanku dimana aku mencoba mengambil jeda dan waktuku untuk sekadar menikmati hidup. Disitulah aku mencoba untuk berubah dan mulai menerima segala apa yang terjadi dalam hidupkku.

Aku inget banget, untuk pertama kalinya aku merasa menikmati 'jalan sendirian'. Sore itu, aku berjalan di sebuah kompleks perumahan elite. Taman itu ada danau dengan suasana yang adem dan nyaman. Banyak orang yang berolahraga, duduk santai, bahkan prewedding. Waktu itu aku senidrian, aku berjalan dan meneguhkan hati agar aku cukup menikmati apa yang aku lakukan hari itu. 

Jujur, aku masih ngga nyaman dan aku merasa pandangan orang-orang tertuju padaku, aku ngerasa aku aneh. Tapi, rasa lukaku yang buat aku mencoba buat berjalan tegak dan berusaha buat ngga mempedulikan pandangan orang.

Kedua, aku inget saat aku pergi ke beberapa mall di kota rantauan. Situasiku saat itu, aku bener-bener stress dan aku butuh hiburan tapi temenku lagi pulang. Akhirnya dengan modal nekad aku pergi sendiri. Kali itu, aku jauh lebih percaya diri. Aku merasa, ternyata sendirian itu tidak semenakutkan itu dan justru aku merasa aku lebih banyak menikmati momen bersama diriku sendiri.

Ketiga, adalah travelling kali ini. Lagi-lagi aku ketiban masalah yang menurutku tidak adil. Pekerjaan pertama yang memberikan kesan sangat mendalam. Aku juga ngga akan menceritakan detail. Tapi, saat itu daripada aku berlarut-larut dengan perasaanku, aku memilih untuk berpetualang. Aku melakukan riset wisata dan biaya, secara mandiri.

Meskipun bukan di kota yang aku idamkan tapi bagiku petualanganku bener-bener menyenangkan. Aku benar-benar bahagia dan sangat sangat menikmati hidupku. Aku pergi ketempat wisata yang ngga pernah aku kunjungi, aku belajar skill baru, aku juga belajar untuk berinterakasi dengan orang-orang baru untuk sekadar meminta bantuan.

Disaat aku dihadapkan dengan situasi yang mungkin seharusnya aku terpuruk tetapi berkat momen membahagiakan itu aku merasa bersyukur dan menurutku adalah kenangan yang baik. Bicara tentang perasaan? aku bahagia. Aku bahkan merasa sangat excited saat merancanakan perjalanan dan memikirkan besok. Aku bahkan ngga memikirkan apapun selain perasaan yang bahagia karena aku akan travelling besoknya. Oh, aku juga ngga takut tersesat, aku juga ngga takut ketemu orang jahat, aku ngga takut apapun. Percayalah, itu menyenangkan! Pengalaman terbaik dalam hidupku ditahun ini!




13 Agustus 2024

Just be With You

    Di sebuah rumah kecil yang asri, dengan taman yang dipenuhi bunga-bunga indah dan pepohonan rindang, hiduplah sepasang suami istri yang dikenal tetangga sebagai pasangan yang harmonis. Setiap sore, suara piano klasik mengalun lembut dari ruang tamu, dimainkan oleh sang suami, Arman. Di luar, di taman belakang, istrinya, Maya, dengan tekun merawat tanaman-tanamannya, memberikan sentuhan penuh kasih pada setiap daun dan bunga. 

    Namun, di balik keharmonisan itu, ada kenyataan yang tak terlihat oleh mata. Pernikahan mereka, yang tampak sempurna di luar, sebenarnya kosong dan tanpa cinta. Arman dan Maya menikah lima tahun lalu, bukan karena paksaan keluarga atau tekanan apapun. Mereka menikah atas kesadaran diri, mungkin karena mereka merasa ada beberapa kecocokan di antara mereka. Namun, kecocokan itu tidak mampu menutupi setiap luka yang dimiliki kedua pasangan itu. 

    Arman, dengan jari-jarinya yang lincah di atas tuts piano, sering kali kehilangan dirinya dalam melodi-melodi klasik. Musik adalah pelariannya, tempat ia bisa melupakan sejenak rasa sakit dari masa lalu. Sepuluh tahun lalu, ia kehilangan kekasih yang sangat dicintainya dalam sebuah kecelakaan tragis. Kenangan itu terus menghantuinya, membuat hatinya tak mampu benar-benar mencintai lagi. Setiap nada yang ia mainkan adalah ungkapan rasa rindu dan kehilangan yang tak pernah bisa ia lupakan.    

    Maya, di sisi lain, menemukan kedamaian dalam merawat tanamannya. Tangan-tangannya yang lembut merawat setiap bunga dengan penuh perhatian, seolah-olah berharap bahwa cinta dan kebahagiaan bisa tumbuh dari sana. Masa lalunya pun penuh luka. Ia pernah dikhianati oleh seseorang yang ia percayai sepenuh hati, membuatnya sulit membuka diri untuk cinta yang baru. Setiap bunga yang ia tanam adalah simbol dari harapannya yang rapuh dan kesedihannya yang mendalam. 

    Selama bertahun-tahun, Maya telah terbiasa dengan rutinitasnya, merawat tanamannya dan menghindari konflik dengan Arman. Namun, suatu hari, saat ia sedang duduk di taman, ia mendengar melodi piano yang sangat menyentuh. Ada sesuatu dalam nada-nada itu yang membuatnya tiba-tiba terenyuh. Ia mulai menyadari bahwa setiap melodi yang dimainkan Arman adalah ekspresi dari rasa sakit dan emosi yang mendalam. Untuk pertama kalinya, Maya merasa empati terhadap Arman, menyadari betapa sulitnya hidup dengan luka-luka yang tak pernah benar-benar sembuh. 

    Kesadaran ini memicu perubahan dalam diri Maya. Ia memutuskan untuk mulai memperhatikan Arman lebih serius dan mencoba untuk memperbaiki pernikahan mereka. Meskipun sulit bagi Maya untuk benar-benar memahami Arman dan perasaannya, ia mulai berusaha untuk lebih terlibat dalam kehidupan suaminya. Ia mulai duduk di samping Arman saat ia bermain piano, mendengarkan melodi-melodi itu dengan penuh perhatian. Ia mulai mencoba memahami perasaan yang mungkin tertuang dalam setiap nada yang dimainkan. 

    Pada awalnya, Arman merasa heran dengan perubahan ini. Maya yang biasanya lebih banyak menghabiskan waktu di taman kini sering berada di ruang tamu, memperhatikan dan mendengarkan saat ia bermain piano. Ia tidak merasa aneh atau marah, dan tidak ada rasa risih yang muncul. Sebaliknya, Arman merasakan sesuatu yang berbeda. Ada suatu hal yang mulai mengisi kekosongan hidupnya. 

    Suatu malam, suasana di rumah terasa hening dan sunyi. Langit tampak kosong tanpa bintang atau bulan, dan ketenangan malam mengisi setiap sudut ruangan. Di bawah cahaya lampu berwarna kuning yang lembut, Maya dan Arman duduk di ruang tamu, memandangi pekarangan rumah yang terpisah oleh dinding kaca. Mereka duduk berdua, saling merangkul, merasakan kedekatan yang baru mulai terjalin. 

    Maya memulai obrolannya dengan perasaannya yang dulu. Suaranya mulai bergetar saat ia membicarakan masa lalunya, ketika kenangan-kenangan lama dan luka-luka lama muncul kembali. Arman hanya terdiam, sambil memandangi Maya dengan penuh perhatian. Dengan lembut, ia menepuk pelan bahu Maya, berharap bisa menyalurkan ketenangan dan dukungan untuk Maya. Momen tersebut penuh dengan kehangatan dan empati, menunjukkan betapa jauh perjalanan mereka telah membawa mereka untuk saling memahami dan mendukung satu sama lain. 

    Lambat tapi pasti, hubungan mereka mulai terasa hangat. Setiap kali Maya duduk di samping Arman saat ia bermain piano, ia merasakan ada ikatan yang semakin kuat di antara mereka. Arman mulai memperhatikan Maya lebih sering, melihat cara Maya dengan penuh kasih merawat tanaman-tanamannya, bagaimana ia tersenyum kecil saat berhasil membuat bunga-bunga bermekaran. Arman mulai melihat sisi-sisi indah dari Maya yang selama ini terabaikan. 

    Suatu malam yang tenang, ketika mereka duduk bersama di teras, Maya mulai bercerita tentang kenangannya saat kecil, tentang bagaimana ia selalu ingin memiliki taman sendiri. Arman mendengarkan dengan seksama, melihat kilau kebahagiaan di mata Maya saat ia berbicara. Mereka mulai berbicara tentang hal-hal kecil yang mereka sukai, dari makanan favorit hingga film yang mereka tonton saat masih muda. Obrolan mereka menjadi lebih dalam dan pribadi, menjelajahi setiap sudut hati yang sebelumnya tersembunyi. 

    Arman mulai merasakan debaran di dadanya setiap kali Maya berada di dekatnya. Ia merasa terpesona dengan ketulusan dan kebaikan Maya. Setiap kali ia melihat Maya tertawa atau tersenyum, hatinya terasa hangat. Maya, di sisi lain, mulai melihat Arman dengan cara yang berbeda. Setiap melodi yang ia mainkan di piano, setiap cerita yang ia bagi tentang musik, membuat Maya semakin jatuh cinta pada suaminya. 

    Suatu ketika, Arman merasa dikelilingi oleh rasa kesedihan yang mendalam. Maya, melihat Arman hanya tertidur seharian dengan tampak lelah dan putus asa, hanya bisa menatap punggungnya dari kejauhan, merasa tidak tahu harus berbuat apa karena Arman sama sekali enggan menoleh atau berbicara. Maya merasa hatinya hancur melihat suaminya begitu menderita, tapi dia tidak tahu cara yang tepat untuk mendekatinya. 

    Di pertengahan malam, saat Maya terbangun dari tidurnya, ia berjalan menuju ruang tengah dan mendapati Arman duduk melamun di bawah cahaya temaram lampu. Wajah Arman terlihat murung, dengan mata yang masih basah. Maya mendekati Arman dengan hati-hati dan menggenggam lembut telapak tangannya yang terasa dingin dan basah. 

    Arman, dalam keadaan emosional, mulai menceritakan kejadian masa lalunya dengan suara bergetar. Ia berbicara tentang betapa dalamnya kesedihan yang ia rasakan setelah kehilangan kekasihnya, dan bagaimana hari ini adalah peringatan kematian kekasihnya. Meskipun Maya merasa terluka karena Arman masih mengingat mantannya, ia menyadari bahwa selama pernikahan ini, ia tidak pernah melihat Arman seterluka ini. Malam itu, Arman tidak berhenti menangis, mungkin air mata ini adalah yang seharusnya ia keluarkan sejak 16 tahun yang lalu. 

    Maya duduk di samping Arman, memegang tangannya erat, dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Malam itu, dalam keheningan dan tangisan Arman, mereka berbagi momen yang mendalam. Maya merasa terharu, mengetahui betapa dalamnya rasa sakit Arman dan betapa kuatnya dia untuk terus bertahan. 

    Setelah malam itu, hubungan mereka mulai berubah. Arman mulai melihat Maya sebagai seseorang yang selalu ada untuknya, yang mencintainya dengan tulus. Ia mulai memperhatikan setiap detail kecil tentang Maya: cara ia menyisir rambutnya, bagaimana ia menata bunga di taman, senyum lembutnya saat melihat hasil kerja kerasnya mekar dengan indah. 

    Malam-malam berikutnya, hubungan mereka semakin hangat. Arman sering kali terbangun di tengah malam untuk melihat Maya tertidur dengan damai di sampingnya. Ia merasakan perasaan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya—rasa cinta yang mendalam dan ketulusan yang murni. Setiap pagi, ketika Maya membangunkannya dengan senyuman lembut, Arman merasa bahwa hidupnya telah berubah. 

    Arman mulai jatuh cinta pada Maya secara perlahan-lahan. Setiap hari, ia menemukan keindahan dalam kebaikan dan perhatian Maya. Mereka mulai berbagi lebih banyak hal pribadi. Maya bercerita tentang harapan dan impian masa kecilnya, sementara Arman mulai berbagi kenangan-kenangan kecil dan preferensi pribadi yang belum pernah ia ungkapkan sebelumnya. Mereka saling menemukan kecocokan yang lebih dalam, dan setiap obrolan yang sebelumnya terasa seperti rutinitas menjadi momen berharga untuk saling memahami. 

    Maya mulai melihat bagaimana Arman, yang dulu cenderung tertutup, kini lebih terbuka dan sering tersenyum. Setiap kali Maya melihat Arman berbicara tentang musiknya, matanya bersinar dengan antusiasme. Ia merasa terpesona dengan cara Arman menghidupkan setiap melodi dan bagaimana musiknya menjadi bagian dari jiwanya. 

    Bahkan kini melodi musiknya pun terdengar berubah tidak lagi alunan lambat yang terdengar menyedihkan. Namun melodinya berubah cepat dan memiliki kesan yang unik. Seolah-olah, melodi-melodi yang dia ciptakan diitujukan khusus untuk Maya, dan dia mulai menyadari bahwa perasaan Arman seakan tumbuh lebih dalam dari sekadar ketertarikan. 

    Di setiap malam yang tenang dan hening, mereka berdua duduk bersama, saling berpelukan di bawah cahaya lampu temaram, berbicara tentang segala hal—mulai dari kesederhanaan sehari-hari hingga harapan dan impian mereka. Dalam setiap percakapan, mereka menemukan bahwa mereka bukan hanya pasangan, tetapi juga teman sejati yang saling memahami dan mendukung. 

    Dalam keheningan dan kehangatan itu, Arman dan Maya akhirnya menemukan kembali cinta yang selama ini mereka cari. Arman mulai merasa bahwa Maya adalah orang yang ia butuhkan untuk mengisi kekosongan di hidupnya, dan Maya merasa bahwa Arman adalah bagian penting dari hidupnya yang membuatnya merasa utuh. Mereka menyadari bahwa meskipun mereka tidak bisa mengubah masa lalu, mereka masih memiliki kesempatan untuk menciptakan masa depan yang penuh cinta dan kebahagiaan bersama. 

    Dengan lembut, Arman menggenggam tangan Maya dan mendekatkannya. Mata mereka saling bertatapan, dan tanpa kata-kata, mereka saling mendekat. Di bawah sorotan lampu temaram dan diiringi melodi indah yang tercipta dari hati Arman, bibir mereka bertemu dalam ciuman yang lembut dan penuh kasih, menyatukan dua jiwa yang telah lama saling mencari untuk jatuh cinta. 

Arman -> Maya   "Bersamamu adalah sebuah pilihan yang tak akan pernah ku sesali seumur hidupku" Maya -> Arman "Membuka hatiku untuk mencintaimu adalah bukan suatu hal yang sia-sia untuk hubungan pernikahan kita berdua"

11 Maret 2024

Review Ginza Pore Clear Cleansing Oil

Halo ..

Ini udah tahun 2024 dan kayaknya ini postingan pertama aku di tahun ini.

Okey to the point aja, seperti dijudul aku mau review sebuah produk yang banyak banget diomongin orang yaitu oil cleanser.

Di beberapa platform kayak tiktok dan twitter/X ini bilang kalo oil cleanser ini bener-bener salah satu best produk buat gentle exfoliation dan ramah buat tipe kulit berjerawat, sensitif dan berkomedo. Mereka bilang kalo setelah bersihin produk pakai oil cleanser ini bisa ngilangin sebaceous filaments kayak gini gambarnya :

Pict dari google-lemonilo

Selain itu banyak yang bilang kalo wajah jadi lebih bersih dan kulitnya tuh jadi berubah semakin terawat. Bahkan ngga perlu lagi kegesek-gesek sama kapas yang bikin iritasi.

Lanjut ..

Sekarang dari pov aku.

Mungkin dari pertanyaan, kenapa aku tertarik buat coba?

Bukan, bukan karena perubahan kulit bakal lebih terawat. Melainkan karena lebih hemat. 

Selama ini aku pakai micellar water dan kapas. Ada kali harganya hampir 40-an buat total dari kedua produk itu. Belum aku takut kalo salah satu dari mereka habis harus siapin dana terpisah.

Dari situ aku mikir, kalo pakai oil cleanser itu akan jauh lebih hemat dan dari ukuran pun juga jauh lebih gedhe. Jadi buat aku yang masih belum punya penghasilan tetap bakal meringankan pengeluaran.

Nah dari pemikiran itu akhirnya aku semakin penasaran produk apa aja yang aman buat kulitku yang rada problematik ini. Tentunya yang ngga semahal itu buat dibeli.

Kalo dari review orang, banyak yang rekomendasiin skin 1004, ini produknya :


Saking larisnya sampai susah dicari, karena cepet habis. Dari segi ukuran dan harga juga menurutku mahal yaa. Cuman dapet 30ml. Jadi meskipun secara kualtas mungkin lebih bagus tapi buat aku yang masih mendang-mending ngga worth it.

Lanjut ke produk oil cleansing dari Teratu, yup brand skincare langganan aku. Ini produknya :


Sebenernya udah masuk wishlist aku semenjak Teratu ini menjadi produk andalan aku. Jadi udah dulu banget aku masukin ke wishlist. Berhubung aku cocok dengan skincarenya aku juga cukup mempercayai si cleansing oil ini. Nah, masalahnya balik ke budget, memang dari segi ukuran banyak yaa, dan worth lah buat dibeli. Tapi kalo aku harus keluarin 100K buat beli satu produk sayang banget. Jadi dengan terpaksa aku harus pilih yang lain.

Selanjutnya produk yang ngga kalah heboh alias sering diomongin juga. Ini produknya :


Jujur ini produk yang udah aku mau checkout karena dia punya yang aku butuhin yaitu harganya cuman 50K, ukurannya pun 150ml, kandungan bahan-bahannya juga bagus dan menyegarkan yaa semacam teh-tehan gitu. Kalo kalian baca reviewnya di shopee jujur bagus kok, aku suka sebenernya sama klaim yang ditawarkan. Cuman aku mikir kayaknya dia tipe oil cleanser yang wangi gitu lho dan ada pokoknya, ada rasa ngga sregnya buat beli. 

Jadi TMI aja, aku tuh udah hampir ngga pernah pakai skincare yang ada pewanginya. Bahan-bahan yang dipakai juga tipe yang gentle di kulit. Makannya aku agak takut kalo ketemu produk yang ada wanginya.

Singkat cerita waktu mau aku checkout ternyata total harga+ongkir melebihi budget aku. Berhubung masih ngga butuh-butuh banget akhirnya aku tunda.

Tiba-tiba pas buka Tiktok ternyata munculah produk dari Ginza Oil Cleanser. Ini produknya :


Harganya sama yaitu 50K tapi untuk di Tiktok shop sendiri ada potongan gitu. Ya kalian bisa liat sendirilah yaa. Terus untuk ukurannya 155ml. Lebih banyak 5ml dari KKV tadi.

Nah Ginza oil cleanser ini ada 2 tipe yang satu pore cleanser (gambar diatas) dan satu lagi skin barrier cleanser. 

Setelah aku cek bahan-bahan dan fungsinya aku cenderung ke pore cleanser karena lebih ramah buat kulitku. Kandungan bahannya hampir mirip sama produk skincare yang biasa aku pakai dari Teratu. 

Bahan udah lumayan sreg, sekarang ke harga, berhubung aku sangat teramat perhitungan buat pengeluaran belanja pribadi, aku bener-bener harus press banget harganya, kalo bisa nominal belanjanya itu harus jauh dibawah standar budgetku.

Hmm, jadi aku tuh punya prinsip belanja yang menguntungkan. Meskipun ngga ada yaa yang namanya belanja kok untung haha

Tapi gini-gini, misalnya harga oil cleanser tadi 50K otomatis aku harus memperhitungkan juga donk keseluruhan biaya+ongkirnya tanpa voucher belanja dan koin shopee wkwkw.

Tapi aku juga punya plann lain, kalo aku punya koin shopee, misal target ku ada 10.000 koin berarti aku totalin +kemungkinan voucher yang aku dapat.  Misal jatuhnya di angka 40K. Itu aku press lagi, "gimana caranya biar aku bisa dapet 35K". Jadi aku mikirnya kayak "aduh aku cuman ada duit segini gimana yaa biar aku bisa beli dengan press budget segitu. 

Singkat cerita, dari pertimbangan itulah yang buat aku lama banget buat beli suatu barang. Meskipun oil clenaser saat ini belum butuh banget, tapi aku antisipasi kalo micellar waterku habis. Jadi kalo harganya pas sama standarku, aku beli.

Akhirnya setelah aku cek ke berbagai platform belanja online. Ternyata di Tiktok shop ini lebih murah karena aku pengguna baru. 

Setelah banyak pertimbangan dan debat dengan diri sendiri aku bisa dapet harga dibawah ini :

Yup, aku dapet harga 33.500 super menguntungkan wkwkwk. Jauh dibawah standar budget ku. 

Lanjut ...
Setelah barangnya sampai alhamdulillahnya ngga bocor. Yaa karena di review pembeli banyak yang bilang produknya bocor. Jadi agak takut, kan jadi rugi yaa.

Ini foto produknya setelah sampai :



Tanganku kecil sekalii 😭😭
Tapi kalian fokus ke produknya aja yaa.

Ini produknya emang ngga ada packaging kardus gitu. Jadi waktu dibuka emang langsung botolan gitu.

Awal coba aku bingung cara pumpnya gimana, ternyata diputer sampai bunyi klik baru bisa dipump. Ternyata emang oilnya gampang tumpah karena aku sempet puter tutupnya. Jadi sekarang agak rembes gitu kalo dimiringin botolnya. Ya setidak pumpnya bisa di lock.

Setelah itu, di pump 2X di telapak tangan terus dipijit ke muka deh sampai makeup luntur dan ilang. Baru di semprot pakai air terus dipijat lagi sampai keluar putih-putihnya baru deh dibilas pakai air mengalir dan cuci muka pakai facial wash. Udah banyak video yang bertebarang cara pakainya.

First impression aku, produk oil cleanser ini ternyata merubah gaya pembersihan aku banget. Selain lebih simple, ngga ribet, ngga perlu gesek-gesek kapas, ngga perlu mikirin beli dua barang sekaligus. Makeup juga luntur cepet bahkan pas pakai eyeshadow glitter atau shimmer tuh dia larut ilang gitu dibanding micellar water yang meskipun udah cuci muka tetep nempel serbuk berliannya. Udah gitu harus ngabisin kapas 4 lembar buat bersihin muka. Sedangkan kalo oil cleanser ngga perlu pakai kapas cukup pakai tangana aja udah hempas makeupnya. Ngga usah effort deh.

Untuk Ginza oil cleanser ini sendiri ngga pedih kalo kena mata, teksturnya cair banget waktu pertama kali di pump ke telapak tangan kayak ngga kerasa kalo oil. Tapi waktu digosok ke tangan baru kerasa kalo ini tuh oil. Jadi inget kalo pakai minyak zaitun. Terus pas di apply ke muka ngga kerasa apa-apa, aku ngga ngerasain makeupnya luntur gitu lho. Jadi aku menggosok mukaku dengan bar-barly. Terus pas aku semprot pakai air baru deh kerasa kalo luntur. Seketika aku sadar kalo harusnya dipijit bukan digosok dan ngga perlu bar-barly :(

Nah perbedaan yang bikin aku terkejut itu pas setelah selesai cuci muka. Kulit lebih cerah dan halusss banget. Padahal sekarang aku lagi banyak jerawat hormonal, kulit sekitar jerawat juga kering gitu terus yang deket hidung tuh kayak minyakan gitu. Pokoknya lagi ngga banget deh.

Tapi setelah pakai oil cleanser ini bener-bener kerasa bedanya. Jadi aku suka bangett deh. Oh, untuk wanginya, sebenernya ada. Tapi tipis banget ngga nyengat. Masih aman kok buat kulit problematik.

Asli habis pakai ini muka jadi bersih bangett. Habis itu aku kasih moisturizer juga ke kulitku. Alhamdulillah belum ada tanda-tanda ngga cocok dan sejauh ini produk ginza oil cleanser ini baguss dan merubah hidup banget. 

Untuk sementara ini aku ngga perlu keluarin anggaran buat beli exfoliating toner, ngga perlu kapas juga. 

Okey, kita habis bahas positifnya, negatifnya apa?

Untuk sementara ini aku baru nemuin satu sih yaitu dia kurang fleksibel dan harus banget pakai air mengalir.

Kasus, aku tuh kalo pergi bisa dari pagi sampai malem. Paginya aku makeup baru pas mau pulang di sore/malemnya aku hapus makeupku di mobil. Setelah sampai rumah aku cuci muka.

Sedangkan kalo pakai oil cleanser ngga bisa kayak gitu. Kalo bersihin makeup pakai oil terus ngga langsung bilas, auto jerawatan nanti. 

Jadi agak tricky yaa, dari hasil review orang-orang memang harus bersih pas setiap stepnya juga harus bener supaya ngga jadi jerawatan. Makannya ada yang bilang balik lagi skincare itu cocok-cocokan. Tapi kalo ngga coba gimana mau cocok wkwkw

Hmm kalo solusi dari aku sih, tadi lihat bahan-bahannya, cek bahan-bahan yang pas kalian pake tuh ngga cocok dimuka. Di inget-inget aja. 

Terus aku juga belum coba juga kalo pemakaian oil cleansernya setiap hari apakah berbeda? Karena aku baru first impression jadi belum bisa kasih jawaban.

Sejauh ini untuk nilai produk sendiri adalah ⭐⭐⭐⭐⭐ worth to try!

Semoga review singkatku ini membantu kamu buat lebih yakin untuk beli oil clenser atau kamu butuh perubahan hidup, please coba oil cleanser!


17 November 2023

Dunia Terlalu Sibuk Untuk Aku yang Pengangguran

Salah.

Ya, aku memulai tulisan ini dengan kata salah. Aku merasa salah dengan beberapa pilihanku. Entah dibagian mana yang menurutku terasa salah dan janggal. Aku hanya merasa ada bagian diriku yang salah.

Aku hanya ingin sedikit menikmati hidupku, pada awalnya iya, tapi semakin lama aku merasa, salah. 

Aku seperti melewati banyak kesempatan yang seharusnya bisa aku ambil. Namun, ada beberapa kesempatan yang baru bisa aku rasakan menjelang akhir masa study-ku.

Mungkin seharusnya aku bersyukur, setidaknya meskipun terlambat aku tetap bisa merasakannya. 

Jujur aku masih sering merasakan frustrasi aku kelelahan dengan aktifitasku yang terbilang semakin membosankan. Aku seperti terjebak di segala sisi tembok yang membuat aku semakin sesak. 

Menjadi dewasa benar-benar melelahkan, aku tahu bisa jadi hanya aku yang tidak bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Oleh karena itu aku merasa kuwalahan dengan segala kesibukan orang-orang disekitarku dan bodohnya aku terus membandingkan diriku yang membuatku semakin ciut. 

Aku menyalahkan orang-orang yang mengambil banyak kesibukan, aku menyalahkan orang-orang yang berjalan terlalu cepat di depanku. Namun, aku tidak pernah berusaha untuk mengimbangi mereka. Aku terlalu takut. Aku takut, jika aku kehilangan fokus, aku takut aku lalai dengan apa yang sedang aku jalani. 

Semakin berpikir, aku hanya terus kelelahan membuat kepalaku sakit dan berat. Padahal jika dipikir ulang, aku hanya perlu menjalani hidupku sendiri bukan?

Tapi ketika aku menjalani hidupku sendiri, aku justru berpikir tentang apa yang akan terjadi dimasa depan. 



Frustrasi Seorang Pengangguran




Aku semakin frustrasi dengan hidupku.
Seolah semuanya ngga berjalan semestinya. Entah karena hormonal, entah karena aku stress dan perasaan tertekan karena mau ujian CPNS atau karena begitu banyak masalah yang aku pendam selama ini atau juga karena rasa frustrasi ngga dapet kerjaan sampai sekarang dan segudang tuntutan dan harapan untuk dilaksanakan.

Rasanya amarahku ingin meletup keluar seperti muntahan gunung berapi. Rasanya dadaku sakit kayak dihimpit bantuan besar. Rasanya aku ingin menangis dan berteriak sekencang-kencangnya. 

Jujur terkadang aku takut berubah gila, aku takut kalau suatu saat bibrku melanturkan ucapan-ucapan tidak masuk akal. Aku mencoba untuk selalu waras menghadapi keadaan yang seolah melilit tubuhku. Aku frustrasi dengan segala hal yang terjadi didalam hidupku. Aku muak, tapi ngga ada yang bisa aku lakuin selain bertahan dan menghadapi kenyataan yang begitu pahit menimpaku.

Okey, aku mungkin bersyukur karena aku ngga dilahirkan di medan perang seperti di negara sana. Tapi setiap manusia punya bebannya sendiri-sendirikan. Mungkin orang-orang akan mengutukku dan ribuan kali aku mengatakan pada diriku kalo seharusnya aku bersyukur. Tapi mau bagaimanapun itu tak semudah yang diucapkan.

Makin lama entah kenapa aku memiliki banyak sekali kebencian, aku benci dengan orang-orang disekitarku, aku marah dengan orang-orang disekitarku, aku marah dengan semua yang ada disekelilingku. Tapi pada akhirnya aku bisa apa.

Aku benci direndahkan, aku benci diperbudak, aku benci dengan semua pilihan-pilihan yang ngga aku suka. Tapi aku bisa apa?

Orang-orang akan selalu berbicara dan membicarakan apa yang mereka inginkan dan aku juga hanya akan mendengarkan apa yang ingin aku dengar. itu sebuah pilihankan?

Sejujurnya aku cukup bersyukur setelah melewati proses skripsi yang sangat tidak masuk akal dan tentu aja bisa aku lalui. Padahal kalo dipikir sekarang rasanya seperti angin lalu dan sepertu gugurnya sebuah daun.

Yaa, setidaknya aku udah pernah melalui rasa beratnya. Melawan rasa iri, tidak terima, tidak berharga, putus asa, kecemasan dan perasaan negatif lainnya.

Sekarang, meskipun ada kalanya aku merasa frustrasi, aku jauh lebih bisa mengontrol dan berserah diri/putus asa? entahlah mana sebutan yang lebih cocok. 



12 Oktober 2023

Alhamdulillah Umroh : Suasana Masjidil Haram

Assalamualaikum wr.wb

Hari yang cukup stress buat dilalui. Moodku juga cukup berantakan. But, dimalam ini aku akan kembali menceritakan perjalanan umroh bersama keluargaku sebagai rasa syukur atas segala hal yang pernah terjadi.

Happy reading ^^

***
15 Mei 2022

Di Hari Minggu adalah hari santai. Totally santai dan khusus digunakan untuk ibadah.

Oh spoiler dikit, aku juga akan ajak kalian buat semakin dekat dengan hajar aswad dan photo-photo lain. Episode ini akan lebih banyak penjelasan dan cerita seputar suasana di Masjidil Haram.

Hmm .. sebenernya kalo berdasarkan jadwal hari Minggu itu jatah untuk city tour kota Makkah. Namun, saking banyaknya jadwal kegiatan yang diubah oleh biro pada akhirnya memunculkan trouble lainnya.

Jadi diinformasikan melalui grup whatsapp kalo di pagi hari akan berangkat city tour. Singkatnya setelah kumpul persis depan hotel, kami jamaah umroh menunggu kedatangan bus wisata. Cukup lama.

Saking lamanya bisa ikut foto-foto depan hotel. Aku juga ketemu sama kucing di Makkah.


Dan ini foto lainnya ...

Ngga jauh beda lah yaa sama motor di Indonesia. Meskipun sepanjang jalan di Arab aku ngga pernah lihat motor karena mayoritasnya menggunakan mobil khususnya sedan.

Nanti aku tunjukkin juga suasana malamnya. 

Lanjut, setelah nunggu kira-kira 1 atau 2 jam baru di informasikan kalo bus nya rusak. Jujur kesel banget, karena semenjak di gonta-ganti jadwal, belum waktu umroh pertama juga radio pak Ustadz habis, makin banyak troublenya. 

Bahkan seharusnya city tournya dilaksanakan juga hari sabtu (14/05/22) tapi batal karena bus rusak.

Akhirnya kami para jamaah cuman bisa menghela napas aja.

Aku lupa sih apa yang kami lakuin setelah pembatalan city tour. Tapi aku inget banget aku dan keluargaku ke masjid buat salat dzuhur. You know lah, harus stand by beberapa jam sebelum adzan. 

Seingetku juga aku dan keluargaku langsung menuju ke lantai bawah deket ka'bah. Tahu sendiri kalo di lantai satu masjidil haram ramainya kayak apa, sampai ngga bisa jalan kalo mau pulang ke hotel.

Nah, di lantai dasar ini sejujurnya jauh lebih lengang. Paling yang deket eskalator atau yang saf strategis (bisa liat ka'bah bagi saf perempuan) ramainya. Tapi kalo mau jalan cukup jauh safnya bisa digunain sambil rebahan, minusnya ngga keliatan ka'bah.

Aku mau jelasin sedikit, jadi dari beberapa banyak orang yang aku lihat khusus perempuan yang udah berkeluarga itu biasanya dianterin sama suaminya (anggep aja suami yaa, kan ngga mungkin aku tanya dia siapa) jadi si suaminya tuh kayak "sini ya kamu salatnya disini." Terus ditinggal. Belum kalo bawa orangtua yang pakai kursi roda di dorong tuh sampe dapet saf. Gitu. Habis itu di jemput lagi sama suaminya.

Ngga ada tuh kejadian kayak cari-carian. Kayak bapak sama ibu aku. 

Kebetulan kejadian di tanggal ini. Pernah kok. Awalnya dianterin (setelah bapaku di bilangin ibuku kalo suami arab ngetread kek gitu) nah tapi masalahnya terlalu rame safnya, bisa-bisa ada pantat dudukin kepala pas sujud. Makannya kami bertiga pindah tanpa sepengetahuan bapak aku (bapakku cari saf sendiri). Ketemulah saf yang bisa buat rebahan karena sepi. Meskipun jauh, itupun bisa dapet karena kami jalan terus dan disetiap petakan saf salat tuh ada askar perempuan yang jaga. Kalo penuh ada pembatas yang ditutup, di setiap lorong pun dijaga dan diarahin buat jalan terus sampai ketemu saf sepi tadi.

Singkat cerita setelah selesai salat dzuhur, mulai saling cari, mana ngga bisa dihubungin karena paket kuota luarnegeri ibukku habis sedangkan hp aku dan kakakku ngga ada paketan buat LN (mahal euy harga paket internetnya). Jadi yang punya paket internet LN Bapakku (karena sendiri) dan ibuku aja (karena aku sama kakakku bareng ibukku alias kemana-mana bareng).

Nah, ibukku bilang "udah tunggu sini aja, takutnya kalo saling cari ngga ketemu." Kami pun nunggu tanpa harapan sebenernya. Kenapa? Ya mustahil aja. Masjidil haram itu luas banget, banyak banget bagian-bagian yang kayaknya 'sama' ternyata beda, orang-orang pun banyak apalagi habis salat makin banyak banget. 

Tips aja, kalo menghindari kasus saling cari mending bikin janji ketemuan, kayak keluargaku nih patokannya WC 3 (persis depan wc 3 lorong pintu masuk masjidil haram) atau mending ngga usah tunggu-tungguan deh. Percuma, yang ada kesasar dan ngga mungkin kelilingin masjidil haram buat temuin satu orang. Maksudnya tuh terlalu lama dan menghabiskan waktu. Malah kitanya ikut nyasar. Jadi mending cari bantuan bironya aja. Kalo ada kasus orang hilang.

Selama nunggu aku liat ada jejeran rak alquran. 


Ini yang ada di petakan safku. Di Makkah (Masjidil Haram) pun banyak banget rak alquran. Jadi biasanya sambil nunggu waktu salat tuh baca quran. Hebatnya yaa, bisa habis 2-3 surat dalam alquran lho bahkan lebih. Padahal kalo dirumah baca 1 halaman aja ngot-ngotan TT.

FYI, alquran di Makkah (Masjidil Haram) dan Madinah (Masjid Nabawi) itu adalah hasil waqaf dari orang-orang yang dateng. Terus kata pak Ustadz alquran yang bertumpuk-tumpuk itu bakal disortir buat menghindari alquran yang palsu (bukan buatan Madinah). 

Alquran buatan Madinah tuh katanya punya ciri khas ataupun tanda gitu. Mungkin perumpamaannya kayak buku bajakan dan buku Ori. 

Terus kalo mau beli alquran asli dimana? Ngga tahu. Tapi ada yang jualan alquran tuh dipinggir jalan gitu lho katanya harganya lebih murah. Tapi pak Ustadz ngga nyaranin beli disitu katanya itu Alquran bajakan. 

Kebetulan pas di Madinah pak ustadz open jastip alquran Madinah. Nitip deh sama pak ustadz. Aku lupa satu alquran harganya berapa real. Kalian juga ngga harus waqaf quran kok. Bisa waqaf kursi bunder kecil buat salat orang-orang yang ngga bisa salat sambil berdiri. 

Lanjut lagi, setelah lama nunggu makin ngga enak ini perasaan sampai akhirnya kami terpaksa pindah ke tempat pas kita pisah. Kebetulan petakannya sepi, sambil nunggu lagi aku liat rak alquran.


Ohh mau cerita lagi, dari sepanjang penglihatanku, intensitas orang yang baca quran tuh lebih banyak di Madinah. Mungkin karena fokus jamaah di Makkah ini ke ka'bah yaa. Selain itu di Madinah kan punya waktu nunggu lebih lama apalagi pas masuk raudhah. 

Tiba-tiba haus mau minum zam-zam hehe


Kayak yang aku bilang pas di Madinah. Minum zam-zam water tuh mudah karena jalan sedikit udah ada air zam-zam.

Setelah nunggu lama, alhasil ibuku ngide buat minta tolong sama cleaning service yang kebetulan lagi duduk dan dia ijinin buat thetering.

Aku jelasin lagi, jadi orang-orang yang jadi pekerja disana ataupun dagang ataupun pengemis banyak yang paham bahasa Indonesia. Mereka (kecuali pengemis) mau bantuin para jamaah, buat tuker uang rupiah ke real pun mereka bisa. Makannya pak Ustadz suka kasih saran juga buat infaq ke orang-orang yang kerja di sana khususnya para TKI.

Ketemulah tuh sama bapakku setelah telpon. Kalo ngga salah akhirnya ketemu di hotel buat makan siang. Jangan lupakan antri, mana hotelnya kecil jadi sempit banget antrinya sampai keluar pintu masuk restoran. Belum makanannya yang 'waduh'.

Adalagi, kita emang putusin buat makan dulu di hotel mengingat jam makan siang kan udah mulai dan tutup jam 14.00 kalo ngga salah. Toh bisa pingsan kalo duduk di masjid sampai habis isya yakan.

Baru, setelah makan siang lanjut ke masjid buat nunggu salat asar. Balik lagi ke lantai dasar tempat ka'bah, buat liat ka'bah dari deket mana masih siang jadi mataharinya gedhe dan terik banget. Silau. Tapi ngga bikin keringetan lho yaa jadi ngga bikin bau badan (karena kelembabannya dibawah -/+ 8%) 

Saking teriknya jamaahnya berkurang guys, bener-bener sepi (mungkin ramai cenderung sepi) jadi aku dan keluargaku ngedeket ke ka'bah dan bisa lebih deket sama hajar aswad (yaa meskipun ngga bisa nyentuh karena pandemi Covid-19).

Btw, keramik masjid sekitar ka'bah ngga panas dikaki, sama sekali. Cuman silau dimata aja. 

Ini guys foto hajar aswadnya ..

(Foto yang aku ambil)

(Foto yang bapak ambil)

Jujur ngga nyangka bisa sedeket ini sama ka'bah dan hajar aswad. Semoga bisa dapet kesempatan buat kesana lagi pengen cium dan pegang hajar aswad. Sekaligus salat di hijir ismail. Aamin.

Ngga lama setelah deket ka'bah terus minum zam-zam. Tiba-tiba mulai ramai jamaah yang dateng menjelang salat asar. Akhirnya kita ngejauh dari ka'bah dan pas melipir ternyata ada askar yang ngedeket. Bapak aku kaget, takut kami diusir. 

Ternyata si askarnya (ngga ngerti dia jabatannya apa) baik, ngga mau ngusir justru menawarkan diri buat ngajak foto. Seneng donk kami .. eh si askarnya bilang kalo yang dia maksud foto bareng bapak aku doank TT . Aku, ibukku dan kakakku ngga. Yaa mau ngga mau aku jadi kang foto deh.

 
Bapakku sering cerita kalo dapet temen dari luar negeri macem-macem. Katanya sampe cerita masalah hidup. Bahkan di Madinah pun ada yang ngajak photo, aku lupa dari negara mana.

(Foto di Madinah)

Katak bapakku, mungkin karena gaya pakaiannya yang 'unik' dan 'indonesia banget' ya ngga sih? Mana sandal hotel udah kayak sandal jepit TT.

Okey lanjut, setelah photo melipir lagi kita (ini karena beberapa kali di usir) sampe akhirnya ngemper. Nah pas duduk-duduk tiba-tiba dateng lagi ada askar yang bawain satu gelas teh mint panas ke bapak aku.


Ngga ngerti deh hari itu bapakku banyak beruntungnya. Seneng donk dapet minum mana salat asar masih agak lama. Nah, pas diminum, busett rasanya, kayak pasta gigi pepsodent yang diaduk sama teh panas TT. Sumpah. Pantes sih kalo Namjoon bilang kalo dia ngga suka mintchoco karena rasanya kayak pasta gigi TT

Cerita lagi, aku juga pernah tuh pas di lantai 1 masjidil haram, kalo ngga salah setelah  menerjang kemacetan jalan pulang pasca jumatan, masih di dalam masjid, di pinggir tembok itu ada bapak-bapak nongkrong bawa termos minuman gitu lho.

Penasarankan kita, ngedeketlah ternyata dia bawa minuman panas. Kata dia free, ambilah 4. Pas diminum rasanya kayak apa yaa .. minuman rempah sih sebenernya. Tapi bukan kayak di Indonesia. Beda banget. Aku lupa juga nama minumannya apa.

Pernah juga, lagi melipir nunggu bapak aku habis salat. Masih didalam masjid lantai 1. Aku dikasih makanan kayaknya 2 buah roti sama 1 jeruk deh sama ibu-ibu muda. Cantik hehe.

Jadi bisa dibilang hal-hal kayak gitu sering guys. Ada juga selain makanan, di bagiin payung gratis kok. 

Lanjut .. lanjut .. terus pas ngeteh ada cleaning service yang lagi bersihin masjid kayak gini.


Bisa diliat. Jadi pas sebelum dibersihin pakai alat yang kayak mobil-mobilan itu di kasih garis merah guys. Jadi pertama mereka bakal usir jamaah yang masih di sekitar tempat yang mau diberisihin. Kedua kasih garis merah. Ketiga bersihin deh. Petugasnya ngga pandang bulu, pokoknya kalo waktunya dibersihin yaa harus saat itu meskipun ramailah, padat lah, ada jamaah lah. Makannya masjidil haram itu bersih terus termasuk masjid nabawi pun sama.

Setelah part ini aku lupa guys. Kalo dari hasil foto kayaknya setelah salat asar kami balik ke hotel. Cuman posisi kami tuh udah nyasar dari tempat pintu masuk awal gitu lho. 

Akhirnya ketemu pintu keluar, meskipun agak deg-degan yaa takut nyasar nya kejauhan dari hotel.

Setelah naik eskalator jalan lagi tuh ngikut aja pokoknya sampai deh ke pintu keluar.

Jujur ini pertama kali kami lewat pintu masjidil haram yang lain. Tentunya lebih aesthetic dan megah.


Makannya habis keluar masjid foto bentar. Bisa kalian liat, di foto ada orang yang pake rompi coklat (silakan di zoom) . Nah, orang yang pake rompi coklat ini adalah orang yang bekerja sebagai pendorong kursi roda bagi yang tidak mampu jalan kaki atau yang ngga kuat jalan kaki bisa pakai jasa tersebut. Ada yang laki-laki ada yang perempuan, dari Indonesia ataupun dari luar negeri ada. Biasanya bisa dipesen melalui biro. 

Untuk harga kayaknya satu juta rupiah entah satu kali antar atau sampai umroh selesai. Lupa.


Aku ngga ngerti sih bagian itu foto masjidil haram yang sebelah mana. Seingetku di masjidil haram ada nomer pintunya juga. Tapi di tempat yang biasa aku lewat ngga kayak gitu.

Kalo di sekitaran masjid itu ada restoran fasfood gitu. Ayam goreng yang terkenal itu lho yang rame di tik tok (albaiq).

Aku ngga beli sih, karena budget terbatas toh di hotel juga dapet makan.

Pokoknya malem itu rame, banyak yang dagang, banyak yang antri. 

Pas di jalan tuh liat ada taksi juga berbentuk sedan merknya Camry.



Suasana malem pun juga ramai banget, sumpah liat jalanan di Arab, mobil-mobil yang di Arab. Aku ngerasa kayak mainan gitu lho. Kek mainan mobil-mobilan TT

Mana sepi banget lagi pas jalan-jalan. Besok aku tunjukkin deh. 

Jadi hari ini cukup sekian dulu aja yaa. See you in my next post.

Wassalamualaikum wr.wb.

***
15 Mei 2022
Jalan Kaki 7,6 Km






10 Oktober 2023

Rekomendasi Tas : My Bag Collection

Hai ... hai ... hai ...

Di episode kali ini aku mau nunjukkin koleksi tas aku. Kalo kalian berharap tas-tasku bermerk BIG NO. Tasku masih cukup affordable buat dibeli. Bahkan sebagian besar adalah preloved atau pun hadiah lho.

Buat yang penasaran, sini .. sini aku spill!




1. 


Ini adalah tas pertamaku di tahun 2023. Tas yang aku beli sendiri tentunya. Aku langsung suka sama tas ini karena pertama tas ini punya design yang menurutku simple, manis dan mempunyai kesan mahal. Kedua karena ukuran yang ngga terlalu kecil ataupun besar. Selain itu tas ini sangat cocok buat dipake dengan outfit formal. Apalagi aku baru mau merintis karirku. Jadi semakin cocok deh buat dibawa kerja.

2.

Ini adalah tas keduaku di pertengahan tahun 2022. Tas ini super mini, ukurannya setelapak tangan aja. Model yang lucu, manis tapi kasih kesan vintage (meskipun ngga sevintage itu juga sih). Tas ini aku pakai waktu aku lagi suka outfit yang cewe bumi gitu loh dan pernah aku bawa waktu foto kelas dan beberapa kali di acara pesta.

Sebenernya ada sedikit cerita pas beli tas ini. Berhubung waktu itu aku pengen habisin uang di ewallet, aku putusin buat press budget seminim mungkin biar bisa checkout tas ini. Awalnya aku incer yang warna brown. Tapi ternyata ada kesalahpahaman antara seller dengan aku. Jadi aku pikir brown itu setalinya karena ditoko manapun begitu. Tapi ternyata di toko yang aku beli warna brownya bukan di tali tapi di motif yang dominan brown.

Kesalahan itu buat aku kurang suka karena jadi menghilangkan kesan 'vintage' jadi warnanya malah kayak mati gitu lho. But, it's okay. I'm fine.

3. 

Ini aku beli di akhir tahun 2021 Aku beli ini khusus buat dateng ke acara pernikahan saudara aku. Aku beli di salah satu toko offline deket kampusku. Aku pernah spill harganya di Persiapan Wisuda (silakan klik aja)

Aku suka dari pandangan pertama dan aku ngga expect harganya akan semurah itu. Dari design warna dan rantai tas yang bikin aku suka banget. Meskipun tetep ada minusnya yaa, mungkin secara visual bagus tapi untuk kualitas sayang aja karena agak kurang. Kalo dipegang akan dapet kesan cheap-nya.

But aku ngga masalah, untuk saat ini aku masih dapet kesan mewahnya. Itu yang buat aku putusin buat beli.

4. 


Tas pertama, litterally pertama kali aku beli tas yang aku suka banget waktu itu di tahun 2018. Harganya juga lebih mahal dari yang aku beli sebelumnya. Brandnya juga saat itu baru beberapa tahun launching, terus design tasnya juga baru pertama kali launching. 

Okey aku cerita aja, meskipun bakalan panjang. 

Kenapa aku tertarik dengan tas ini? Awalnya aku terinspirasi dari tas seorang mahasiswa yang kebetulan lagi jalan ke kampus (waktu itu aku ngga sengaja liat waktu naik motor) dia pakai tote bag hitam yang luarnya tuh ada bag transparant-nya. Bagus banget.  Nah sejak saat itu aku kepengen beli.

Tapi sayangnya saat itu jarang banget ada brand yang buat tas kayak gitu. Kalopun ada pasti cuman bag transparantnya aja dan ngga multifungsi terus cuman bisa satu model aja. Sedangkan aku mau bisa gonta-ganti pakai bag transparant atau pouchnya aja. Jadi tetep safety juga aesthetic.

Sampai akhirnya aku lihat salah satu beauty vlogger yang dari dulu aku ikutin tutorial makeupnya. Nah, kebetulan dia punya brand khusus tas (kalo ngga salah baru mau go public gitu, aku ngga tahu saat itu udah tahun keberapa brand itu ada) nah dia promosiin tas yang aku cari banget. Tapi sayangnya belum launching dan akan launching beberapa hari/minggu kemudian.

Yaa singkat cerita akhirnya aku beli dan setelah banyak masukan dan pertimbangan aku beli warna hitam.

5.


The real vintage bag, i have. Tas ini dari jaman ibu aku guys, waktu ibu aku masih muda. Dari sekian banyak yang ibu aku pernah punya, tas ini yang satu-satunya aku pertahanin, meskipun perekat bagian dalam udah ngga nempel lagi. 

Sebenernya aku udah hampir ngga pernah nyentuh dan pakai, karena space-nya sempit banget. Cuman buat ootd yang pingin kasih kesan yang vintage tas ini akan dukung penampilan makin kece.

6. 



Ini tas termanis yang aku punya dari budhe-ku sebagai hadiah wisuda. Bener-bener manis dan girly, juga warnanya yang soft pink makin memberikan kesan cewe banget. Ngertikan?

Awalnya aku bingung harus pake ootd yang seperti apa biar pas komposisinya. Tapi setelah aku tahu dan pakai tas ini bener-bener buat penampilan jadi makin manis. 

Apalagi aku pakai di hari ulangtahunku dengan blouse yang ada rufflenya juga sepatu heels 7cm dengan warna soft pink juga. Makin deh tuh aura manis, girly dan elegantnya dapet. 

7. 

Tas ini dari temen deketku, sebagai hadiah wisuda juga. Tasnya kecil namun kasih kesan tegas dan kaku karena warnanya item dengan kunci emas dibagian tengah.

Kalo aku ngerasanya tas ini punya karakter yang sama kayak aku gitu lho dan aku pakai tas ini di acara wisudaku jadi aku makin dapet feelnya. Cocok buat acara formal. 

8.


Ini tas juga preloved dari budhe-ku. Aku suka karena bentuknya kotak gitu lho dan dia bisa berdiri sendiri kalo taruh lemari. Selain itu tas ini ukurannya juga kecil.

Secara model aku suka tapi untuk warna dan design yang croco abu muda sejujurnya aku ngga suka. 

Menurutku warna abu muda tuh bikin tas ini pucet gitu. Jadi kalo ootd warnanya pun jangan yang bikin look jadi pucet juga. Harus yang cerah banget atau gelap aja sekalian.

Kemudian untuk design croco, jujurly aku paling ngga suka model kulit begitu. Aku tuh punya ketakutan tersendiri sama reptil khususnya paling takut sama ular dan alasan aku ngga suka model ini yaa meskipun designya kulit buaya aku jadi keinget sama ular. 

Tapi kenapa aku pertahanin? Model dan bentuk. Balik lagi sih sama alasan yang udah aku jelasin sebelumnya. Singkatnya, karena bisa dipajang dan masih tetep aku pakai buat daily outfit.

9.


Ini preloved dari saudaraku. Mirip teksture agak croco tapi yaa ngga juga sih kayaknya. Tas ini yang paling mini dari yang aku punya. Nah sayangnya tas ini berat karena rantainya.  Rantainya juga mulai kusem gitu. 

Lalu apa yang aku suka? Dia memenuhi kriteria tasku guys, tasnya kecil dan bisa berdiri sendiri kalo taruh lemari. Berhubung warnanya hitam aku jadi lebih mudah buat bikin ootd.

10. 

Ini tas preloved juga. Mirip yaa sama tasku yang nomor 3. Jujur iya, secara warna. Tapi untuk model dan design beda.

Tas ini lebih kokoh dan ngga kasih kesan cheap kalo dipegang. Meskipun warna rantainya mulai kusem dan berat. Secara keseluruhan aku suka.

***
Segitu aja kali yaa. Sebenernya masih ada beberapa tas yang belum aku tunjukkin. Rencananya ada yang mau aku preloved dan sisanya tas yang bener-bener aku pakai buat daily life kayak totebag dari kanvas atau tote bag underarm buat kerja. 

Lalu yang tas-tas tadi buat apa? Buat special outfit guys bukan yang daily life banget gitu lho (bukan yang aku bawa sehari-hari kayak ke pasar gitu).

Makannya tas itu adalah tas yang udah aku seleksi dan memenuhi syarat biar bisa dipajang di lemari kacaku. Sekaligus tas yang aku gunain buat acara tertentu yaa kayak waktu silaturahmi, acara perayaan, yaa semacam itu lah.

Terus tas yang sesuai kriteria kayak apa? Yang jelas mini bag, bisa berdiri sendiri, keliatan elegant/manis/lucu/aesthetic. Hmm, tapi ngga selalu begitu sih, balik lagi tergantung selera.

Oh aku lupa, mau aku spill harganya? Dari point 1-4 (karena aku beli sendiri) dibawah 100 rb kecuali nomer 4. Sssttt, ini rahasia yaa wkwkw

See you in my next post ..
Bye.







09 Oktober 2023

Alhamdulillah Umroh : Thawaf Sunnah dan ke Pasar Kaget

Assalamualaikum wr.wb.

Setelah setahun berlalu begitu aja dan setelah banyak niat untuk melanjutkan cerita yang mulai kehilangan detail kecilnya. Aku putusin buat melanjutkan kisah umrah bersama keluargaku. semoga ingatanku masih bisa terceritakan dengan detail yaa huhuhu ..

Dari hasil cerita di postingan terakhirku kemaren adalah jumatan di masjidil haram yaa. Jadi aku langsung aja buat ke cerita di keesokan harinya yaitu di hari Sabtu tanggal 14-05-2022.

***

Pagi hari menjelang subuh keluargaku dan rekan ayahku bertemu di lobi hotel untuk pergi ke masjid untuk menunaikan salat subuh. Seperti biasa kami berangkat 30 menit sebelum adzan berkumandang. Setelah melewati barikade penjagaan  kami sampai di lantai 2 masjidil haram yang kemudian disusul oleh suara adzan subuh.

Singkat cerita setelah salat subuh keluargaku dan rekan ayahku kumpul di lingkup ka'bah tepatnya dilantai 1 setelah menuruni eskalator lalu lanjut buat tawwaf sunnah, sama seperti umrah, kami keliling ka'abah sebanyak 7 kali dengan doa yang kami hafal juga kalimat pujian kepada Allah seperti : "Subhannallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar walahaula wala quwwata illa billahil aliyil adzim." 

Waktu itu aku juga berdoa kepada Allah agar aku bisa melihat ka'bah lebih dekat mengingat jamaah yang hadir tergolong tidak sepadat biasanya sehingga aku berharap agar aku bisa melihat ka'bah, sampai akhirnya kami bisa melihat ka'bah begitu dekat meskipun tidak bisa menyentuh ka'bah karena ada pembatas (mengingat saat itu masih strict soal pencegahan covid).

Beginilah ka'bah ketika dilihat dengan sangat dekat.


Jujur aku bener-bener ngga bisa berkata apa-apa. Aku cuman bisa terpukau dan bersyukur sedalam-dalamnya. Ini adalah keajaiban terbesar dan masih ngga nyangka sampe sekarang kalo aku pernah ke baitullah. "Subhanallah."

Oh iya aku juga akan kasih rekaman pendek suasana saat aku deket ka'bah yaa. Supaya kalian juga ikut merasakan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. 

Selain melihat ka'bah yang begitu dekat aku juga mendengar rintihan dan doa dari para jamaah lain dengan bahasa yang tidak aku ketahui (maaf untuk audio dalam video aku matiin dan tidak bisa aku publikasi) Jujur saat itu aku merasa sedih, terharu dan berbagai emosi lain yang ngga bisa aku jelasin. Rasanya bisa menginjakkan kaki di tanah Arab pun sudah terlihat mustahil apalagi aku bisa sedekat ini dengan ka'bah yang sungguh keajaiban yang ngga bisa aku bayangkan seumur hidupku.

Berhubung ngga bisa berlama-lama karena para askar tuh suka mukul-mukul pembatas gitu lho buat tertibin (yaa mungkin karena para jamaah tuh pada berdesakan jadi ngedorong pembatasnya makanya askarnya begitu) juga intinya diusir buat gantian sama jamaah lain. 

Akhirnya kita pergi menjauh dari ka'bah dan cari jalan keluar dari lautan manusia. 

Sebelumnya aku juga mau kasih tunjuk maqam ibrahim ke kalian. Maqam ibrahim ini merupakan sebuah batu yang terdapat bekas telapak kaki nabi Ibrahim saat membangun ka'bah.


Kalian bisa lihat dibagian yang aku kasih watermark, kalo dicermatin akan kelihatan bekas telapak kakinya.

Lanjut, setelah keluar dari kerumunan kami lanjut salat sunnah tepatnya di pinggir lingkaran ka'bah sebaris dengan belakang hijir ismail. Paham ngga yaa?

Jadi kami ngga bisa salat masuk di hijir ismail karena masih ada pembatas dan ngga bisa tepat di belakang hijir ismail karena padat orang thawaf. Maka solusinya salat sunnahnya di pinggir lingkaran ka'bah gitu.

Nah setelah salat sunnah kami berdoa cukup lama sampai matahari mulai terang. Mungkin sekitar jam 07.00 atau 08.00 pagi waktu KSA.

Disitu kami memberikan kesempatan bagi keluarga, saudara, teman, rekan, tetangga yang ingin memanjatkan doa kepada Allah, meskipun melalui panggilan video. Hal ini kami lakukan untuk memudahkan orang-orang yang 'titip didoakan' supaya tidak ada yang terlewat. 

Buat aku sendiri, aku melakukan panggilan video dengan teman dekatku semasa kuliah. Dimana dia adalah orang yang paling berjasa yang temenin dengan semua kesulitanku dan membantuku. Aku juga melakukan panggilan video dengan salah satu teman kosku. Mereka semua ikut berdoa dan aku harap apa yang mereka doakan Allah kabulkan seperti halnya aku yang berada di baitullah.

Satu hal yang aku sadari, ternyata saat aku telfon di Indonesia sudah jam 11.00 siang sedangkan di Makkah waktu itu baru memasuki waktu dhuha. Aku cukup terkejut karena Indonesia sudah sesiang itu.

Lanjut, setelah panggilan video selesai kami lanjut berfoto. Untuk mengabadikan momen dan tentunya selagi dapat kesempatan untuk berfoto mengingat kalo bukan diwaktu pagi sepertinya sulit untuk foto karena kondisi yang terlalu padat.


Jika kalian bisa lihat digambar pakaian kami sangat 'rungkut'. Untuk laki-laki wajib menggunakan ihram apabila ingin salat di depan ka'bah atau memasuki lingkungan ka'bah. Kalo perempuan ngga harus pakai-pakaian putih. 

Satu lagi, selama di Arab kami ngga pernah pakai mukena kayak di Indonesia. Tapi, salatnya kurang lebih seperti itu. Menggunakan dress panjang, atasan mukena dan kaus kaki panjang. Selain karena budayanya berbeda juga mementingkan fleksibilitas mengingat sebagian besar waktu dihabiskan untuk ibadah. Oleh karena itu jangan heran kalo kalian melihat orang timur mengenakan dress hitam, kerudung pashmina hitam, kaus kaki lalu salat tanpa menggunakan mukena. Memang jika dilihat selama aku umrah budaya ketika salat kaum perempuannya pakaiannya seperti itu termasuk untuk aktifitasnya. 

Jangan heran kalo banyak perempuan pakai  burqa atau niqab atau cadar karena memang budayanya. Kalo teoriku karena silau dan berpasir sih makanya mereka memakai pakaian hitam sampai menutup wajah. Kecuali kalo salat, wajahnya ngga ketutup dan mereka cantik-cantik guys. Itu fungsi penutup juga.

Kalo kalian belum tahu bedanya bisa lihat gambar ini 

Nah aku mau sedikit cerita nih soal pakaian yang aku lihat selama di Arab karena pakaiannya seperti gambar itu dari mulai di Bandara King Abdul Aziz sampai kemana-mana deh pakaiannya begitu.

Jujur sebagai orang yang jarang banget liat perempuan pakai pakaian seperti itu aku takut sih. Apalagi yang pakai burqa, bener-bener semuanya ketutup, muka aja ngga keliatan (meskipun kainnya transparan gitu lho sebenernya) mana warnanya item semua. Jujur banget aku kalo ketemu yang pakai burqa berasa ketemu malaikat pencabut nyawa TT. Mana biasanya mereka itu yang jadi garda depan apalagi waktu di Makkah mereka yang selalu jaga di pintu masuk masjid Masjidil Haram yang bikin kaget waktu mereka gerak terus ngomong. Dalam hati rasanya pengen teriak dan ngibrit lari. Yaa tau sendiri lah orang Arab kayak gimana, mana tegas dan disiplin, kan suka tuh ngecekin tas jamaah sebelum masuk masjid (sebagai bagian dari keamanan).

Eh tadi sampai mana ceritanya. Lupa.

Soal foto-foto yaa. Cukup lama ambil foto-fotonya habis itu kita pulang ke hotel buat sarapan pagi.

Akan tetapi setelah keluar dari masjid kami nemuin suasana baru guys. Di jalanan tuh banyak banget burung merpati tuh berkeliaran pada makan. Literally sebanyak itu. Bahkan memang ada kok yang jual makanan burung gitu. 


Lebih jelasnya aku kasih videonya yaa. Jujur sayang banget aku rekamnya ngga pelan-pelan guys. Tapi aku harap bisa menggambarkan kondisi saat itu.


Kalian bisa denger sendiri seramai apa pagi itu. Ditambah ternyata kalo pagi tuh ada banyak banget pedagang yang jualan pakaian, aksesoris, tasbih dsb disepanjang jalan. Bener-bener sebanyak itu. 

Bisa liat ngga yang dibawah tulisan watermark, itu baru salah satu bentuk barang atau tempat jualannya. Itu masih ada banyak banget pedagangnya. Belum yang tongkrong diatas kotak telepon (abangnya masih muda dan ganteng tapi galak kalo jualan alias susah diajak kompromi yaa walaupun pada akhirnya beberapa kali beli barangnya.)

Aku akan kasih videonya di postingan lain setelah cerita ini.

Cerita dikit, jadi para pedagang itu tiba-tiba dateng gitu lho kalo di Indonesia tuh semacam pasar kaget. Entah darimana dan kapan mereka muncul ataupun pergi.

Tapi sependek pengetahuanku mereka kayak kucing-kucingan sama polisi juga. Jadi kalo tiba-tiba ada 'razia' mereka bisa kabur gitu aja. 

Selain itu mayoritas dari mereka bisa berbahasa Indonesia dan menerima mata uang Indonesia khusus 50 ribu-100 ribu rupiah. Biasanya slogan mereka bilang gini "Jokowi .. jokowi ... Murah ... Murah ... 100 ribu aja" atau "uang jokowi bisa" atau "sepuluh riyal .. sepuluh riyal" dsb.

Bahkan mereka bisa lho diajak tawar menawar pakai bahasa Indonesia. Cuman bedannya mereka kalo udah bilang "ngga yaa ngga". Aku ngerasa pembeli bakalan kalah sama penjualnya. Jadi ngga bisa tuh kalo main tinggal aja dengan harapan di panggil balik.

Mungkin karena pembelinya terlalu banyak jadi mereka ngga akan rugi kalo ngga dibeli sama kita. 

Setelah liat pasar kaget baru deh ke hotel buat makan pagi.

Nah kebetulan ketemu juga tuh sama para ibu-ibu jamaah lain dari biro kami. Beberapa ada yang dari Jamaah Indonesia dari kota lain juga.

Selama makan jadi banyak sharing sama jamaah lain dan dari situlah kami denger kalo ternyata beli emas asli di Makkah tuh menguntungkan 'katanya' karena lebih 'murah' (aku lupa harganya berapa. Selain itu ternyata ada mall di bawah zam-zam tower (menara jam yang tinggi banget).

Kaget donk. Akhirnya meskipun kaki udah kek jelly kami pergi lagi tuh keluar hotel dan cari toko emas dan mall.

Kami ngga sempet isitirahat karena waktu kami bener-bener terbatas banget. Jadi kalo ngga memanfaatkan waktu dan memforsir fisik kami ngga bakal tahu apa aja yang ada di sekitaran masjidil haram.

Singkat cerita kami sampai di toko emas, ini dia persis dibawah zam-zam tower.


Jujurly, emasnya ngga kaleng-kaleng guys. Gedhe-gedhe. Ngga kayak di kotaku (entah karena aku yang misqueen sampe ngga liat ada emas yang segedhe ini atau gimana) dilihat warnanya pun beda banget.

Meskipun minder pas masuk kami coba beraniin kali aja mampu beli emas. Eh pas dicari harga termurah, uangnya cukup tapi ngepress. Kemungkinan kami ngga bakal bisa beli oleh-oleh gara-gara beli emas doank. Alhasil batal ngga jadi beli.

Kami keluar dan cari ketempat lain yang mungkin ada barang lain yang lebih cocok buat kami sampai akhirnya kami ketemu donk supermarketnya.


Cuman berhubung kakinya kayak jelly, jadi kami ngga bisa masuk terlalu jauh. Kami cuman liat lantai bawah aja dan liat sekitaran supermarketnya. Kami harus mempersiapkan kaki kami buat umrah yang kedua dan tour lain.

Yaa meskipun aku kepincut sama kerudung pashmina hitam. Hitamnya tuh bener-bener pekat, malah semenjak di Arab aku jadi kepengen pake cadar dan baju item gitu lho. Ternyata pas dicari belum ketemu yang kayak cewe Arab punya.

FYI cewe arab tuh kalo pakai pashmina kayaknya ngga pakai jarum deh, karena cuman diuwel sekali aja anti mlorot. Ngga ngerti deh pakenya gimana. 

Jangan lupa cekrak-cekrek lagi guys. Tapi aku ngga mau tunjukin.

Entah kenapa pas sampai disana niat untuk bikin vlog jadi ngga ada minat saking sibuk dan hectic belum capek luarbiasa. Jadi aku ngga bisa bikin vlog sesuai yang aku cita-citakan pas di Indonesia.

Makannya aku ngga bisa kasih banyak video. Malah foto-foto penting kurang banyak. Kayaknya aku kebanyakan foto padang pasir deh 😭

Hmm sepertinya udah deh cerita hari itu ditanggal 14. Soalnya hari itu kami free dan habisin waktu buat di masjid. Jadi ngga ada acara lain.

Untuk tour akan ada di postingan selanjutnya. See youuu ❤️❤️

Wassalamualaikum wr. wb

***

14 Mei 2022

Jalan Kaki : 9,5 Km