Pernah ngga sih, berpikir buat travelling sendirian?
Buat aku yang jarang banget keluar rumah, apalagi main sendiri. Bahkan sekadar jajan cilok aja aku lebih milih diem di rumah. Makan? aku lebih milih kelaperan atau bikin pop mie dua kali sehari daripada harus keluar rumah.
Kalo kamu bilang aku pemales? iya. Introvert? Iya, tapi bukan karena aku intorvert jadi kayak gitu ya. NGGAK, karena menurutku kepribadian introvert itu cuman perkara recharge energi, bukan pemalas atau ngga mau ketemu atau keluar rumah. Jadi jangan disangkutin sama introvert yaa.
Jadi jawabanku adalah, takut dan ngga berani
Aku lupa sih, apakah aku pernah cerita atau ngga di postinganku sebelumnya kalo aku tuh bener-bener antu sosial banget, bukan yang kayak penyakit yang kalo ketemu orang-orang jadi panic attack juga sih. Kalo aku lebih ke menghindari ketemu orang dan takut kalo harus berinteraksi dengan orang 'sendirian'.
Yah singkat cerita, semasa kuliah aku dipertemukan dengan temen terbaikku. Aku belajar banyak dari dia, aku belajar bagaimana cara bersikap ramah, menghargai orang dan memperlakukan orang-orang sekitarku. Tapi itu aja ngga cukup, aku ketiban masalah yang bener-bener jadi titik balik hidupku. Aku kehilangan harga diriku, rasa pecaya diriku dan tenggelam dalam keputus asaan. Mungkin orang yang tahu menganggap maslaahku biasa aja karena yaa, perkara skripsi. Tapi disini, aku ngga akan ceritakan detail permasalahanku.
Sampai aku tiba di ujung rasa keputusasaanku dimana aku mencoba mengambil jeda dan waktuku untuk sekadar menikmati hidup. Disitulah aku mencoba untuk berubah dan mulai menerima segala apa yang terjadi dalam hidupkku.
Aku inget banget, untuk pertama kalinya aku merasa menikmati 'jalan sendirian'. Sore itu, aku berjalan di sebuah kompleks perumahan elite. Taman itu ada danau dengan suasana yang adem dan nyaman. Banyak orang yang berolahraga, duduk santai, bahkan prewedding. Waktu itu aku senidrian, aku berjalan dan meneguhkan hati agar aku cukup menikmati apa yang aku lakukan hari itu.
Jujur, aku masih ngga nyaman dan aku merasa pandangan orang-orang tertuju padaku, aku ngerasa aku aneh. Tapi, rasa lukaku yang buat aku mencoba buat berjalan tegak dan berusaha buat ngga mempedulikan pandangan orang.
Kedua, aku inget saat aku pergi ke beberapa mall di kota rantauan. Situasiku saat itu, aku bener-bener stress dan aku butuh hiburan tapi temenku lagi pulang. Akhirnya dengan modal nekad aku pergi sendiri. Kali itu, aku jauh lebih percaya diri. Aku merasa, ternyata sendirian itu tidak semenakutkan itu dan justru aku merasa aku lebih banyak menikmati momen bersama diriku sendiri.
Ketiga, adalah travelling kali ini. Lagi-lagi aku ketiban masalah yang menurutku tidak adil. Pekerjaan pertama yang memberikan kesan sangat mendalam. Aku juga ngga akan menceritakan detail. Tapi, saat itu daripada aku berlarut-larut dengan perasaanku, aku memilih untuk berpetualang. Aku melakukan riset wisata dan biaya, secara mandiri.
Meskipun bukan di kota yang aku idamkan tapi bagiku petualanganku bener-bener menyenangkan. Aku benar-benar bahagia dan sangat sangat menikmati hidupku. Aku pergi ketempat wisata yang ngga pernah aku kunjungi, aku belajar skill baru, aku juga belajar untuk berinterakasi dengan orang-orang baru untuk sekadar meminta bantuan.
Disaat aku dihadapkan dengan situasi yang mungkin seharusnya aku terpuruk tetapi berkat momen membahagiakan itu aku merasa bersyukur dan menurutku adalah kenangan yang baik. Bicara tentang perasaan? aku bahagia. Aku bahkan merasa sangat excited saat merancanakan perjalanan dan memikirkan besok. Aku bahkan ngga memikirkan apapun selain perasaan yang bahagia karena aku akan travelling besoknya. Oh, aku juga ngga takut tersesat, aku juga ngga takut ketemu orang jahat, aku ngga takut apapun. Percayalah, itu menyenangkan! Pengalaman terbaik dalam hidupku ditahun ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar