Berita HITZ

08 Juni 2020

Kesalahan Dalam Menulis Tag Dialog yang sering dilakukan penulis. Kamu salah satunya?

Assalamualaikum teman-teman :D

Udah lama banget aku ngga nulis blog lagi. Aku bener-bener kangen banget sama kalian. Cuman Jujur aku ngga tahu harus buat konten apa lagi, karena sebenarnya banyak banget yang mau aku tulis. Coba donk request kalian mau aku nulis apa !!

****

Nah, hari ini aku mau share ke temen-temen semua tentang 'Tag Dialog'. Ada yang tahu? Kalo kamu belum tahu simak yukk..



Tag dialog adalah keterangan kalimat langsung yang tidak bisa berdiri sendiri (berupa frasa) dan menjelaskan kalimat langsung di depannya.

Sering kali, kami menemukan kesalahan penggunaan tag dialog saat melakukan editing naskah. Kedengarannya ini merupakan masalah sepele namun, pada kenyataannya masih banyak sekali penulis terutama yang masih pemula, suka keliru dengan penggunaan tanda baca atau huruf kapital dalam penulisan dialog. Karena memang sedikit membingungkan bagi yang baru menyelami dunia menulis. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan berdiskusi mengenai penulisan tag dialog.

Berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan tag dialog yang BENAR dan SALAH. Okey?


1. Dialog yang menggunakan tanda titik pada akhir dialog.
Dialog benar : "Aku sangat mencintai kamu."
Dialog salah : "Aku sangat mencintai kamu".
Jadi, penggunaan titik diletakkan sebelum tanda kutip.

2. Jika dialog tersebut menggunakan narasi.
Dialog benar : "Kamu sangat cantik." Dia menatapku penuh cinta.
Dialog salah : "Kamu sangat cantik." dia menatapku penuh cinta.

Jika diperhatikan dengan baik, penulisan dialog di atas memiliki perbedaan mengenai  penggunaan huruf kapital pada awal narasinya.

3. Dialog dengan penggunaan tanda koma pada bagian akhir.
Biasanya penggunaan tanda koma diikuti dengan tag dialog. Tag dialog biasanya diawali dengan : ucap, ungkap, ujar, kata, dan yang lainnya.

Dialog benar : "Maaf, aku sudah merepotkanmu," ucap Keren penuh penyesalan.

Dialog salah : "Maaf, aku sudah merepotkanmu." Ucap Keren penuh penyesalan.

Perbedaan di atas dalam penggunaan tanda titik dan huruf kapital. Ingat! Jika berupa tag dialog maka gunakan tanda baca koma bukan titik dan gunakan huruf kecil pada awalan tag dialog bukan kapital. Sementara jika penggunaan dialog tagnya berada di awal seperti contoh di bawah ini :

Contoh benar : Gerald berkata, "Aku akan melamarnya, karena aku sangat mencintainya."
Contoh salah : Gerald berkata. "Aku akan melamarnya, karena aku sangat mencintainya."
Begitulah penulisan dialog tag yang berada di awal atau akhir.


Hayo.. sekarang udah tahu dimana letak kesalahannya? Jika masih belum paham kalian boleh menanyakannya lewat komentar di bawah, untuk kita diskusikan bersama. 

4. Jika narasi pada sebuah dialog berada di awal.

Contoh benar : Aku mengangguk. "Kau benar, An."
Contoh salah : Aku mengangguk, "Kau benar, An."

Yang membuat perbedaan contoh tersebut adalah penggunaan tanda baca (.) dan (,)

5. Tanda seru pada bagian akhir dialog. Kamu mungkin sudah mengetahui kalau tanda seru itu untuk pemberi peringatan atau penegasan.

Contoh benar : "Keluar dari rumahku sekarang!" bentak Ana.
Contoh salah : "Keluar dari rumahku sekarang." bentak Ana.

Kalian melihat perbedaannya bukan? Dalam penggunaan tanda baca.

6. Untuk dialog yang menggunakan tanda tanya pada akhir dialognya.

Contoh benar : "Siapa dia?" tanya Lea.
Contoh salah : "Siapa dia?" Tanya Lea.

Kalau kamu perhatikan contoh di atas, yang membuat berbeda hanya penggunaan kata Tanya yang menggunakan huruf kapital. Karena yang benar tidak menggunakan kapital. Namun, jika ternyata dialognya seperti di bawah ini :

"Apa dia bukan orang yang kamu cari?" Menatap dalam ke arah seorang wanita yang sedang menangis di hadapannya.

Melihat contoh tersebut, mungkin kamu ingin bertanya, kenapa narasi bagian awalnya kapital? Nah, ini Kamu harus tahu, bahwa kalimat (Menatap dalam ke arah seorang wanita yang sedang menangis di hadapannya.) kalimat tersebut bisa dianggap dengan kalimat yang baru.

Sekarang coba kamu perhatikan dialog yang satu ini :

"Dia bukan orang yang kamu cari?" tanya Ana menatap ke arah sahabatnya yang sedang menangis di hadapannya.

Pada bagian narasi ada kata tanya, berbeda dengan contoh sebelumnya. Maka dari itu contoh kedua masih bisa dianggap dengan kesatuan kalimat.

7. Dialog yang menggunakan tanda baca elipsis atau titik tiga. Kamu sudah tahu bukan kalau elipsis itu untuk memberikan sebuah jeda dalam dialog.

Contoh : "Jadi ... kamu benar tidak mengingatku?"

Nah, elipsis digunakan jika dalam dialog ada kalimat yang harus jeda. Tapi jika menggunakan elipsisnya pada akhir dialog bagaimana? Kamu ingin bertanya seperti itukan. 

Oke, perhatikan contoh di bawah ini.

Contoh pertama : "Tolong hentikan tangisanmu. Aku pusing mendengarnya ...."
Contoh kedua : "Tolong hentikan tangisanmu. Aku pusing mendengarnya ..." ucap Budi.

Kedua contoh di atas itu benar semua tidak ada yang salah. Hanya saja memiliki dua perbedaan. Pada contoh pertama menggunakan (....) karena pada dialog tersebut elipsis berada di akhir dialog dan tidak ada narasi lagi setelahnya. Berbeda dengan contoh yang kedua.

8. Penggunaan kata ganti nama seseorang dalam dialog ataupun nama panggilan.

Contoh : "Jangan tidur larut malam ya, Nak."

Jika kamu menulis dialog yang serupa dengan contoh di atas. Maka kamu harus ingat, sebelum kata (Nak) gunakan tanda koma. Kamu mungkin kamu tahu kenapa kata (Nak) menggunakan huruf kapital, sebab kata (Nak) merupakan kata ganti nama seseorang. Huruf kapital juga berlaku untuk kata panggilan seperti (Mba, Kak, Mas, dll) pahamkan.

Nah, sekarang jika dialognya seperti di bawah ini :

Contoh pertama : "Aku sangat berharap papamu merestui hubungan kita," ucap Dessy pelan.

Contoh kedua : "Aku ingin Papa merestui hubungan kami," ucap Tejo.

Jika kamu perhatikan ada perbedaan di antara kedua contoh tersebut. Iya, pengunaan huruf kapital dan tidak pada kata (Papa) mengapa demikian? Sebab pada contoh pertama di mana kata Papa menggunakan kapital karena sosok yang berada di sana dan mungkin ikut dalam percakapan. Sementara pada contoh yang kedua kata (papamu) tidak menggunakan kapital karena sosoknya tidak ada di sana.

Baik, materinya sudah tersampaikan semuanya yaa, aku harap kalian paham dan seandainya kalian belum paham kalian bisa memberikan pertanyaan di kolom komentar. Terimakasih.

Tidak ada komentar: