UIN WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS PSIKOLOGI dan KESEHATAN
PRODI PSIKOLOGI
Penulis : Nisa Azzahra
(1807016003)
COVID19
Pada saat kita mendengar berita mengenai virus
corona atau COVID19 seketika akan merasakan gejala tersebut seperti tenggorokan
gatal, hidung tersumbat, badan terasa nyeri, suhu tubuh terasa demam padahal
suhu terbilang normal. Itu merupakan reaksi psikosomatik.
Salah
satu yg membuat reaksi ini bisa timbul adalah KECEMASAN kita yang dipicu oleh
berita-berita yang terus menerus terkait COVID19 ini.
Dalam buku Psychiatric Mental HealtNursing (2006)
Somatofrom Disorder merupakan interaksi yang kompleks antara pikiran dan tubuh
dan menyebakan penderita mengalami gangguan dalam fungsi sosial dan pekerjaan
dan sering kali juga pasien mengalami gangguan jiwa lainnya. Dalam PPDGJ III
gangguan Somatofrom mempunyai ciri utama yaitu adanya keluhan-keluhan gejala
fisik yang berulang-ulang disertai dengan pemeriksaan medik, meskipun sudah
berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan juga telah dijelaskan oleh dokter
tidak ditemukan kelainan yang menjadi dasar keluhannya.
Mekanisme terjadinya psikosomatis oleh Maramis
(2004) dijelaskan bahwa, ketika ada suatu stimulus emosi datang pada diri
individu kemudian akan ditangkap oleh pancaindera, stimulus tersebut diteruskan
ke sistem limbik yang merupakan pusat emosi. Dari sistem limbik, emosi disadari
dan kemudian diambil keputusan-keputusan untuk mengambil tindakan-tindakan,
yang kemudian diekspresikan, lalu muncul perintah-perintah dari sistem limbik
yang disalurkan melalui thalamus dan hipotalamus ke organ-organ yang kemudian
diekspresikan dalam berbagai bentuk seperti gejala tubuh yang membuat tidak
nyaman.
Jika
dirasa stimulus tersebut berbahaya bagi individu, maka akan menimbulkan reaksi
psikis yang berujud ketegangan emosi yang diikuti oleh aktifitas organ tubuh
secara hiperaktif, misalnya detak jantung yang bertambah cepat, ketegangan otot
atau meningkatnya tekanan darah. Apabila gangguan tersebut berlangsung
terus-menerus maka dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh, sehingga
terjadilah psikosomatis (Muchlas dalam Aji, 2001).
Amygdala
atau pusat rasa cemas sekaligus memori kita jadi terlalu aktif bekerja,
akhirnya kadang dia tidak sanggup mengatasi kerja berat itu. Amygdala yang
bekerja berlebihan ini juga mengaktifkan sistem saraf otonom secara berlebihan,
kita jadi selalu dalam kondisi FIGHT or FLIGHT atau siaga terus menerus. Ketidakseimbangan
ini yang membuat gejala psikosomatik muncul sbg suatu reaksi untuk siap siaga
menghadapi ancaman.
Faktor-faktor penyebab psikosomatis :
- Faktor sosial dan ekonomi
- Faktor perkawinan atau keluarga
- Faktor kesehatan
- Faktor psikologis
Pengaruh
psikologis yang dapat menyebabkan muncul maupun memperparah penyakit-penyakit
fisik yang disebabkan oleh stressor. Stres psikologis yang disebabkan karena
berita COVID19 yang menyebar dengan cepat dapat menyebabkan reaksi
psikosomatik.
Gejala
yang biasanya muncul saat mendengar berita COVID19 seperti tenggorokan gatal,
hidung tersumbat, badan terasa nyeri, suhu tubuh terasa demam padahal suhu
terbilang normal.
Beberapa tips menjaga kesehatan mental di tengah
pandemik COVID-19, yang disarankan oleh PDSKIJAYA, Perhimpunan Dokter
Spesialis Kedokteran Jiwa DKI Jakarta dan WHO.
- Menerima bahwa rasa tidak nyaman yang muncul adalah kewajaran dan jangan terlalu dipikirkan karena itu akan memicu stres
- Komunikasi dengan orang yang dapat membuat Anda nyaman. Walaupun socialdistancing bukan berarti kita tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain.
- Terapkan pola hidup bersih sehat. Tidur teratur, aktivitas fisik yang bisa dilakukan dalam ruangan, cuci tangan secara berkala, relaksasi, dll
- Pantau informasi perkembangan keadaan dari sumber yang tepat dan tepercaya, misal dari WHO dan Kementerian Kesehatan. Hindari laporan media dan broadcastchat yang sumbernya tidak jelas dan cenderung mengkhawatirkan.
- Ketika ketidaknyamanan muncul, alihkan dengan aktivitas menyenangkan
- Jangan merokok, minum alkohol, atau narkoba untuk mengatasi perasaan tidak nyaman.
- Jika Anda tak lagi bisa mengendalikan stres atau perasaan yang tidak nyaman segera berkonsultasi dengan profesioal seperti psikiater atau psikolog.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar