Seolah semuanya ngga berjalan semestinya. Entah karena hormonal, entah karena aku stress dan perasaan tertekan karena mau ujian CPNS atau karena begitu banyak masalah yang aku pendam selama ini atau juga karena rasa frustrasi ngga dapet kerjaan sampai sekarang dan segudang tuntutan dan harapan untuk dilaksanakan.
Rasanya amarahku ingin meletup keluar seperti muntahan gunung berapi. Rasanya dadaku sakit kayak dihimpit bantuan besar. Rasanya aku ingin menangis dan berteriak sekencang-kencangnya.
Jujur terkadang aku takut berubah gila, aku takut kalau suatu saat bibrku melanturkan ucapan-ucapan tidak masuk akal. Aku mencoba untuk selalu waras menghadapi keadaan yang seolah melilit tubuhku. Aku frustrasi dengan segala hal yang terjadi didalam hidupku. Aku muak, tapi ngga ada yang bisa aku lakuin selain bertahan dan menghadapi kenyataan yang begitu pahit menimpaku.
Okey, aku mungkin bersyukur karena aku ngga dilahirkan di medan perang seperti di negara sana. Tapi setiap manusia punya bebannya sendiri-sendirikan. Mungkin orang-orang akan mengutukku dan ribuan kali aku mengatakan pada diriku kalo seharusnya aku bersyukur. Tapi mau bagaimanapun itu tak semudah yang diucapkan.
Makin lama entah kenapa aku memiliki banyak sekali kebencian, aku benci dengan orang-orang disekitarku, aku marah dengan orang-orang disekitarku, aku marah dengan semua yang ada disekelilingku. Tapi pada akhirnya aku bisa apa.
Aku benci direndahkan, aku benci diperbudak, aku benci dengan semua pilihan-pilihan yang ngga aku suka. Tapi aku bisa apa?
Orang-orang akan selalu berbicara dan membicarakan apa yang mereka inginkan dan aku juga hanya akan mendengarkan apa yang ingin aku dengar. itu sebuah pilihankan?
Sejujurnya aku cukup bersyukur setelah melewati proses skripsi yang sangat tidak masuk akal dan tentu aja bisa aku lalui. Padahal kalo dipikir sekarang rasanya seperti angin lalu dan sepertu gugurnya sebuah daun.
Yaa, setidaknya aku udah pernah melalui rasa beratnya. Melawan rasa iri, tidak terima, tidak berharga, putus asa, kecemasan dan perasaan negatif lainnya.
Sekarang, meskipun ada kalanya aku merasa frustrasi, aku jauh lebih bisa mengontrol dan berserah diri/putus asa? entahlah mana sebutan yang lebih cocok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar